TEMPO.CO, Jakarta - Artis Ayu Laksmi menganggap, peristiwa suami tembak istri adalah horor yang sesungguhnya. Pernyataannya ini menanggapi penembakan yang dilakukan Ryan Helmi (41) terhadap istrinya, Letty Sultri (46) pada Kamis malam, 9 November 2017.
“Itu the real horror. Ngeri banget,” kata Ayu ketika datang ke kantor Tempo, Jakarta, Selasa, 14 November 2017.
Baca Juga:
Menurut Ayu, peristiwa itu lebih menyeramkan ketimbang film yang dimainkannya, Pengabdi Setan. Musuh manusia, lanjut Ayu, adalah ketika tak bisa mengendalikan diri sendiri.
Baca juga:
Minat Jadi PNS Bergaji Internasional? Ada Lowongan di Beijing
Setelah 58 Tahun, Akhirnya Barbie Pakai Jilbab
Usia Pria Lebih Pendek Dibanding Perempuan? Intip Penelitiannya
Ayu berujar, manusia memiliki sifat ‘setan’. Misalnya, cemburu, keinginan yang berlebihan atau serakah, dan amarah. Sifat inilah yang membuat manusia tak dapat menaklukan dirinya.
“Karena kemarahan, itu setan yang sesungguhnya,” ujarnya.
Ayu pun mengibaratkan diri manusia yang terdiri dari elemen-elemen. Elemen pertama adalah air. Elemen ini simbol dari fleksibilitas. Artinya, manusia memiliki sifat fleksibel seperti toleransi terhadap perbedaan.
Elemen kedua, yakni api. Api menandakan adanya semangat untuk bertahan hidup, berpikir, dan mencari jalan keluar atas suatu permasalahan.
“Perempuan selalu jadi korban karena identik dengan tubuh. Padahal, perempuan harus tumbuh dan memiliki hak yang sama untuk melanjutkan hidup,” jelas Ayu.
Elemen ketiga adalah udara. Maknanya, yakni manusia harus memiliki kebebasan. Elemen ini membahas tentang pentingnya menghormati diri sendiri.
Untuk menghindari kasus suami tembak istri terjadi lagi, Ayu menyarankan pasangan suami-istri membangun komunikasi. Kadang-kadang, kata Ayu, kultur Indonesia memaksa salah satu pihak untuk tidak menyampaikan keinginannya. Ada juga yang terlalu patuh , sehingga menyimpan apa yang dirasakan.
“Itu sulit diutarakan pada keluarga besar, sehingga banyak enggak enaknya. Akhirnya amsyong,” ujar Ayu Laksmi.
Helmi dan Letty sama-sama berprofesi sebagai dokter. Awalnya, Helmi mendatangi tempat istrinya bekerja di klinik kesehatan Azzahra, Cawang, Jakarta Timur. Ia datang dengan membawa dua pistol, yakni revolver rakitan dan jenis FN.
Tujuan Helmi adalah meminta Letty membatalkan gugatan cerai. Putusan gugatan cerai rencananya dikeluarkan pada Sabtu, 18 November 2017. Helmi berniat mengajak Letty bicara, tapi malah terjadi percekcokan. Pada akhirnya, Helmi menembak Letty sebanyak enam kali pada bagian muka dan dada.