Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Alami Demensia, Lakukan 2 Hal ini

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Demensia diartikan sebagai kumpulan gangguan kognitif yang mempengaruhi fungsi kehidupan sosial sehari-hari alias pikun. Demensia biasanya menyerang mereka yang lanjut usia, yakni usia 65 tahun ke atas. Namun, tak semua orang yang berumur 65 tahun ke atas pikun.

Ketua Divisi Neurobehavior Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, Diatri Nari Lastri menyebutkan ada orang tua yang fungsi pikirannya masih bagus. Ada pula yang daya ingatnya menurun namun jika dibandingkan dengan kelompok orang berusia 60 tahun ke atas, fungsi otaknya masih bagus.

"Kondisi ini disebut age associated memory impairment. Dalam tingkat yang lebih parah, disebut mild cognitive impairment yakni fungsi kognitifnya menurun. Namun masih bisa mengerjakan banyak hal secara mandiri bahkan berobat pun masih bisa mengurus dokumen sendiri," demikian Diatri menjabarkan demensia, di Jakarta, pekan ini. Baca: Depresi dan Eating Disorder, Begini Demi Lovato Mengatasinya

Demensia adalah kumpulan gejala atau sindrom. Sindrom demensia itu paling banyak disebabkan oleh alzheimer. Secara sederhana, alzheimer adalah kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, pikir, bicara, serta perubahan perilaku akibat gangguan otak. Gangguan ini bersifat progresif atau perlahan.

Tak ada yang menginginkan anggota keluarganya mengalami demensia. Jika salah satu anggota keluarga Anda mengalaminya, Diatri menyarankan 2 hal untuk Anda lakukan. Pertama, keluarga harus menerima saat salah satu anggotanya mengidap demensia. Terimalah fakta bahwa ia mengalami kerusakan otak. Kadang atau malah seringkali ia berlaku menyebalkan. Baca: 6 Furnitur Awal yang Harus Dibeli untuk Rumah Baru

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Misalnya, pertanyaan yang sama diulang-ulang dalam hitungan menit. Anda bisa jadi tidak sabar lalu kesal. Kadang, ada gangguan perilaku berupa terlalu curiga. Kondisi ini membuat pasien rawan cekcok dengan anggota keluarga lainnya," kata Diatri.

Ia melanjutkan, "Kedua, ajak anggota keluarga yang mengalami demensia menjalani terapi obat yang fungsinya memperkuat memori sementara proses kerusakan otak berjalan terus. Obat ini menjaga zat-zat neurotransmiter yakni bahan kimia yang dilepaskan oleh terminal sel saraf. Gunanya untuk menyampaikan informasi dari sel saraf ke sel saraf lainnya."

TABLOID BINTANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

9 hari lalu

ilustrasi lansia (pixabay.com)
Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

Fungsi seperti mendengar dan berbicara dapat mempengaruhi proses demensia


Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

45 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

Menendang atau berteriak saat tertidur lelap bisa menjadi indikasi demensia.


Peneliti Ungkap Cara Jabat Tangan Bisa Cerminkan Kondisi Kesehatan

52 hari lalu

Ilustrasi bersalaman. shutterstock.com
Peneliti Ungkap Cara Jabat Tangan Bisa Cerminkan Kondisi Kesehatan

Seiring usia, jabat tangan yang melemah bisa menandakan Anda berisiko lebih tinggi terhadap beragam komplikasi kesehatan. Simak penjelasannya.


Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Sejumlah pegiat literasi membaca buku saat kampanye #RuangBacaJakarta didalam Kereta MRT, Jakarta, Minggu, 8 September 2019. Kampanye ini merupakan gerakan MRT Jakarta untuk mendorong minat baca dan dan menjadikan membaca bagian dari gaya hidup masyarakat kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.


Kesulitan Parkir Kendaraan? Bisa Jadi Anda Mengidap Alzheimer

16 Januari 2024

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Kesulitan Parkir Kendaraan? Bisa Jadi Anda Mengidap Alzheimer

Pakar saraf menyebut dua tanda paling awal penyakit Alzheimer, salah satunya sulit parkir kendaraan dengan lurus. Ini sebabnya.


Macam Kebiasaan Buruk yang Mempercepat Demensia

15 Januari 2024

Ilustrasi duduk (pixabay.com)
Macam Kebiasaan Buruk yang Mempercepat Demensia

Selain keturunan, ras, dan riwayat cedera otak, faktor gaya hidup juga bisa menyebabkan demensia, terutama bila punya kebiasaan buruk berikut.


Beragam Faktor Penyebab Demensia pada Orang Muda

14 Januari 2024

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Beragam Faktor Penyebab Demensia pada Orang Muda

Para peneliti mengidentifikasi faktor-faktor berkembangnya demensia lebih awal. Berikut ke-15 faktor risiko tersebut.


WHO Ingatkan Demensia, Gejala Dimulai dari Bingung di Lingkungan Akrab

4 Januari 2024

Ilustrasi demensia. Shutterstock
WHO Ingatkan Demensia, Gejala Dimulai dari Bingung di Lingkungan Akrab

Kampanye Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO perihal penyakit demensia yang merupakan prioritas kesehatan masyarakat mesti dipublikasikan secara luas.


Gejala Demensia yang Tampak saat Merayakan Natal

25 Desember 2023

Ilustrasi demensia. Pexels/Nilov
Gejala Demensia yang Tampak saat Merayakan Natal

Pakar menyarankan untuk melihat tanda demensia orang tersayang di Hari Natal. Menurutnya, salah satu tanda bisa dikenali dari hal sederhana.


7 Manfaat Asam Folat bagi Kesehatan, Mengatasi Diabetes hingga Menjaga Kesehatan Otak

9 Desember 2023

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
7 Manfaat Asam Folat bagi Kesehatan, Mengatasi Diabetes hingga Menjaga Kesehatan Otak

Asam folat menjadi perbincangan publik usai cawapres Gibran Rakabuming Raka salah menyebut nutrisi ibu hamil menjadi asam sulfat. Padahal, asam folat mengandung beragam manfaat kesehatan, berbeda dari asam sulfat.