Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menulis Status di Facebook Bisa Jadi Buku, Pita Garuda Contohnya

image-gnews
a Garuda -Buku 15 Desember 2017-Yogyakarta | TEMPO/ M Syaifullah
a Garuda -Buku 15 Desember 2017-Yogyakarta | TEMPO/ M Syaifullah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kondisi bangsa  Indonesia yang terkoyak saat ini membuat kerisauan tersendiri bagi Dian Andryanto. Melalui kegelisahan dan perenungan, penulis di Tempo Inti Media ini menangkap dengan tulisan-tulisan menarik dalam sebuah buku “Pita Garuda”.

Buku ini mengenai kepahlawanan, toleransi, keragaman, saling menghormati, gotong royong. Semua itu sesungguhnya merupakan nilai-nilai luhur yang dipunyai anak negeri ini tanpa kecuali. Adil dan beradab.

“Jika kita sudah melupakan semua itu, betapa sebenarnya kita sudah mengkoyak-koyak makna pita yang digenggam Sang Garuda  sepanjang waktu, Bhinneka Tunggal Ika,” kata Dian Andryanto, Jumat malam, 15 Desember 2017. Baca juga: Tak Usah Galau dengan Cinta Jarak Jauh, Simak 4 Manfaatnya

Selain buku Pita Garuda, pria kelahiran 27 Desember 1970 juga menelorkan buku lain berjudul “Asmaradahana”. Buku ini berisi sebagian  kisah orang-orang yang hidup di antara Gunung Merapi dan Laut Selatan. Mereka yang bermanja di antara keduanya, yaitu  di Yogyakarta.

a Garuda -Buku Dian Andryanto 15 Desember 2017-Yogyakarta | TEMPO/ M Syaifullah
“Ini cerita tentang bagaimana bertahan hidup, berjuang, tak putus asa, mewarisi nilai-nilai  tradisi para leluhur, tentang mencintai sepenuh hati kota ini dengan segala dinamikanya,” kata Dian Andryanto.

Menurut dia, kedua buku tersebut, merupakan pilihan tidak  kurang dari 300 tulisan sepanjang akhir 2016 hingga 2017 yang mendapat apresiasi lebih dari pembacanya. Seperti buku-buku seri yang diberi tagar #sayabelajarhidup sebelumnya, diterbitkan secara independen dan penjualannya pun melalui direct online, dicetak secara terbatas. Baca: Sabet US$ 100 Ribu, Ini Fakta tentang The Sacred Riana

Setelah meluncurkan buku #sayabelajarhidup EMPATI, SIMPATI dan HARMONI di Museum Layang Layang, Jakarta, pada 2015, kemudian #sayabelajarhidup MATUR SUKSMA di Ubud, Bali (2016) dan #sayabelajarhidup SIMFONI di Museum Nasional, Jakarta (2016) seakan menjadi buku terakhir dari S. Dian Andryanto.

Namun, perjalanan seri buku #sayabelajarhidup yang memuat sebagian besar tulisan dalam status   Dian di media sosial, khususnya di facebook, dan dibukukan ini ternyata terus mendapat apresiasi dari pembaca. Terutama komunitas #sayabelajarhidup di berbagai daerah di Tanah Air,  bahkan beberapa di antaranya berdiam di mancanegara.

Dua buku Pita Garuda dan Asmaradahana ini akan dibahas dan diluncurkan di dua kota: di Raya’s Kitchen and Coffee, Yogyakarta pada Ahad, 17 Desember 2017 dan di Museum Mandiri Jakarta Kota, pada Ahad, 14 Januari 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memang, kata dia, tidak  mudah menerbitkan buku-buku secara independen, tanpa dukungan penerbit besar, banyak kendala yang harus dilalui. Tapi, dorongan istri tercintanya, Urry Kartopati membuat dua buku ini akhirnya hadir, tepat di ujung tahun.

Banyak komentar yang datang dari para tokoh soal buku ini. Antara lain dari Djaduk Ferianto, seniman dan Pimpinan Kua Etnika & Sinten Remen. Ia menyebut dalam sejarah dan cerita besar tentang Yogjakarta pasti ada yang luput dari perhatian bahkan dianggap tidak penting.

