TEMPO.CO, Jakarta - Generasi milenial semakin tertarik melakukan investasi. Salah satu bentuk investasi yang cocok bagi generasi milenial adalah reksa dana. Perencana keuangan OneShildt Budi Rahardjo menuturkan, dalam berinvestasi elemen waktu adalah teman terbaik investor. Artinya, semakin dini seseorang berinvestasi maka peluang berhasilnya pun juga semakin besar. Risiko juga akan semakin rendah, sedangkan modal yang dikeluarkan juga akan semakin kecil.
Sebagai pemula, reksa dana boleh menjadi pilihan sebagai instrumen investasi. Saat ini, produk reksa dana sudah bisa dimiliki, dengan investasi mulai Rp100.000. Bahkan tidak memiliki keahlian khusus pun juga dapat berinvestasi. Apalagi cara membelinya pun semakin mudah dengan kehadiran platform online dari manajer investasi. Baca: Demi Sehat, Lakukan 'Sarapan ala Raja, Makan Malam ala Pengemis'
Ada beberapa parameter memilih suatu reksa dana yang bagus. Pertama, adalah nilai dana kelolaan dari perusahaan manajer investasi yang menerbitkan reksa dana. Perusahaan yang mengelola dana kelolaan dalam jumlah besar menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut.
Kedua adalah memperhatikan kinerja dari reksa dana yang dipilih, biasanya untuk melihat kinerja reksa dana akan dibandingkan dengan indeks acuan yang ada di dalam fact sheet reksa dana.
Selanjutnya, ketiga, memperhatikan konsistensi reksa dana apakah menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Jika berencana menggunakan reksa dana untuk mencapai suatu tujuan keuangan, perlu memperhatikan konsistensi ini. Semakin konsisten reksa dana tersebut memberikan keuntungan, maka keberhasilan juga semakin besar. Baca: 6 Hal Penting tentang Hepatitis, Simak Ahli
Keempat, dalam investasi ada istilah trading. Trading menunjukkan sikap aktif dalam mengelola investasi. Investor membutuhkan elemen-elemen penting seperti ilmu, pengalaman, dan waktu untuk melakukan analisis dan membuat keputusan investasi. Apabila salah satu elemen tidak terpenuhi, sebaiknya seseorang dapat mempercayakan pengelolaan kepada manajer investasi.
Kelima, melakukan top up. Tujuan top up dalam berinvestasi adalah untuk meningkatkan modal atau membeli suatu investasi karena harganya sedang murah. Baca: Simak 8 Tips Memotret Bayi Baru Lahir
Meningkatkan modal untuk tujuan jangka panjang seperti hari tua, maka top up dapat dilakukan kapan saja dan dilakukan secara reguler. Apabila top up dilakukan karena mengambil kesempatan karena harga murah, maka perlu keahlian lebih lanjut sebelum top up, sehingga membutuhkan manajer investasi.