Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kalah Populer dengan Penyakit Jantung Koroner, Apa itu Aritmia?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Yevgeny Kropotkin, seorang ahli bedah jantung melakukan operasi pada pasien dengan aritmia jantung di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Yevgeny Kropotkin, seorang ahli bedah jantung melakukan operasi pada pasien dengan aritmia jantung di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aritmia merupakan salah satu gangguan produksi impuls atau tidak normalnya impuls listrik ke otot jantung. Kondisi tersebut ditandai dengan irama jantung yang terlalu lambat atau terlalu cepat (berdebar).

Secara garis besar aritmia terdiri dari dua kelompok besar, yaitu bradiaritmia atau laju jantung terlalu lambat (kurang dari 60 kali per menit) dan takiaritmia yakni laju jatung yang terlalu cepat atau melebih dari 100 kpm. Baca: Ahok Gugat Cerai, Akhirnya Happy Ending? Intip Ramalan Suhu Naga

Dicky Armein Hanafy, Ketua Indonesian Heart Rhythm Society Meeting (InaHRS) mengatakan, gejala atritmia cukup luas mulai dari berdebar, pusing, pingsan, stroke, bahkan meninggal mendadak.

Menurut Dicky, penyakit aritmia mungkin masih awam di telinga masyarakat. Masyarakat kurang memahami terkait penyakit tersebut, kalah populer dengan jantung koroner atau sindrom gagal jantung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pengetahuan tentang aritmia masih sangat rendah,” katanya di Rumah Sakit Harapan Kita, Rabu 24 Januari 2018. Baca: Sys NS Pakai Ring Lebih dari 15 Tahun, Dokter: Jaga Pola Hidup

Terlebih lagi, ketersediaan sumber daya manusia atau dokter subspesialis aritmia juga masih sagat minim di Indonesia. Hingga saat ini, hanya sekitar 22 dokter spesialis yang menangani permasalahan tersebut. Kendati demikian, angka tersebut telah meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya terhitung dua dokter spesialis aritmia. Baca: Mau Tidur Nyaman? Singkirkan 10 Benda Ini

Terdapat perkembangan yang pesat di Jakarta, tetapi di kota-kota lain masih sangat perlu untuk ditingkatkan, baik jumlah dokter subspesialis aritmia maupun fasilitas atau alat yang diperlukan, padahal lebih dari 1.000 orang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

8 jam lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

13 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

1 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

6 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

9 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

14 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

20 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

23 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

23 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.