TEMPO.CO, Jakarta - Memberi peringatan kepada anak di usia 5 tahun dengan cara menampar dapat memberikan dampak buruk pada perilakunya. Dampak buruk ini akan dimulai saat anak berumur 6 atau 8 tahun hingga ia beranjak remaja. Kesimpulan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan University of Texas terhadap 12 ribu anak di Amerika Serikat dua tahun belakangan.
“Menghukum anak dengan cara menamparnya, adalah sebuah tindakan buruk, ini tidak membuat sikap anak menjadi lebih baik,” ujar Psikolog Peneliti dari University of Texas, Elizabeth Jerkhoff, seperti yang dikutip dari situs kesehatan WebMD, Kamis pekan lalu.
Meski begitu, tidak semua faktor dalam penelitian yang dilakukan University of Texas dapat memaparkan, bila keburukan sikap anak selalu disebabkan oleh tamparan. Menurut Jerkhoff, ada banyak faktor yang membuat seseorang anak memiliki perilaku buruk. Tidak hanya karena perilaku turunan dari orang tua, lingkungan, atau sikap orang tua terhadap anak. Baca: Akhir Tahun Changi Airport Sajikan Nuansa Hello Kitty
Menurut Jerkhoff, orang tua menampar anak bisa disebabkan berbagai macam faktor. Ada yang merupakan bentuk kebiasaan yang diterapkan dalam keluarga secara turun temurun, atau karena penerapan budaya lokal yang membiasakan mendidik anak dengan hukuman berupa tamparan. Baca: Senasib Jennifer Dunn, Dua Artis ini Juga Pernah Dilabrak
“Sebuah alasan yang sama untuk menjelaskan perilaku seorang anak mengalami masalah karena tamparan atau faktor lain, kami memprediksi dengan menggunakan sebuah identitas faktor tertentu,” ujar Jerkhoff. Faktor identitas itu kemudian diteliti menggunakan model statistik tertentu, dan hasilnya menunjukkan, tamparan memberi dampak buruk bagi perilaku anak.
Baca Juga: