Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usia Versus Pikun, 2 Hal Penyebab Pikun

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Olahraga Permainan Mencegah Kepikunan
Olahraga Permainan Mencegah Kepikunan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun berganti, saatnya perayaan dengan kembang api dan menyusun resolusi untuk dicapai. Namun, tak sadar, pergantian tahun membuat kita menua. Daya tahan tubuh menurun, kinerja otak melambat, dan pikun mendekat.

Dalam bahasa medis, pikun disebut demensia, yakni kumpulan gangguan kognitif yang mempengaruhi fungsi kehidupan sosial sehari-hari. Puncaknya, tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri karena kemerosotan fungsi sel otak.

Ketua Divisi Neurobehavior Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Diatri Nari Lastri, menjelaskan, ada dua penyebab pikun. Baca: Tersandung Video Porno, Siapa Marion Jola?

Pertama, penyakit infeksi seperti tumor otak. Pikun akibat infeksi dapat disembuhkan. Kedua, penyakit degenerative, seperti hipertensi dan kencing manis, yang memicu kerusakan sel otak. Pikun jenis ini disebut demensia Alzheimer. Demensia Alzheimer biasanya terjadi di usia 65 tahun ke atas. Datangnya pikun disebabkan oleh banyak faktor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor itu antara lain keturunan atau genetik, penyakit, konsumsi alkohol dan rokok, serta buruknya pola makan. Ada pula faktor protektif berupa tingkat pendidikan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin tinggi pula cadangan kognitif sehingga kepikunan dapat ditekan. Anda yang memiliki faktor genetik pikun, tidak perlu khawatir. Baca: Etika di Medsos ala Youtuber; Jangan Asal Posting Demi Views

Selama menjalani pola hidup sehat dan terus belajar, peluang Anda terkena demensia Alzheimer mengecil. Penyakit ini bisa ditunda hingga usia 80 atau 85 tahun. Pertanyaan yang kemudian muncul, ketika seseorang mulai pikun, apa yang terjadi di dalam tubuh dan otaknya?

“Di otak terdapat beta-amyloid, sejenis protein yang seharusnya dibuang bersama cairan otak ke luar. Karena terjadi mutasi genetik, proses pembersihan beta-amyloid tidak berlangsung maksimal. Akibatnya, protein tersebut menumpuk di otak, membentuk plak-plak yang disebut filamen PH. Plak-plak itu merusak otak, menyebabkan pikun,” kata Diatri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).