TEMPO.CO, Jakarta - Pria bukan satu-satunya yang memprioritaskan penampilan fisik melebihi ciri kepribadian saat memilih pasangan. Menurut sebuah studi baru, ternyata wanita itu juga demikian dalam memprioritaskan penampilan.
Menurut para periset seperti dilansir dalam Destinyconnect.com di Eastern Connecticut State University di Amerika, wanita lebih memperhatikan daya tarik fisik pria ketimbang perasaan hormat, ambisius, atau cerdas saat memilih pasangan potensial.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Evolutionary Physical Science, melibatkan 80 wanita berusia antara 15 dan 29 serta 61 dari ibu mereka untuk menilai preferensi pasangan.
Baca juga:
40 Tahun Berkawan, Ini Uniknya Bondan Winarno Kata William Wongso
Waspada Aksi Sulap, Stuntman Demian Adytia Diduga Koma
40 Tahun Berkawan, Ini Uniknya Bondan Winarno Kata William Wongso
Peserta dipresentasikan dengan foto tiga pria dengan tingkat daya tarik yang bervariasi, dan setiap gambar dipasangkan dengan satu dari tiga profil kepribadian: hormat, ramah, menyenangkan.
Baca Juga:
Profil "hormat" mencakup sifat-sifat seperti kepercayaan dan kejujuran, sementara karakteristik "ramah" menggabungkan karakteristik seperti kenyamanan dan kedewasaan.
Profil ketiga menunjukkan bahwa pria yang sesuai dengan profil ini akan memiliki sifat yang menyenangkan, ambisius dan cerdas.
Para wanita diminta untuk menilai foto dan deskripsi sifat sesuai dengan betapa menariknya mereka menilai pria itu, betapa baiknya mereka menilai deskripsi pribadinya dan apakah mereka menganggapnya sebagai pasangan potensial untuk diri mereka atau anak perempuan mereka.
Daya tarik fisik adalah kebutuhan ibu dan anak perempuan, namun respons terhadap daya tarik lebih terasa di kalangan wanita muda.
Menariknya, para wanita hanya menilai pria yang memiliki ciri kepribadian hanya akan diinginkan dengan baik jika mereka juga cukup tampan. Mereka yang memiliki profil ciri kepribadian terbaik namun tidak menarik secara fisik tidak dipandang sebagai kandidat potensial oleh ibu dan anak perempuan mereka.
"Kami menyimpulkan bahwa tingkat daya tarik fisik adalah kebutuhan bagi wanita dan ibu mereka. Ketika serangkaian tingkat daya tarik disajikan, daya tarik fisik diprioritaskan daripada karakteristik lain," kata penulis utama studi Madeleine Fugère.
Wanita yang lebih muda juga banyak mementingkan pada daya tarik fisik pasangan jika dibanding ibu mereka.
"Ini mungkin menandakan bahwa bila seseorang tidak menarik perhatian secara fisik, maka ia kurang diterima wanita dibanding para ibu mereka. Ini mungkin juga berarti bahwa wanita dan ibu mereka mungkin memiliki pengertian yang berbeda tentang tingkat daya tarik fisik yang dapat diterima, dan ibu menggunakan standar yang kurang ketat daripada anak perempuan mereka," katanya.
