Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isi Piringku, Pentingnya Anak Paham Gizi sejak Paud

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Michelle Obama berbicara dengan sejumlah anak-anak yang berpartisipasi dalam kampanye
Michelle Obama berbicara dengan sejumlah anak-anak yang berpartisipasi dalam kampanye "Let's Move!" saat bersiap-siap menyantap makanan hasil panen di Gedung Putih, Washington, 3 Juni 2015. Kampanye "Mari Bergerak!" dimulai Michelle Obama untuk memerangi epidemi obesitas dan mendorong gaya hidup sehat. AP/Andrew Harnik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah sejak 2007 Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Kuncup Kencana Pondok Bambu Jakarta Timur, Zwittri Ningsih memiliki program anak harus membawa sayur dan buah minimal sekali sepekan di sekolahnya. Sayang, program yang dicanangkan untuk para murid yang berusia 4-6 tahun itu tidak berjalan dengan lancar. Kebanyakan alasannya adalah para orang tua tidak sempat masak di pagi hari. Sehingga sering sekali menu ala kadarnya yang dibawa anak ke sekolah yang tidak membolehkan anak jajan di luar itu. "Dalam satu kelas yang membawa bekal dengan menu lengkap berupa nasi, ikan atau ayam ditambah sayur dan buah itu hanya 3 dari 14 orang," kata Iwit, sapaan Zwittri, saat dihubungi Tempo Rabu 24 Januari 2018.

Rata-rata para orang tua membawakan anaknya bekal makan siang berupa nasi uduk dengan lauk bihun dan tempe orek. Nasi uduk model itu sering terlihat dijual pada pagi hari di kawasan Jakarta. Selain nasi uduk, menu lain yang juga sering terlihat di bekal anak muridnya adalah nasi putih ditambah telor ceplok saja. "Bahkan ada yang pernah bawa bekal makan siang berupa martabak telor atau martabak manis atau beberapa potong pizza yang dibeli tadi malam," kata Iwit. Baca: Mau Tidur Nyaman? Singkirkan 10 Benda Ini

Tidak hanya menu bekal makan siang yang kurang tepat dalam hal gizi, sarapan pun menjadi masalah di kelasnya. Menurut Iwit, dalam satu kelas rata-rata hanya setengahnya saja yang sarapan. Bila tidak sempat sarapan, anak-anak ini dititipkan oleh para orang tua tambahan bekal biskuit yang ditambah dengan cokelat satu bungkus. "Sarapan berupa satu gelas susu saja sehari sudah kami hitung sarapan," katanya.

Ilustrasi ibu dan anak makan sayur. shutterstock.com

Akibatnya, anak yang tidak sarapan biasanya akan bermasalah dalam menjalani hari. Anak yang biasanya memiliki orang tua yang keduanya bekerja ini sering mengantuk di kelas, susah berkonsentrasi atau tidak semangat saat melakukan aktivitas di sekolah. "Kalau perut mereka lapar, biasanya mereka akan geletak di meja dan tidak semangat belajar. Berbeda dengan anak sarapan yang akhirnya lebih cepat tanggap," katanya.

Masalah gizi seperti yang terjadi di kelas Iwit masih menjadi kendala masyarakat di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menyatakan bahwa masih banyak anak Indonesia yang mengalami kekurangan gizi kronis. Hal ini ditandai dengan tingginya prevalensi stunting (tumbuh pendek) pada anak usia 1-5 tahun yaitu sebesar 37 persen. Selain itu ada pula masalah obesitas yang semakin meningkat dari waktu ke waktu lantaran asupan yang tinggi karbohidrat dan kurang bergerak. Data Global Nutrition Report 2016 bahkan menyebutkan Indonesia termasuk di dalam 5 besar negara dengan masalah kekurangan gizi kronis dengan tingkat 36,4 persen. Baca: Sakit Perut Sebaiknya Makan Roti Putih atau Gandum? Cek 7 Lainnya

Para akademisi melakukan intervensi terkait dengan peningkatan gizi anak. "Kami kerjasama dengan Danone Indonesia dalam mengembangkan edukasi pedoman makan dan minum sekali saji untuk anak usia 4-6 tahun, dengan mendukung kampanye 'Isi Piringku' yang dicanangkan pemerintah," Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) katanya dalam rilis pada awal Januari 2018.

Andien Aisyah bersama Kawa makan sayuran kukus. Instagram

IPB bekerjasama dengan Danone membuat buku pedoman 'Makan dan Minum Sekali Saji' untuk anak usia 4-6 tahun. Isi piring makan anak sebaiknya berisi kombinasi 50 persen buah dan sayur, serta 50 persen karbohidrat dan protein; dengan pembagian sepertiga lauk dan dua pertiga karbohidrat. "Kami berharap melalui buku pedoman panduan makan dan minum saji untuk isi piring anak sehat, dapat mendorong ibu untuk lebih mengerti bagaimana pemenuhan asupan gizi yang diperlukan bagi anaknya.” kata Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia.

