"

Bertahan di Bisnis Startup, Ini Tips dari Sang Juara

Reporter

Editor

Susandijani

Raka dan Annisa, founder dan co-founder Ladang Lima dalam acara
Raka dan Annisa, founder dan co-founder Ladang Lima dalam acara "Kickstart Food Startup Indonesia" pada 26 Januari 2018 di Luminor Hotel, Jakarta (Foto: TEMPO/MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA).

TEMPO.CO, Jakarta – Tak mudah bertahan di bisnis startup. Tapi banyak dari mereka juga yang terus bertahan, bahkan sukses.

Fakta ini terlihat di acara Food Startup Indonesia (FSI). FSI adalah sebuah acara yang digelar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk meningkatkan subsektor kuliner dengan menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner kepada ekosistem kuliner terpada serta meningkatkan akses permodalan non perbankan.

Dua dari tiga pemenang di acara FSI itu berbagi pengalaman kepada TEMPO.CO dalam merintis perusahaan startup-nya tersebut.  Adalah Lintang Wuriantari, founder dari Matchamu, dan Annisa Pratiwi, co-founder dari Ladang Lima. Lintang bersama rekannya, Dhilksta Olya, berhasil memenangkan peringkat pertama pada FSI 2017. Peringkat kedua ditempati oleh Raka Bagus dan Annisa Pratiwi. Sementara peringkat ketiga ditempati Yennie Tandaputra, founder dari Chillibags.

Baca juga:
Ini Rahasia Mengapa Ikan Bisa Menahan Lapar, Cek Risetnya
Pelecehan Seksual, Kenali 3 Ciri Predator Seksual dan Solusi Ahli
Cari Pacar? Pilih yang Punya Mata Cokelat, Bisa Lebih Dipercaya

Kesuksesan Lintang berawal dari tekad untuk menyajikan teh hijau bubuk (matcha) berkualitas untuk masyarakat Indonesia. Sebelum mendirikan Matchamu, Lintang bersama rekan-rekannya melakukan riset tentang teh hijau mulai dari dalam sampai luar Indonesia, seperti Cina Taiwan, Malaysia, Thailand, dan Jepang.

Lintang mengakui, banyak pengorbanan yang harus dilakukan untuk memulai sebuah perusahaan rintisan. Ia mengatakan bahwa ia adalah seseorang yang memiliki pendirian teguh. Pendirian itulah yang akhirnya membawa Lintang dan rekan-rekannya pada titik sekarang ini.

“Saya ini tipenya, kalo bahasa Jawa-nya itu MPC, mboh piye carane. Jadi, harus bisa. Setiap kali kita bikin startup, kita akan menemui halangan dan tantangan setiap hari, mulai dari shortage of supply, masalah keuangan, distribusi, networking. Tugas (bagi perusahaan) yang mau bertahan adalah mengalahkan tantangan itu,” ujar Lintang saat ditemui di acara “Kickstart Food Startup Indonesia” pada Jumat, 26 Januari 2017.

“Saya pun door to door ngetokin distributor, saya ngetokin retail. Jadi, saya bukan (model) yang terima aja. Saya lari pokoknya selama saya bisa. Karena, saya ingin masyarakat Indonesia minum teh yang bagus banget. Kita ingin menjadikan ini tren. Kalau kita terlalu pelan, nggak ada efeknya,” tambahnya.

Keluarga dan orang-orang terdekat juga menjadi motivasi utama bagi Lintang untuk terus berusaha. “Selain untuk Matchamu, yang menguatkan adalah (usaha) ini dilakukan untuk orang-orang di sekitar Matchamu, tim Matchamu, keluarganya Matchamu. Jadi, kita berjuang bersama. Kalau Matchamu semakin baik, maka kondisi timnya pun semakin bahagia, semakin sehat, semakin bahagia. Kalau melihat saya tidak bahagia, ya mboh piye carane saya harus bahagia,” ujar Lintang yang pernah mencoba usaha restoran tersebut.

Annisa juga mengakui bahwa untuk memulai perusahaan startup, diperlukan mental yang kuat dalam menghadapi tahap jatuh bangun suatu usaha.  Ia dan suaminya pernah memiliki perusahaan agensi digital sebelum akhirnya beralih ke subsektor pangan. Dalam proses transisi tersebut, Annisa dan suami mengalami beberapa kesulitan, khususnya dalam mengedukasi masyarakat tentang produk glutten free yang belum populer pada masa itu.

“Jadi, sebenarnya kita sudah melalui masa itu (selama) 4 tahun lebih (masa sulit membangun startup). Kita melalui masa di mana kita ngomong glutten free, orang nggak ada yang ngerti. Kita udah jatuh bangun banget, lah. Orang nggak ada yang nerima,” ujar Annisa saat ditemui di Luminor Hotel, Jakarta.

