Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Hujan Rawan Flu, Kapan Baiknya Pergi ke Dokter?

terkena flu. (pixabay.com)
terkena flu. (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaFlu , gejalanya seperti tenggorokan gatal, batuk yang menyebalkan, dan banyak bersin mungkin sudah lumrah. Ketika flu datang, Anda mungkin memilih meminum obat umum dan menunggu sembuh dengan sendirinya. Namun, sebenarnya kapankah waktu yang tepat untuk pergi ke dokter ketika terkena flu?

Dr. Amesh Adalja, seorang spesialis penyakit menular dan seorang ilmuwan senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, mengatakan jika Anda terkena flu, keputusan untuk pergi ke dokter atau tidak, lihat dari gejala yang timbul. Gejala utama yang harus diperhatikan adalah sesak napas, kata dr. Amesh dilansir dari Live Science.

Baca juga: 
Mau ke Australia? Waspadai Virus Influenza A (H3N2) ini
Masa Pemulihan, Agar Lebih Sehat Ini yang Dilakukan Ruben Onsu
Diduga Bipolar, Begini Peran Keluarga untuk Dolores O'Riordan

"Pertama, bila seseorang tidak dapat bernapas dengan normal, itu pertanda flu bisa berlanjut ke pneumonia, dan orang tersebut harus mencari perawatan,” katanya. Kesulitan bernapas mengindikasikan infeksi telah bergerak ke bawah.

Biasanya, menurut dr. Amesh, virus influenza menginfeksi bagian atas saluran pernafasan, misalnya bronkus (tabung yang menuju ke paru-paru). Jika infeksi bergerak turun ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia, pasien bisa bertambah parah dengan sangat cepat.

Tanda kedua dari kasus flu yang sangat parah dan memerlukan pengobatan adalah demam yang tidak berhenti. Jika seseorang memiliki suhu mencapai 38,3 derajat Celcius atau lebih tinggi, lalu demam tidak membaik setelah mengkonsumsi asetaminofen atau obat bebas lainnya, maka orang tersebut harus menemui dokter.

Kemudian ketiga, demam yang tidak kunjung turun juga harus menjadi perhatian. Gejala berikutnya adalah jika merasa kelelahan total sampai Anda tidak bisa melakukan apa-apa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa kelompok masyarakat berisiko tinggi terkena pneumonia atau komplikasi flu lainnya, kata dr. Amesh. Misalnya, wanita hamil, orang-orang yang telah memiliki transplantasi organ dan pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Mereka harus sangat berhati-hati dalam mencari perawatan jika timbul gejalanya.

Dokter khawatir tentang pneumonia yang berkembang pada pasien flu karena pneumonia mengganggu kemampuan fungsi paru-paru, dan menyebabkan kemungkinan tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen.

Dr. Amesh melanjutkan, pada kasus terburuk, pasien flu dapat mengalami masalah pernapasan yang parah disebut distres pernapasan dan perlu dirawat di rumah sakit serta dimasukkan ke ventilator mekanis.

Untuk orang yang sedang mengalami flu dan memilih untuk tidak pergi ke dokter tetap harus memperhatikan gejala mereka, "Pastikan Anda sembuh total," kata dr. Amesh.

Namun, jika Anda sudah mengkonsumsi obat flu umum dan masih muncul gejala yang semakin parah seperti sulit bernafas, demam tidak hilang dan semakin sulit melakukan aktivitas sehari-hari, pergilah ke dokter atau mendapatkan penanganan medis dari ahlinya.

LIVESCIENCE | WEBMD

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Terlalu Sering Buang Air Kecil Bisa Jadi Tanda 7 Masalah Kesehatan Ini

1 hari lalu

Ilustrasi mck atau toilet. wikipedia.org
Terlalu Sering Buang Air Kecil Bisa Jadi Tanda 7 Masalah Kesehatan Ini

Berikut tujuh masalah kesehatan yang terkait dengan buang air kecil terlalu sering.


Ada Demo IDI, Polda Metro Imbau Warga Hindari Jalan Depan DPR-MPR

2 hari lalu

5 organisasi profesi tenaga medis dan tenaga kesehatan dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Ikatan Apoteker Indonesia IAI di depan Gedung DPR RI, Senin, 5 Juni 2023. IStimewa
Ada Demo IDI, Polda Metro Imbau Warga Hindari Jalan Depan DPR-MPR

Ikatan Dokter Indonesia atau IDI menggelar aksi protes Rancangan Undang-Undang Kesehatan di depan Gedung DPR-MPR.


5 Manfaat Olahraga Berenang untuk Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
5 Manfaat Olahraga Berenang untuk Kesehatan Tubuh

Salah satu olahraga yang bisa dicoba untuk meningkatkan kebugaran tubuh adalah berenang.


6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul jika Kekurangan Vitamin C

4 hari lalu

Ilustrasi vitamin C (Pixabay.com)
6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul jika Kekurangan Vitamin C

Vitamin C adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Lantas, bagaimana jika tubuh kekurangan vitamin C?


Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

6 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyapa warga saat menghadiri acara perayaan 74 tahun berdirinya Korea Utara, di Pyongyang, 9 September 2022. KCNA via REUTERS
Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

Berat badan Kim Jong Un diduga sudah 140 kilogram dan mengalami dermatitis


Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

Merokok semakin umum dilakukan masyarakat di Indonesia. Waspada, dampak buruk kesehatan bagi perokok akan dirasakan 10-20 tahun lagi.


7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

7 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

Ketujuh startup itu yakni Neurabot, Pedis Care, Primaku, Little Joy, KITA, Lovecare, dan Riliv.


Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi khitan dewasa. TEMPO/Wahyurizal Hermanuaji
Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

American Academy of Pediatrics menyebutkan manfaat kesehatan sunat laki-laki baru lahir dapat mencegah infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penularan beberapa infeksi menular seksual, termasuk HIV.


84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

9 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi orang ketika ingin hidup sehat. 84 persen mengakui peran komunitas bisa bantu jaga kesehatan.


77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

9 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

Herbalife merilis Survei Asia Pacific Health Priority 2023. Dalam survei itu terlihat bahwa 77 persen masyarakat kini lebih sadar untuk jaga kesehatan