Dalam memberikan edukasi panduan Makan dan Minum Sekali Saji ini dibutuhkan peranan dari guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mengingat sekolah adalah rumah kedua bagi anak. Untuk itu para guru PAUD akan diberikan pelatihan khusus agar panduan “Isi Piringku” bisa tersampaikan dengan benar baik kepada anak maupun orangtuanya. Program ini mengedukasi Guru dari 100 PAUD terpilih yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Yaitu DKI Jakarta, Kabupaten Pulau Seribu, Tangerang Selatan, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulonprogro, Kabupaten Pasuruan, Mojokerto dan Kabupaten Kupang. Baca: Kanker, Inilah Program Penanganannya di Berbagai Negara

Scroll Untuk Melanjutkan

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock

Edukasi 'Isi Piringku' ini dinilai sangat penting bagi anak usia 4 – 6 tahun karena pada usia tersebut anak sudah dalam masa prasekolah. Mereka masih sangat membutuhkan asupan makanan dan gizi dalam jenis dan jumlah yang cukup. Anak pada usia 4 – 6 tahun juga sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan motorik, intelegensi seperti daya fikir, daya cipta, emosi dan kecerdasan spiritual, sosial emosional, dan bahasa komunikasi. Pembelajaran pola penanaman gizi ini diharapkan bisa tertanam dengan baik, sehingga saat dewasa mereka sudah terbiasa dan memahami pola gizi seimbang.

Sekretaris Jenderal Anak dan Ketua PAUD Institute Danang mengatakan pengenalan asupan gizi seimbang pada anak harus dimulai sejak dini, maka pelatihan bagi para guru PAUD diharapkan dapat menyampaikan pesan kunci “Isi Piringku” dengan mudah dan dapat dipahami serta dapat diintegrasikan ke dalam rencana pembelajaran siswa. Selain itu para guru yang telah mendapatkan pengayaan mampu mengedukasi para orangtua sehingga mereka dapat berperan sebagai motivator bagi anak-anak di rumah. Hal Ini sejalan dengan salah satu hak dasar anak yang terdapat didalam Konstitusi di Indonesia, yakni mendapatkan asupan makanan yang bergizi seimbang dan aman serta selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals ketiga mengenai Good Health and Well-Being, dan nomor 17 mengenai Partnership for the Goals. "Kami sangat mendukung program pelatihan yang diberikan kepada para guru PAUD, agar kampanye pemerintah “Isi Piringku” dapat tepat sasaran dan segera tercapai,” kata Danang. Baca: Efek Stunting, dari Obesitas sampai Risiko Kematian 4 Kali Lipat

Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan, Eni Gustina mengatakan 'Isi Piringku' diadopsi dari kampanye 'My Plate' yang digunakan di Amerika Serikat. "Diharapakan anak PAUD ini bisa menjalankan kebiasaan gizi seimbang ini hingga dewasa," katanya saat dihubungi 24 Januari 2018.

Ilustrasi anak makan sayur. womanonline.co.za

Selain 'Isi Piringku' pemerintah juga mengkampanyekan Unit Kesehatan Siswa integritas yang juga mencakup aktivitas fisik, cuci tangan sebelum dan sesudah makan. Hal ini sudah berjalan di minimal 10 Sekolah Dasar di 34 provinsi di Indonesia. Sayang, masih ada beberapa hambatan yang terjadi. Di daerah Kepulauan Seribu misalnya, ternyata ada hambatan dalam menyediakan sayur dan buah sebagai santapan. Menurut Eni, masyarakat mengeluh persediaan sayur dan buah yang hanya datang dari kapal sekali dalam sepekan. "Bila mereka punya kulkas, sayur dan buah bisa disimpan di lemari pendingin. Bagaimana keluarga yang tidak punya kulkas? Terpaksa tidak ada sayur dan buah di piring mereka," katanya.

Untuk itu, Eni berharap kepala daerah setempat, Kementerian Perdagangan serta berbagai pihak bisa membantu penyediaan fasilitas di daerah yang mengalami kesulitan dalam akses bahan pangan itu. Salah satunya dengan menyediakan pasar yang dekat dengan masyarakat. "Perlu kerja sama antar semua lembaga dan institusi untuk pelaksanaan kampanye 'Isi Piringku' dan gizi seimbang ini," katanya. Baca: 3 Hal Inilah yang Terjadi Saat Anda Stres, Waspada Imunitas

Pemerintah, kata Eni, akan mengembangkan kampanye Isi Piringku pada 2018 ke tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Pada perayaan Hari Gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari 2018 pemerintah pun akan menggalakkan kampanye Isi Piringku, edukasi gizi seimbang serta pentingnya gizi pada seribu hari pertama kehidupan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

2 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

6 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

6 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

7 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

8 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

8 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.