TEMPO.CO, Jakarta - Puteri Indonesia 2008 Zivanna Letisha menganggap pemenang ajang kontes kecantikan tingkat internasional apa pun punya beban berbeda. Zivanna berpendapat, Miss International fokus membawa misi yang bersinggungan dengan isu kemanusiaan dan kedamaian. "Pasti mereka punya tekanan masing-masing dari negaranya," kata Zizi—sapaan Zivanna—saat dihubungi Tempo, Selasa malam, 14 November 2017.
Untuk pertama kalinya, Indonesia keluar sebagai juara dalam ajang Miss International. Puteri Indonesia 2017 Kevin Liliana dinobatkan sebagai Miss International 2017. Penganugerahan itu berlangsung di Tokyo, Jepang, Selasa, 14 November 2017.
Baca: 90 Persen Handuk Terkontaminasi Bakteri, Begini Solusinya
Liliana menjadi orang pertama dari Indonesia yang memperoleh mahkota Miss International. Zizi menilainya sebagai sebuah prestasi. Ia turut bangga dan senang atas prestasi Liliana. "Sebelum berangkat, dia (Liliana) sudah mempersiapkan diri dengan sempurna untuk kompetisi ini. Jadi, menurutku, dia pantas karena punya totalitas," ujar Zizi.
Zivanna, yang juga menjadi wakil Indonesia dalam Miss Universe 2009, memuji pakaian Liliana saat mengenakan kostum ala mbok jamu. Walau tradisional, kostum mbok jamu Liliana dikemas elegan. "Menurutku, karakternya paling kuat. Itu pasti memikat hati juri," ucapnya.
Tentunya, tutur Zivanna, seseorang yang memenangi kompetisi internasional apa pun akan mendapat banyak keuntungan. Salah satunya dapat memperluas koneksi. "Yang namanya menjadi pemenang tidak ada kerugian," katanya.