Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Sarankan Sunat Laki-Laki Maksimal Usia 6 Bulan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Seorang wanita pengungsi asal Irak menggendong anaknya saat antrian untuk mengikuti sunatan masal di kamp pengungsian di Dohuk, Irak, 8 Agustus 2017. REUTERS/Ari Jalal
Seorang wanita pengungsi asal Irak menggendong anaknya saat antrian untuk mengikuti sunatan masal di kamp pengungsian di Dohuk, Irak, 8 Agustus 2017. REUTERS/Ari Jalal
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang tua Indonesia meminta anaknya untuk melakukan sunat pada usia remaja. Dokter spesialis bedah saraf dari Rumah Sunatan Indonesia, Mahdian Nur Nasution mengatakan kebiasaan itu bisa berdampak trauma pada si anak. Maklum saat remaja anak sudah bisa berpikir, dan merekam semua kejadian yang terjadi pada dirinya. "Sunat bisa untuk semua usia, tapi yang terbaik kalau bisa maksimal usia 6 bulan saat masih bayi," katanya dalam acara diskusi Revolusi Sirkumsisi tanpa Jarum Suntuk di Jakarta Selasa 14 November 2017.

Ia beralasan, pada usia 6 bulan, anak tidak akan ingat rasa tindakan yang dilakukan pada dirinya. "Rata-rata anak itu mulai mengingat dengan jelas pada usia 5 tahun," katanya.

Ia menambahkan, selain dampak trauma yang semakin sedikit, bayi memiliki waktu pemulihan yang sangat cepat. Keringnya luka bagi remaja, kata Mahdian adalah 1 pekan, namun bila sunat dilakukan pada orang dewasa, waktu keringnya luka bisa mencapai 4 pekan. "Semakin kecil, semakin baik juga waktu pemulihannya. Lukanya cepat sekali kering," katanya. Baca: Dokter Letty Ditembak, Ayu Laksmi: The Real Horor

Alasan lain sebaiknya sunat dilakukan sejak bayi pada usia maksimal 6 bulan adalah karena pada usia itu, si kecil belum bisa tengkurap. Dengan begitu, alat vitalnya yang sempat ditangani dokter tidak akan tertindih oleh badan anak. "Dengan bayi terus terlentang, waktu kering luka pun semakin cepat," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mahdian mengaku sudah melakukan sunat pada berbagai usia. Sunat menurutnya bisa dilakukan pada usia 3 hari hingga 76 tahun. Bagi anak-anak remaja, ada kalanya sunat itu sulit sekali dilakukan. Salah satu kejadian yang pernah dialaminya adalah saat hendak menyunat seorang anak. Anak itu sudah datang paling pagi ke Rumah Sunat, namun dia perlu dibujuk lama sekali sehingga mau dibedah oleh dokter. "Dia datang paling pagi, tapi akhirnya pulang paling sore. Bahkan, bisa saja karena tidak berhasil dibujuk, akhirnya ia dayan kembali esok harinya," katanya. Baca: Serunya Vlog Kaesang Pangarep, ada Paspampres Ganteng

Mahdian mengatakan sunat memerlukan serangkaian prosedur salah satunya pemberian anestesi melalui jarum suntik. Inilah yang biasanya banyak ditakuti pasien dan tak jarang menimbulkan trauma.

"Anak takut sunat karena disuntik. Sampai dewasa pun takut disuntik. Dewasa lebih takut daripada anak-anak. Dia mau nangis malu. Bingung mau apa. Makanya pasien dewasa kesulitan kalahkan rasa takut," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

10 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

13 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

16 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

21 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).