Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Kegemukan? Awas Stigma Sosial Akibatkan Depresi

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas telah mencapai proporsi epidemik secara global. Setidaknya 2,8 juta orang meninggal setiap tahun yang penyebabnya berkaitan dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Di Eropa diperkirakan 23 persen wanita dan 20 persen pria mengalami obesitas. Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko utama untuk sejumlah penyakit kronis, termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker. Namun demikian, Hari Obesitas Sedunia (World Obesity Day) 11 Oktober 2016 lalu tidak hanya menyoroti aspek medis, tetapi juga dampak sosial obesitas. Para kobran tidak hanya merupakan orang dewasa, namun juga anak-anak.

Dampak sosial obesitas dari sebuah negara di Eropa Barat menunjukkan bahwa 18,7 persen orang dengan obesitas mengalami stigma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya. Bagi orang dengan obesitas berat, persentase stigma atau dikesankan buruk oleh banyak orang di lingkungan sekitarnya jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 38 persen. "Seorang anak dengan obesitas mengalami stigma dari guru, pengusaha mainan anak, petugas profesional kesehatan, media, bahkan dari teman sekelas dan keluarga," kata dokter spesialis anak FX Wikan Indrarto dalam keterangan persnya Jumat 12 Januari 2018. Baca: Status Nikah Siri Disembunyikan Pria Karena 2 Alasan Ini

Stigma adalah penyebab dasar terjadinya ketidaksetaraan layanan kesehatan, dan stigma obesitas dikaitkan dengan konsekuensi fisiologis dan psikologis yang signifikan, termasuk meningkatnya depresi, kecemasan, dan penurunan harga diri. Stigma ini justru juga dapat menyebabkan hal yang sebaliknya, yaitu pola makan yang lebih teratur, menghindari aktivitas fisik yang dianjurkan, dan menyulitkan mendapatkan layanan medis. Efek dari stigma atas obesitas dapat sangat parah pada anak. "Studi menunjukkan bahwa anak usia sekolah dengan obesitas mengalami kemungkinan 63 persen lebih tinggi untuk diintimidasi atau di-bully," kata Wikan.

Ketika anak dan remaja diintimidasi atau menjadi korban karena obesitas mereka oleh teman sebaya, keluarga dan guru, hal itu dapat memicu perasaan malu. Selain itu, juga dapat menyebabkan depresi, harga diri rendah, citra tubuh yang buruk, dan bahkan usaha percobaan bunuh diri. Baca: Jangan Bawa Pekerjaan Kantor ke Rumah, Begini Efeknya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tingkat obesitas anak dan remaja global meningkat sepuluh kali lipat dalam empat dekade terakhir. Artinya, 124 juta anak laki-laki dan perempuan di seluruh dunia terlalu gemuk. Di Inggris, satu dari setiap 10 anak muda berusia lima sampai 19 tahun, mengalami obesitas. Selain itu, selama 4 dekade terakhir di seluruh Indonesia prevalensi kelebihan berat badan untuk anak laki-laki 33 kali, dan untuk anak perempuan 18 kali lipat lebih banyak.

Sebelum tahun 2006, anak gemuk didominasi perempuan, tetapi setelah itu kondisi berbalik. Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat 18,8 persen anak umur 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan. Data lain, berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2016, persentase balita gemuk usia 0-59 bulan menurut indeks berat badan dibagi tinggi badan adalah 4,3 persen, terbanyak terdapat di DKI Jakarta, yaitu mencapai 8,1 persen balita adalah gemuk. Kegemukan pada balita adalah faktor risiko yang dapat dikoreksi, untuk terjadinya obesitas pada anak dan remaja.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

2 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

3 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

7 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

9 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

10 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

12 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

13 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

14 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

14 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.