TEMPO.CO, Jakarta - Dunia fashion yang tak pernah statis selalu saja melahirkan hal baru. Salah satunya adalah tren fashion denim. Mulai marak sekitar 1980-an di Indonesia, fashion ini masih banyak diminati bahkan tak pernah lekang oleh waktu.
Salah satu anggota komunitas Indonesia Denim Group atau Indigo Delano Alvin Yonataha mengatakan fashion denim memang banyak digemari lantaran, pertama dapat bertahan lama dan kedua dapat menyesuaikan dengan gaya berpakaian banyak orang. Bahkan, penggunaannya tak hanya awet, tetapi dapat digunakan dalam berbagai kesempatan dan memudahkan penggunanya.
Baca juga:
Prahara Perselingkuhan, Boleh Saja Curhat kepada Anak, Asal?
Yoghurt Manfaatnya Segudang, Begini Cara Memilihnya
Fase Posesif pada Anak, Begini Menghadapinya
"Denim sekarang bisa digunakan untuk formal maupun santai karena sudah banyak kantor yang mulai mengizinkan pegawai memakai denim ke kantor," katanya.
Sementara itu, Direktur Kreatif dan Pendiri label denim SAGE, Hamzah Dwi Putra mengatakan untuk beberapa waktu belakangan denim tidak begitu tren lantaran menjamurnya mode street wear. Hanya saja, denim sejak dulu memang dikenal sebagai celana yang timeless dan hampir tiap orang memiliki satu.
"Masih terus ada loyal customer untuk denim," kata Hamzah yang saat ini memiliki tenant terbesar di di sebuah bazar denim, Wall of Fades.
Tak hanya itu, menurut Delano yang terus memicu tren denim adalah proses regenerasi fashion yang berjalan dengan baik. Saat ini, bahkan banyak remaja yang sudah melek dengan denim premium dengan harga yang cukup mahal.
"Di banding saya waktu masih SMA, saya masih membeli denim yang harganya ratusan. Sekarang banyak anak SMA yang mulai melirik denim premium yang harganya bisa Rp2 juta," katanya.