Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Hujan, Perkuat Daya Tahan Tubuh dan Waspadai Selesma

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di musim hujan, manusia rentan dengan berbagai penyakit, salah satunya selesma, atau common cold. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebut puncak musim hujan terjadi pada Desember 2017 hingga Februari 2018. Menurut Kepala Petugas Pengobatan Darurat di Cambridge Health Alliance Amerika Serikat, Melisa Lai Becker, selesma akan sembuh sendiri dalam waktu tiga sampai empat hari.

Jika gejala selesma muncul kembali dan makin parah, maka Anda patut waspada. Gejala itu antara lain tenggorok gatal, hidung mampat, pilek, batuk, dan demam. Presiden sekaligus CEO Yayasan Asma dan Alergi Amerika Serikat, Cary Sennett, mengatakan gejala yang muncul kembali pertanda bahwa Anda butuh penanganan medis segera. “Jika gejala disertai demam tinggi dan batuk parah, maka itu infeksi yang mengarah pada penyakit bronkitis, sinus, atau pneumonia,” kata Cary. Baca: Bedanya Netizen Indonesia dan Singapura Lihat Toko Daring

Selain demam, Anda patut mewaspadai batuk. Menurut dokter umum dari One Medical Group Amerika Serikat, Navya Mysore, batuk merupakan gejala selesma biasa.

Jika batuk menyebabkan sesak napas hingga nyeri di dada, maka itu bukan selesma biasa. Sesak napas yang dihasilkan batuk pertanda adanya penyumbatan pembuluh darah di paru-paru atau emboli paru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara sesak napas yang terdengar nyaring adalah serangan asma. Saat asma bertandang, jalan udara membengkak sehingga terjadi peradangan oleh mukus. Akibatnya, bernapas menjadi lebih sulit dan menimbulkan bunyi. Gejala-gejala selesma mempengaruhi kinerja sistem pernapasan bagian atas. Jika gejala itu berkelanjutan hanya di satu lokasi tertentu, bisa jadi Anda mengidap penyakit lain. “Jika rasa sakit terjadi hanya di tenggorok, itu infeksi tenggorok. Infeksi sinus memicu rasa sakit hanya di kepala dan sekitar gigi. Sementara infeksi telinga menyebabkan rasa sakit di telinga dan sekitarnya. Gejala hanya terjadi di satu lokasi, bukan di seluruh sistem pernapasan bagian atas,” kata Melisa. Karenanya, jangan menyepelekan batuk, pilek, sesak napas, dan demam. Baca: 3 Hal Alasan Masih Muda Tapi Beruban, Gizi Buruk Salah Satunya

Agar terhindar dari gejala-gejala selesma, kita perlu menjaga daya tahan tubuh dengan mengasup menu bergizi seimbang, olah raga, dan bila perlu mengonsumsi suplemen vitamin C. Jangan asal pilih suplemen. Pilihlah suplemen vitamin C yang mengandung biotin, vitamin B6, vitamin B2, L-cysteine, dan nicotinamide untuk menjaga daya tahan tubuh Anda dan keluarga. Agar minum suplemen menjadi kegiatan yang menyenangkan, pilihlah suplemen dalam bentuk tablet berlapis gula yang praktis.

TABLOID BINTANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

1 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

5 hari lalu

Kendaraan melintasi banjir di Jalan Raya Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menncatat banjir terjadi pada 11 ruas jalan di DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.


Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

10 hari lalu

Umat muslim menggunakan perahu untuk berangkat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Riyadhul Abidin, Ulu Gedong, Jambi, Jumat, 15 Maret 2024. Banjir yang telah merendam kawasan itu sejak tiga bulan terakhir dan melumpuhkan akses jalan darat tidak menyurutkan umat muslim setempat untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih berjamaah di masjid. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024


Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

24 hari lalu

Ilustrasi Hujan (Pixabay)
Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.


BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

26 hari lalu

Pengunjung Car Free Day di kawasan Bundaran HI mengenakan payung saat diguyur hujan, Jakarta, Ahad, 12 Februari 2023. Dilansir dari BMKG, perkiraan cuaca Jakarta berpotensi hujan sedang lebat sampai sepekan ke depan, warga dihimbau  mempersiapkan diri termasuk kebugaran tubuh untuk menghadapi cuaca ekstrem. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

BMKG sebut cuaca ekstrem sampai 8 Maret 2024. Ada tiga indikator untuk menentukan cuaca ekstrem, dari tekanan udara, awan, sampai angin.


Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

27 hari lalu

Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

Pakar menyarankan menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap untuk menjaga ketahanan tubuh di musim hujan seperti sekarang.


Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

28 hari lalu

Gambar konsep dari Laptop Lenovo ThinkBook Transparan. Foto : Lenovo
Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

Top 3 Tekno pada Jumat pagi 1 Maret 2024, diawali dari artikel tentang Apple yang telah membatalkan proyek mobil listrik perdananya, Apple Car.


BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

29 hari lalu

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

BMKG memantau hujan dengan intensitas ringan hingga ekstem masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak 24 hingga 29 Februari 2024.


Kapan Musim Hujan di Indonesia Berakhir? Ini Prediksi BRIN dan BMKG

36 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Kapan Musim Hujan di Indonesia Berakhir? Ini Prediksi BRIN dan BMKG

Kapan musim hujan di Indonesia berakhir? Ini prediksi BRIN dan BMKG terkait akhir musim hujan dan prakiraan musim kemarau pada 2024.