Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecil Dibully, Wanita Ini Kini Jadi Beauty Blogger

image-gnews
Beauty Blogger Agnes Oryza/www.agnesoryza.com
Beauty Blogger Agnes Oryza/www.agnesoryza.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki rasa percaya diri merupakan salah satu elemen penting untuk pengembangan diri. Fase pembentukan karakter diri dimulai sejak kecil hingga dewasa dengan proses yang tidak sama pada setiap orang. Namun, banyak hal yang bisa membuat tingkat rasa percaya diri terhambat bahkan menurun. Keberagaman, misalnya.

Senada dengan hal itu, beauty blogger, Agnes Oryza Kristel, menceritakan pengalaman kecilnya yang pernah mengalami kasus bullying. Agnes terlahir dengan jenis rambut ikal alami dan warna kulit yang lebih gelap. Di lingkungan teman-temannya, penampilan Agnes dianggap berbeda dengan penampilan rata-rata temannya sehingga mereka menganggap Agnes aneh. Baca: Heboh (Lagi) Video Viral, Hati-hati Memilih Pengasuh Bayi 

“Dulu aku nggak percaya diri. Waktu kecil pernah di bully. Teman-teman yang lain ‘kan rata-rata kulitnya putih dan rambutnya lurus. Penampilan seperti itu dianggap cantik. Aku yang emang punya rambut ikal alami dan kulit lebih gelap dianggap aneh sama mereka, dan jadi bahan ejekan. Karena perbedaan itu, aku juga nggak bisa bergaul secara normal,” cerita Agnes pada kesempatan acara konferensi pers Kampanye Clean&Clear: #ForEveryFace di Jakarta, 26 Januari 2018 kemarin.

Tekanan yang dialami Agnes karena perbedaan penampilannya, membuat Agnes mencoba mengubah diri sesuai dengan standar yang dibentuk lingkungan teman-temannya. Saat itu Agnes sempat berencana ingin meluruskan rambutnya. Orang tuanya sedih mendengar Agnes mengubah penampilannya itu. "Namanya masih remaja kalau teman-teman pada bilang jelek ya kita jadi menganggapnya jelek, ‘kan,” kata Agnes.

Agnes Oryza (Kedua Dari Kiri) dalam acara Clean And Clear

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agnes terus bertahan dengan penampilan yang sebenarnya tidak mencerminkan dirinya sendiri. Hingga di satu titik ia lelah harus terus menampilkan apa yang menurut orang lain normal. “Pas aku kelas 3 SMA, aku kayak udah capek banget mengikuti apa kata orang. Teman-teman dekat aku juga nuntut aku buat berpenampilan yang mereka anggap normal. Akhirnya, aku mutusin buat berani jadi diri aku sendiri. Mulai nggak peduli deh omongan orang apa,” lanjutnya. Baca: Kesehatan Mental, Kapan Harus Diwaspadai? Tilik Gejalanya

Agnes juga mulai fokus dengan kemampuan yang ia miliki. Salah satunya, di bidang kecantikan. Berawal dari permintaan teman-teman kuliahnya yang meminta Agnes untuk mengajari hal-hal seputar make up, akhirnya Agnes membuat blog untuk memudahkan membagi pengetahuannya. "Awalnya karena banyak teman-teman kuliahku yang minta ajarin atau saran ini-itu, aku pikir mending buat blog aja. Mereka tinggal lihat semuanya dari situ,” kata Agnes. Hal itu menjadi kebangkitan Agnes untuk berani tampil menjadi diri sendiri hingga akhirnya sukses seperti sekarang. Rambutnya pun kembali ikal alami dan Agnes bangga akan hal itu.

Agnes juga memberi pesan kepada para remaja yang pernah atau mungkin saat ini sedang mengalami krisis percaya diri hanya karena berpenampilan berbeda dengan lingkungannya dan menjadi bahan bullying. Baca: Waspada Waze: Wisatawan Ini Cari Alamat Diarahkan Masuk Danau

Agnes menilai orang yang melakukan perundungan adalah cerminan rendahnya tingkat percaya diri pelaku. Ia menilai seseorang pasti tahu apa yang pantas buat dirinya. "Jadi, hal apapun yang buat kita nggak percaya diri, coba deh untuk usahain cari apa yang bisa kita lakukan dengan itu. Jadikan hal itu sebagai kelebihan kita dan juga keunikan kita. Karena keunikan itu yang membuat kita spesial dibanding orang lain,” kata Agnes.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

15 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

15 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

17 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Penjaga Toko Pakaian Tewas Tersungkur Akibat Ditusuk di Kelapa Dua Tangerang

17 hari lalu

Ilustrasi Perempuan Pembunuh. shutterstock.com
Penjaga Toko Pakaian Tewas Tersungkur Akibat Ditusuk di Kelapa Dua Tangerang

Seorang wanita penjaga toko pakaian di Jalan Borobudur, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang menjadi korban pembunuhan. Pembunuhnya juga wanita.


New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

22 hari lalu

Pemandangan dari udara menunjukkan kerusakan yang terjadi setelah infiltrasi massal oleh kelompok bersenjata Hamas dari Jalur Gaza, di Kibbutz Beeri di Israel selatan, 11 Oktober 2023. REUTERS/ Ilan Rosenberg
New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

30 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

37 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

40 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.


Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

40 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.


Iran Tangkap Dua Wanita karena Menari di Depan Publik

40 hari lalu

Wanita Iran berjalan di jalan selama pengaktifan kembali polisi moralitas di Teheran, Iran, 16 Juli 2023. Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi, tiga hari setelah ditangkap polisi moral pada 16 September 2022 karena tidak mengenakan jilbab secara benar. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Iran Tangkap Dua Wanita karena Menari di Depan Publik

Dua wanita Iran ditangkap sebuah video yang memperlihatkan mereka menari untuk merayakan datangnya Tahun Baru Persia atau Nowruz