TEMPO.CO, Jakarta - Berhenti atau menjauh dari rokok memang tak mudah. Namun ada cara yang mungkin bisa dijadikan alternatif, yaitu dengan menggunakan terapi pengganti nikotin (nicotine replacement therapy/NRT).
Rokok elektrik termasuk kategori ini. Namun, jika ingin benar-benar memanfaatkan rokok elektrik, ada beberapa hal yang perlu dipahami.
Baca juga:
Tak Usah Galau dengan Cinta Jarak Jauh, Simak 4 Manfaatnya
Sabet US$ 100 Ribu, Ini Fakta tentang The Sacred Riana
5 Pilihan Batik Keren untuk Generasi Milenial
Pertama, penggunaannya harus di bawah pengawasan tenaga medis. Kedua, dosis nikotin pada terapi NRT harus diatur ke level terendah. Ketiga, penggunaan terapi ini harus dibatasi oleh waktu, biasanya sekitar tiga bulan.
Lebih jauh, Manajer Kebijakan Tembakau di Public Health England, Martin Dockrell, menjelaskan bahwa perlunya sistem regulasi untuk memproteksi anak-anak dan remaja, sekaligus memastikan orang dewasa memiliki akses terhadap produk nikotin yang aman untuk membantu mereka berhenti merokok.
“Ketimbang melarang penggunaan rokok elektrik, kebijakan yang perlu diambil misalnya adalah menetapkan batasan minimum usia untuk membeli rokok, restriksi pemasaran rokok yang ketat, dan menetapkan standar kualitas dan keamanan yang komprehensif,” ujarnya.