Selain tekad dan mental yang kuat, ide kreatif untuk menyelesaikan permasalahan dalam usaha startup juga diperlukan. “Kita sudah cukup berdarah-darah mengedukasi tepung. Kita mengedukasi orang untuk beralih ke glutten free itu susah, makanya banyak yang tidak tertarik untuk beralih ke tepung singkong. Makanya kita sediakan produk turunannya (cookies),” ujar Annisa.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA








4 Hal Penting yang Bisa Kembangkan Bisnis UMKM Anda

3 hari lalu

Program YOU-BLAST ini merupakan pengembangan dari sejumlah inisiatif kewirausahaan Prestas Junior Indonesia/PJI
4 Hal Penting yang Bisa Kembangkan Bisnis UMKM Anda

Ada banyak wirausaha pemula yang memulai bisnis tanpa melakukan perencanaan yang matang. Ketahui 4 hal ini bila ingin bisnis UMKM berkembang.


Gejala Trauma Karier karena Tertekan Beban Lingkungan Kerja

9 hari lalu

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Gejala Trauma Karier karena Tertekan Beban Lingkungan Kerja

Trauma karier karena berbagai penyebab, seperti kecelakaan kerja, pelecehan, diskriminasi, stres berlebihan beban kerja, berkonflik dengan rekan.


Kondisi Trauma Karier Tersebab Tekanan Lingkungan Kerja

12 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Kondisi Trauma Karier Tersebab Tekanan Lingkungan Kerja

Trauma karier kondisi seseorang mengalami tekanan dan kesulitan yang berlebihan dalam pekerjaan.


Tahun 2023 Mau Karier Lain? 6 Tips Bagi yang Ingin Mengubah Karier Pekerjaan

42 hari lalu

Ilustrasi keluar atau pindah kerja. shutterstock.com
Tahun 2023 Mau Karier Lain? 6 Tips Bagi yang Ingin Mengubah Karier Pekerjaan

Mungkin faktor bosan, banyak yang memutuskan untuk pindah pekerjaan hingga banting setir menekuni karier yang baru.


Ingin Mengubah Karier di 2023, Ikuti 6 Tips Ini agar Sukses

44 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Ingin Mengubah Karier di 2023, Ikuti 6 Tips Ini agar Sukses

Jangan mau menjalani karier dengan tidak bahagia hanya karena merasa sulit mencari pekerjaan baru.


Kaia Gerber Cerita Merasa Kesepian Jauh dari Keluarga

54 hari lalu

Kaia Gerber. Instagram.com/@kaiagerber
Kaia Gerber Cerita Merasa Kesepian Jauh dari Keluarga

Kaia Gerber kini lebih banyak bekerja dari rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarha


Michelle Pfeiffer Cerita Keputusan Hiatus dari Akting demi Keluarga

56 hari lalu

Michelle Pfeiffer tiba di premier Ant-Man and the Wasp, di Los Angeles, Senin, 25 Juni 2018. Michelle Pfeiffer berperan sebagai Janet van Dyne. AP/Jordan Strauss
Michelle Pfeiffer Cerita Keputusan Hiatus dari Akting demi Keluarga

Michelle Pfeiffer mengenang masa dia bekerja saat anak-anaknya masih kecil


Mandy Moore Curhat Kewalahan Mengasuh Dua Anak di Bawah 2 Tahun

57 hari lalu

Mandy Moore menunjukkan gaya rambut barunya yang dicat pirang. Instagram.com/@mandymoore
Mandy Moore Curhat Kewalahan Mengasuh Dua Anak di Bawah 2 Tahun

Mandy Moore berusaha menyeimbangkan diri antara karier aktingnya dan mengurus anaknya


5 Rahasia Profil LinkedIn Jadi Menarik dan Bisa Bersaing di Dunia Kerja

57 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Rahasia Profil LinkedIn Jadi Menarik dan Bisa Bersaing di Dunia Kerja

Tips agar profil LinkedIn Anda menarik dan bisa bersaing di dunia kerja


Inilah Profil Hakim Wahyu Iman Santoso, Ketua Majelis Hakim Perkara Ferdy Sambo

15 Januari 2023

Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso memberikan pertanyaan pada saksi dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J, dengan terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin, 31 Oktober 2022.  Sebanyak 11 saksi yang dihadirkan merupakan eks ajudan Ferdy Sambo, serta pekerja dan ART di rumah pribadi mantan Kadiv Propam tersebut di Jalan Saguling III, Duren Tiga.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Inilah Profil Hakim Wahyu Iman Santoso, Ketua Majelis Hakim Perkara Ferdy Sambo

Hakim Wahyu Iman Santoso memulai karier sebagai hakim di Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun pada 2008.