TEMPO.CO, Jakarta - Generasi milenial adalah generasi produktif. Karena produktif dan merasa bisa mengerjakan banyak hal, mereka antusias bekerja, menomorduakan istrirahat, makan, dan olahraga.
Sekalinya punya waktu olahraga, para milenial latihan dengan durasi lebih karena merasa harus bayar utang olahraga. Jika ini dibiarkan, justru akan menurunkan produktivitas kerja mereka. Hal tersebut terungkap dalam talk show "HUT BNI Life ke-21" di Centennial Tower Jakarta Selatan, pekan ini.
Salah satu narasumber, dr. Tri Maryani Kusuma mengatakan, problem bekerja di kota besar seperti Jakarta adalah waktu yang terbatas sementara kemacetan membuat kinerja harian terhambat. Akibatnya, makan, istrirahat, dan olahraga kerap dikorbankan. Kita bisa menyiasatinya dengan bangun lebih pagi, berangkat kerja lebih awal. Kalau sampai di kantor kepagian, gunakan waktu yang tersisa untuk memejam sejenak.
Baca juga:
Berencana Liburan Panjang di 2018? Intip Tanggal Merahnya, Yuk!
Heboh Difteri, Kenali 5 Gejalanya
Dilema Penampilan di Dunia Karier, yang Cantik Tak Kompeten?
Dengan ritme kerja sepadat ini, generasi milenial rentan terkena peradangan selaput lendir pada lambung atau gastritis. Risiko terkena gastritis bisa diperkecil. Tri menyarankan, "Sarapan itu harus. Kemudian, jam 10 pagi ngemil. Lalu makan siang. Jam 2 siang atau 4 sore, ngemil lagi boleh. Setiap 2 jam ngemil boleh, kok. Camilannya, saya sarankan roti (kaya serat) atau buah. Tujuannya, mengurangi asam lambung untuk mengecilkan risiko mag."
Selain itu, perbanyak gerakan fisik. Jangan mentang-mentang kursi kantor ada rodanya Anda memanfaatkan itu untuk berpindah tempat atau sekadar mengambil peralatan kantor. Disiplinkan diri Anda baik dalam istirahat maupun bekerja. "Kalau terjebak macet gunakan untuk memejam di mobil, jangan mencicil pekerjaan," Tri mengingatkan.
Hal lain yang tak kalah penting menurut Tri, berkoordinasi dengan pasangan terkait jam pulang dan waktu bersama anak-anak. "Boleh lo, Anda menelepon istri dan mengatakan, 'Aku lelah nih, tolong anak-anak dipinggirkan dulu.' Tujuannya, untuk mengurangi masalah rumah tangga dan mengecilkan risiko stres. Setelah istirahat cukup, baru Anda berinteraksi dengan anak-anak."