“Buku ini melengkapi dari kisi-kisi sejarah dan cerita kehidupan yang pernah ada di Yogjakarta. Yang tadinya dianggap tidak penting ternyata sangat penting,” tulis dia.

Sutradara film Garin Nugroho juga ikut berkomentar tentang buku Dian. Buku ini merupakan sebuah esai tentang sebuah kota yang menjadi memori hampir tiap orang, yakni Yogjakarta. Baca: 5 Pilihan Batik Keren untuk Generasi Milenial

“Ditulis dengan ringan dan personal, namun mengandung dua aspek penting yakni kemanusiaan dan pengetahuan ataupun sejarah yang sering tak terbaca,” tulis Garin.

Direktur Utama PT Tempo Inti Media Toriq Hadad menyatakan memelihara kepedulian bukan pekerjaan mudah. Berontaknya hati melihat ketidakadilan, keabaian, kesengajaan bertindak lancung, seringkali mati dilindas kesibukan atau ketidakmautahuan kita atau keengganan melihat yang di luar kita.

“Dian Andryanto berhasil memenangkan pemberontakan hatinya itu, dengan cara yang jarang dewasa ini: tekun menulis setiap hari,”  tulis Toriq.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

1 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

6 hari lalu

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand (kanan) bersama Vivie Yulaswati Deputi Menteri di Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS (kiri) menghadiri peluncuran buku
PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.


7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

10 hari lalu

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku. Foto: Canva
7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku.


Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

12 hari lalu

Ilustrasi pengguna WhatsApp. Reuters/Dado Ruvic
Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.


Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

12 hari lalu

Jurnalis foto Palestina asal Gaza Motaz Azaiza. FOTO/Instagram/motaz_azaiza
Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.


Mengenal The Muqaddimah, Buku Karya Ibnu Khaldun yang Menjadi Favorit Mark Zuckerberg

17 hari lalu

Ibnu Khaldun
Mengenal The Muqaddimah, Buku Karya Ibnu Khaldun yang Menjadi Favorit Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg memilih Muqaddimah karya Ibnu Khaldun sebagai salah satu buku yang akan dibaca dalam inisiatif komunitasnya sebagai A Year of Books.


Daftar 6 Buku yang Direkomendasikan Mark Zuckerberg

17 hari lalu

Daftar 6 Buku yang Direkomendasikan Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg yang dikenal sebagai pendiri Facebook dikenal memiliki kegemaran untuk membaca buku


Tatkala Mark Zuckerberg Terpesona dengan Buku Karya Ibnu Khaldun

17 hari lalu

Ibnu Khaldun
Tatkala Mark Zuckerberg Terpesona dengan Buku Karya Ibnu Khaldun

Mark Zuckerberg memilih Muqaddimah sebagai salah satu dari buku yang dibaca dalam inisiatif komunitasnya yang disebut A Year of Books.


10 Link Twibbon Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, Silakan Download dan Upload

18 hari lalu

Umat Hindu mengikuti upacara Melasti di Pura Jala Siddhi Amertha, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu 6 Maret 2024. Upacara untuk menyucikan alam semesta dan jiwa raga dari segala bentuk perbuatan buruk di masa lalu tersebut merupakan rangkaian dari Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
10 Link Twibbon Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, Silakan Download dan Upload

Hari Raya Nyepi 2024 tahun baru Saka 1946 diperingati pada Senin, 11 Maret 2024. Merayakannya bisa dengan unduh dan unggah twibbon berikut ini.


5 Cara Membatasi Komentar di Facebook

19 hari lalu

Seorang perempuan melihat logo Facebook di iPad dalam ilustrasi foto yang diambil 3 Juni 2018. [REUTERS / Regis Duvignau / Ilustrasi]
5 Cara Membatasi Komentar di Facebook

Ada dua tempat berbeda di mana orang dapat menambahkan komentar ke postingan Facebook Anda, yakni postingan di grup dan postingan pribadi Anda.