TEMPO.CO, Jakarta - Mimpi buruk biasa terjadi ketika tidur. Tapi apa jadinya jika mimpi buruk rutin menghampiri ketika Anda tidur?
Anda patut waspada jika mimpi buruk berlangsung selama 1-2 bulan. "Tidur akan terganggu, kita akan merenung tentang mimpi-mimpi itu sepanjang hari dan menjadi cemas," kata Anne Germain, Direktur The Sleep and Chronobiology Center dari University of Pittsburgh. Baca: Advent Bangun Gagal Ginjal, Simak Gejala dan Penyebabnya
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Dreaming tersebut bahkan menyimpulkan mereka yang sering bermimpi buruk menderita gangguan cemas lebih sering dibanding mereka yang mengalami masalah seperti perceraian orang tua dalam kehidupan nyata.
Dilansir dari laman Elite Daily, kebiasaan mimpi buruk ini bisa diminimalkan. Mulailah dengan memikirkan makanan, film, atau hal yang dilakukan sebelum tidur, yang ampuh meredam rasa cemas.
Mimpi buruk juga bisa muncul karena masalah yang dihadapi di kehidupan nyata, misalnya putus cinta. Jika ini penyebabnya, cobalah cari pelampiasan yang sehat, dengan berkonsultasi kepada terapis atau bercerita kepada teman Anda. Bisa juga dengan menceritakan perasaan Anda di buku harian. Baca: Dipuji Fashionable, Puti Guntur Soekarno: Saya Dulu Tomboy
Trik lain yang patut dicoba adalah merangkai kembali mimpi buruk Anda dengan akhir yang bahagia. Saran dari psikolog klinis John Mayer ini terdengar sulit diterapkan tapi cukup efektif. Sebelum tertidur, bayangkan pula kenangan yang menyenangkan.