Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balkon BEI Ambruk, Sudahkah Anda Memiliki Keterampilan P3K?

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Angota Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan demo penanganan pertama jika terjadi kecelakaan dalam peringatan Hari Pertolongan Pertama di car free day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 9 September 2017. TEMPO/Ilham Fikri
Angota Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan demo penanganan pertama jika terjadi kecelakaan dalam peringatan Hari Pertolongan Pertama di car free day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 9 September 2017. TEMPO/Ilham Fikri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan alias P3K? Seperti yang telah diberitakan TEMPO.CO 15 Januari 2018, konstruksi balkon lantai satu gedung BEI Tower II runtuh sekitar pukul 12.00 saat jam makan siang, saat kondisi lobby sedang ramai.

Bencana seperti peristiwa gedung runtuh tersebut tidak dapat diprediksi kejadiannya. Oleh karena itu, setiap orang harus dibekali pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Baca juga:
Heboh Marion Jola, Lala Oplas? Apa Itu?
Mengenal Bianca Jodie, Belajar Nyanyi Sejak Kecil pada Sang Kakak
Pelecehan Seksual Timbulkan Depresi? Ini Kisah Dolores O'Riordian

Seorang Pengamat sekaligus Praktisi Kesehatan Dr Jusuf Kristianto, menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani korban yang terkena imbas suatu bencana. “Dari sisi kedokteran, kita harus melihat derajat keparahan korban. Cara yang paling gampang, kita bisa melihat apakah dia (korban) sadar atau tidak,” ujarnya saat dihubungi TEMPO.CO  pada 16 Januari 2018.

Dokter Jusuf menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan untuk menyelamatkan korban adalah memindahkan korban ke daerah yang aman. Disebutkan bahwa pertolongan pertama tergantung pada tiga hal.  Yaitu kecepatan ditemukannya korban, kecepatan ditolong, serta kecepatan dan kualitas pertolongan.

“Tujuan utama dari pertolongan pertama itu untuk mencegah bertambahnya keparahan. Kita (ingin) menghindari bahaya yang lebih dalam. Jadi, kita harus segera memindahkan korban untuk menghindari risiko yang lebih berat pada pasien,” ujar dr. Jusuf.

Korban yang harus lebih dulu ditolong adalah korban yang terluka (berdarah). Untuk menangani korban terluka, tekan lukanya dengan kain bersih untuk menghentikan pendarahan. Jika harus dibersihkan, gunakan air mineral dan jangan gunakan air keran untuk mengantisipasi terjadinya infeksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, pertolongan yang harus dilakukan pada korban yang mengalami histeria adalah menjauhkan korban dari tempat kejadian dan menenangkan korban. Menurut Jusuf, teknik hipnoterapi pun bisa dierapkan untuk mengatasi korban yang histeria.

"Misalnya memberikan sentuhan pada korban seperti pelukan sambil mengelus punggungnya untuk menenangkan korban. Sambil memeluk, tuntun korban untuk menarik napas panjang sampai keadaan korban stabil. Jika perlu, beri air minum pada korban," kata sosok yang juga aktif mengajar di Poltekkes Kemenkes RI panjang lebar.

Untuk korban yang tidak sadarkan diri,  Jusuf menyarankan untuk mengecek kondisi korban terlebih dahulu. “Pada saat kecelakaan, kemungkinan dia pingsan karena shock. Jadi dia kaget, lalu dia pingsan. Kalau pingsan seperti itu, dia akan sadar setelah beberapa menit lalu dia (akan) teriak-teriak. SOP (standard operation procedure)-nya adalah melihat pasiennya itu napas atau tidak. Bisa dilihat dari perut dan dada (bergerak atau tidak), bisa juga menaruh tangan di bawah hidung pasien. Kalau mau memeriksa nadi, raba nadi pada leher atau tangan,” ujarnya yang Desember 2017 ini mendapat penghargaan sebagai the best research and for join learning network in Research dari Shandong Government.

Satu hal lagi yang harus dilakukan pada korban yang pingsan adalah meletakkan kakinya pada daerah yang lebih tinggi daripada kepala. “Secara teori, kalau kepala lebih rendah (dan) kakinya lebih tinggi, peredaran darah lebih banyak ke otak sehingga sirkulasi darah lebih baik di otak (dan) kesadaran lebih tinggi,” katanya menjelaskan.  Terakhir, disebutkan hal yang tak kalah penting saat melakukan P3K adalah tidak berkerumun di sekitar lokasi kecelakaan sehingga korban bisa mendapat oksigen yang cukup.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA l SDJ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

2 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

8 hari lalu

Andien dan keluarga/Instagram -@andienaisyah
Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

9 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

10 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

12 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

17 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.