Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Tips Komunikasi Penting untuk Pekerja Garda Depan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Tiga orang resepsionis bertugas di lobby rumah sakit di dunia, di kota Zhengzhou, China, 16 September 2016. chinadaily.com.cn
Tiga orang resepsionis bertugas di lobby rumah sakit di dunia, di kota Zhengzhou, China, 16 September 2016. chinadaily.com.cn
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keahlian berkomunikasi adalah salah satu kunci utama seorang pekerja garda depan, seperti kasir, layanan pelanggan alias customer service, resepsionis, bahkan pramuniaga. Alasannya mereka adalah orang yang langsung berhubungan dengan pelanggan. "Mereka juga biasanya sebagai wajah perusahaan. Penilaian orang terhadap suatu perusahaan tergantung frontline-nya," kata Founder and Managing Director TALKinc Erwin Parengkuan di Jakarta Selasa 19 Desember 2017.

Menurut Erwin berkomunikasi adalah hal yang sangat penting saat ini. Berkomunikasi sendiri bisa dalam hal verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah berkomunikasi dengan kata-kata. Sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan mimik wajah, postur tubuh, atau juga penggunaan anggota tubuh lain seperti tangan. "Biasanya komunikasi non verbal itu lebih jujur dibanding komunikasi verbal. Misalnya saat memuji seseorang itu keren, belum tentu dia mengatakan keren tulus bahwa orang itu keren. Tapi beda halnya dengan ekspresi yang disampaikannya melalui non verbal," kata Erwin. Baca: Depresi Membuat Jonghyun SHINee Akhiri Hidupnya? Ini Suratnya

Erwin mengatakan para pekerja garis depan penting mengetahui tidak hanya gaya komunikasi verbal, namun juga gaya komunikasi non verbal. Ia mengatakan sebagai pekerja garis depan, penampilan secara keseluruhan sangat penting karena sering kali komunikasi pekerja garis depan ini melebihi batas normal. "Misalnya, terkadang jarak bicara petugas dan pelanggannya sangat dekat, sehingga indra penciumannya terasa. Jadi frontliner itu perlu jaga penampilan termasuk menjaga agar tidak bau mulut," katanya.

Listerine berkolaborasi dengan TALKinc untuk melatih 2.100 pekerja garis depan dalam kampanye Listerine Upgrade Frontliner Indonesia dalam 21 hari. Selama pelatihan itu, Erwin akan memberikan tiga modul ilmu komunikasi kepada para pekerja garis depan. Tiga hal itu, kata Erwin, adalah hal utama yang menjadi dasar seorang pekerja garis depan bisa meningkatkan kualitas kerjanya. Baca: Studi : Suami Zaman Now Masih Berharap Istri jadi Inem

Ilmu pertama adalah berbicara dengan luar biasa alias speaking impresively. Setiap pekerja garis depan wajib menyampaikan bahasa tubuh, menggunakan kata-kata dan juga suara yang baik serta menyenangkan. "Zaman sekarang, performa yang baik itu biasa. Perlu performa komunikasi yang tidak hanya baik, tapi luar biasa untuk memberikan kesan baik kepada pelanggan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada modul kedua, Erwin akan mengajarkan dengan bahasa lintas budaya. Banyak para pekerja garis depan Indonesia yang kurang paham tentang lintas budaya ini. Di kota besar seperti Jakarta sering pula pelanggan mereka adalah orang-orang asing. Sehingga melayaninya pun memerlukan ilmu tersendiri. Erwin mencontohkan dalam hal bertanya. Dalam budaya Timur, bisa saja seseorang mengajukan pertanyaan seperti 'Berapa anak Anda', atau 'Berapa usia Anda', atau 'Apakah Anda sudah menikah?' untuk mencairkan suasana atau hanya untuk bersikap lebih ramah. "Padahal pertanyaan jenis itu, justru bagi sebagian masyarakat, khususnya yang berasal dari Barat, dinilai sebagai pertanyaan yang sangat intim dan tidak sopan. Makanya frontliner perlu memiliki latar belakang multikultural," katanya Erwin. Baca: Ini Dia Nama Boneka The Sacred Riana, Intip Kesulitan Mereka

Ilmu lintas budaya itu penting diingatkan kepada para pekerja garis depan. Menurut Erwin, di Asia seperti Indonesia, pertanyaan itu sangat biasa. Biasanya orang mengajukan pertanyaan itu bukan bermaksud kepo (Knowing Every Particular Object), namun memang adat ketimuran Indonesia yang sangat menjunjung tinggi kekeluargaan. Hal itu berbeda dengan orang Barat yang lebih banyak hidup menyendiri. "Coba lihat saja kalau adat Timur seperti kita, pesta pernikahan itu yang diundang semua sanak keluarga, sedangkan pesta di Barat biasanya hanya orang-orang terdekat saja. Budaya Timur dan Barat kan memang beda," katanya.

Modul penting terakhir adalah mengerti orang atau understanding people. Erwin mengatakan penting sekali para pekerja garis depan ini mengerti lawan bicaranya. Harapannya hal itu bisa membantu memberikan pelayanan yang lebih baik. Misalnya mereka memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan orang yang ekstrovert atau introvert. "Menjadi lawan bicara orang ekstrovert yang ceplas ceplos tentu berbeda dengan menjadi lawan bicara orang intovert yang lebih mengedepankan perasaan," katanya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

2 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

2 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

29 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

29 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

32 hari lalu

Penumpang melintasi rel kereta api pada jam sibuk di stasiun kereta Gare de Lyon, saat karyawan kereta melakukan aksi mogok massal, di Paris, 3 April 2018. Aksi mogok pekerja kereta di Prancis mengganggu kelancaran perjalanan kereta di Eropa terutama untuk rute perjalanan dari Prancis ke Inggris dan Brussels yang dilayani kereta Eurostar. REUTERS
Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

34 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

42 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.