TEMPO.CO, Jakarta - Kisah tentang Bondan Winarno, pakar kuliner yang tutup usia pada usia 67 tahun, di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pada 29 November 2017, ini tak pernah ada habisnya.
Salah satunya adalah, kisah yang pernah ditulis Majalah Tempo edisi 29 September 2008 di Rubrik Pokok Tokoh.
Baca juga:
40 Tahun Berkawan, Ini Uniknya Bondan Winarno Kata William Wongso
Mimpi Si Dia Selingkuh? Cek 5 Fakta Ini
Depresi dan Cemas Tingkatkan Jumlah Pasien Insomnia
Gara-gara memandu acara Wisata Kuliner di televisi, Bondan Winarno, [yang saat itu berusia] 58 tahun, jadi pesohor dadakan. Tak cuma perempuan dan laki-laki dewasa, anak-anak pun menggemarinya. ”Mereka menyebut saya macam-macam: Kakek Mamam, Opa Kuliner, Pakde Maknyus, dan sebagainya,” katanya.
Penggemar lain yang kadang mengejutkannya adalah kaum penyuka sesama jenis. Mungkin lantaran Bondan doyan masak dan makan, mereka mengira ia seorang gay. Kata-kata mesra dan rayuan pun mengalir. ”Bahkan ada yang kirim foto telanjang lewat surat elektronik. Katanya dia suka yang kebapakan seperti saya,” Bondan menambahkan sambil terkekeh.
Namun, bukan mereka yang membuat Bondan Winarno risi, melainkan bila ada penggemar wanita muda cantik yang minta foto bersama. ”Apalagi kalau sambil mepet-mepet akrab, wah, saya tidak nyaman. Maklum, selebritas baru,” ujar penyuka masakan padang itu. Kendati penggemarnya membeludak, Bondan tak berniat menjalani profesi ini seterusnya. ”Akan saya kurangi karena sudah makin tua dan pekerjaan ini tidak ringan,” katanya. Ah, para penggemar pasti akan kecewa.