TEMPO.CO, Jakarta -Bella Doolittle sama sekali tidak percaya saat dokter memberi tahunya pada Februari 2017 lalu bahwa harapan dia hidup hanya tinggal delapan tahun lagi. Oleh dokter, wanita 59 tahun ini divonis menderita penyakit Alzheimer dini.
Kepada dokter, Bella meminta agar memastikan kembali apakah mungkin ia menderita tumor. "Tidak, Anda benar-benar menderita Alzheimer," kata Bella meniru sang dokter seperti dilansir Dailymail.
Bella adalah seorang istri yang penuh semangat, ibu dari empat orang anak, koordinator perguruan tinggi dan aktivis hak asasi manusia dan binatang. Bella bukanlah tipe orang yang membiarkan sesuatu memperlambat dirinya, tapi pada akhirnya tiba-tiba ia dihadapkan dengan diagnosis yang akan melakukan hal itu.
Suaminya, Will, adalah kolumnis surat kabar di Glens Falls Post Star di New York, dan menyarankan kepada Bella untuk mendokumentasikan perubahan-perubahan kecil yang mulai dia dapatkan melalui podcast yang disebut The Alzheimer's Chronicles, dan memulai debutnya pada bulan November 2017.
Penyakit Alzheimer adalah penyakit progresif yang berakibat pada kematian sel otak dan ditandai dengan hilangnya fungsi kognitif secara bertahap. Tidak hanya kemampuan berpikir dan mengingat yang menurun, tapi juga penderitanya mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Semuanya mengalami kemerosotan tanpa henti sampai tutup usia.
Penyakit ini memang paling sering ditemukan pada orang tua berusia lebih dari 65 tahun, tapi dapat juga menyerang orang yang berusia sekitar 40 tahun. Berikut adalah peningkatan persentase Penyakit Alzheimer seiring dengan pertambahan usia: 0,5 persen per tahun pada usia 69 tahun, 1 persen per tahun pada usia 70-74 tahun, 2 persen per tahun pada usia 75-79 tahun, 3 persen per tahun pada usia 80-84 tahun, dan 8 persen per tahun pada usia lebih dari 85 tahun. Baca: Setelah Enam Dekade, Penerbitan Majalah Playboy akan Dihentikan
Pasangan Bella dan Will mengatakan bahwa penyakit ini telah mulai mengubah kepribadian dan keseluruhan hubungan mereka.
Saat gejala Bella memburuk, dia dipaksa untuk menjadi seseorang dengan identitas baru, namun dia tidak malu akan hal itu. “Masyarakat cenderung memberi tekanan pada Anda (jika) Anda tidak sempurna, tapi saya tidak malu karena menderita Alzheimer. Saya kesal karena saya tidak ingin mati dan meninggalkan suami, anak-anak dan hewan saya, tapi (kalau penyakit Alzheimer) saya tidak malu, "kata Bella.
Bella dan Will telah membesarkan dua anak biologisnya, Ginny dan Travis, sekarang berusia 30-an, dan juga dua anak perempuan yang diadopsi, Zoe dan Tam keduanya berusia 21 tahun. Ketika mereka tidak bekerja atau sedang tidak bersama anak-anak mereka, pasangan itu tetap sibuk mengurus anjing dan kelinci mereka.
Bella telah mengatur dan melakukan demonstrasi menentang kekerasan dalam rumah tangga. Ia pun meningkatkan kesadaran akan AIDS dan hak-hak perempuan, dan secara historis membiayai pergerakan tersebut. Baca: Perawatan Kulit Seleb Dunia, dari Kotoran Burung Hingga Bisa Ular
Tapi sekitar sebulan yang lalu, Bella terpaksa pensiun dari semua kegiatannya. Bella yakin bahwa dia bisa terus mengerjakan pekerjaannya, mungkin tidak dengan kecepatan yang sama, tapi dia mengatakan atasannya segera mulai menekan subjek pensiun begitu dia mengungkapkan diagnosisnya pada musim semi lalu. Dia pun mengakui bahwa perspektifnya belum tentu bisa diandalkan lagi.
Will mengatakan, "Hubungan kami telah berubah, dan saya pikir itu tak terelakkan jika pasangan didiagnosis menderita penyakit yang, pada suatu titik atau lainnya, akan berakibat fatal.”
Dia telah menyaksikan perubahan pada kepribadian Bella juga. “Inti dari Bella masih ada, inti dari hubungan kita masih ada, tapi berbeda dengan bagaimana kita berinteraksi dari hari ke hari,” lanjut Will.
Pasangan ini memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Skotlandia saat nanti libur musim panas, sehingga Bella bisa 'berhubungan dengan kota lama' -nya.
Bella mungkin tidak dapat mengerjakan pekerjaan lamanya, tapi sekarang dia berencana mengabdikan waktunya untuk memperjuangkan hak-hak hewan serta terus menawarkan pandangan baru tentang penyakitnya melalui The Alzheimer Chronicles.
Dailymail | AFRILIA SURYANIS