Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset: Dampak Selfie Bagi Remaja Lebih Parah dari Bullying

image-gnews
Ilustrasi pasangan kekasih melakukan selfie. home.bt.com
Ilustrasi pasangan kekasih melakukan selfie. home.bt.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSelfie atau swafoto menyebabkan tekanan penderitaan yang lebih tinggi untuk anak-anak di sekolah daripada tindak bullying secara nyata. Begitu diungkapkan dalam sebuah studi baru-baru ini, yang menyoroti tekanan yang dialami remaja dari melihat foto teman mereka saat diunggah secara online.

Selfie 
menurut riset tersebut berdampak buruk karena mereka mendapatkan tekanan dari media sosial untuk mengubah penampilan menjadi lebih baik sesuai anggapan mereka. Melihat foto teman mereka secara online membuat mereka mempertanyakan mengenai tubuh dan penampilan mereka.

Baca juga: 
Heboh Adriansyah Martin, Betulkah Kemewahannya Hasil Photoshop?
Rumor Seputar Obat Anestesi, Simak Penjelasan Ahlinya

Periset di University of Birmingham menganalisis 1.300 tanggapan dari remaja berusia 13 sampai 18 tahun di sekolah-sekolah Inggris untuk mengamati sikap mereka terhadap situs seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Kecenderungan untuk mengambil swafoto, yang berfokus pada tipe tubuh bak selebriti, mengarahkan beberapa remaja untuk mengembangkan sikap negatif karena mereka membandingkan penampilan mereka dengan orang lain seusianya.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Sport, Education and Society, menyatakan generasi muda melaporkan bahwa swafoto yang diciptakan oleh orang lain pada usia yang sama dapat dianggap sebagai bentuk tekanan dari teman sebaya.

Penulis utama Dr Victoria Goodyear mengatakan, "Salah satu isu yang kami lihat dalam laporan ini adalah swafoto, yang, karena berasal dari remaja sebaya lainnya, meningkatkan tingkat tekanan pada diri mereka.” Victoria melanjutkan, mereka, yang memiliki harga diri yang rendah atau mengalami hari yang buruk, akan membandingkan diri mereka dengan orang lain di sekolah, walaupun tidak setiap remaja melakukannya.

Penelitian yang diambil dari hasil wawancara dengan anak-anak di sepuluh sekolah di Inggris, menyatakan bahwa generasi muda semakin beralih ke media sosial untuk mendapatkan informasi tentang citra tubuh. Seorang gadis yang diwawancarai mengatakan kepada para akademisi bahwa tekanan dunia maya merupakan bullying yang lebih buruk dibanding bullying dari teman sebaya, "Karena bullying di dunia maya jauh lebih nyata daripada bullying oleh teman sebaya, Anda akan melihat banyak hal berbeda dari diri sendiri dan membuat Anda berpikir bahwa Anda harus melakukan sesuatu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Digambarkan juga remaja lebih tertekan ketika melihat swafoto orang lain karena ketika sosok yang mereka lihat di media sosial berpenampilan lebih baik daripada dirinya namun mereka mengatakan bahwa mereka gemuk. Hal ini memicu meningkatnya rasa depresi untuk tampil lebih kurus lagi. Itulah yang menyebabkan beberapa orang mengembangkan perasaan negatif tentang tubuh mereka sendiri sementara yang lain melaporkan ingin mengubah penampilan mereka dan mengikuti metode kesehatan tertentu untuk mengubah bentuk tubuh mereka. Baca: Gerhana Bulan 31 Januari, Simak 11 Tata Cara Salatnya

Namun, survei online yang dilakukan oleh lebih dari 1.000 anak sekolah sebagai bagian dari penelitian ini menemukan 46 persen telah mengubah perilaku terkait kesehatan mereka karena sesuatu yang mereka lihat di media sosial.

Dr Goodyear mengatakan bahwa media sosial juga dapat memberi dampak positif pada anak-anak, “Bertentangan dengan pendapat umum, data dari penelitian kami menunjukkan bahwa tidak semua remaja berisiko terkena dampak kesehatan yang berbahaya. Banyak kaum muda yang bersikap kritis terhadap informasi yang berpotensi merusak dan mempengaruhi diri mereka.”

Profesor Kathleen Armor, Pro-Vice-Chancellor for Education dari Universitas Birmingham, mengungkapkan bahwa penting untuk disadari remaja harus segera mendapat pengarahan yang kompeten agar mereka dapat menangani tekanan yang ditimbulkan dari media sosial, “Jika remaja merasa rentan karena media sosial (atau Selfie) atau alasan apapun, skala dan intensitas penggunaan media sosial dapat memperparah tekanan yang ada pada remaja. Kewaspadaan dan pemahaman orang dewasa akan hal ini sangatlah penting,” ujarn Kathleen.


DAILYMAIL UK | IOLana

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies akan Adopsi Caranya Cegah Bullying di Jakarta jika Jadi Presiden

1 hari lalu

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berswafoto bersama relawan seusai kampanye di Gor Gondrong, Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu 2 Desember 2023. Acara tersebut dihadiri ribuan relawan se-Kota Tangerang dari partai pengusung pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Anies akan Adopsi Caranya Cegah Bullying di Jakarta jika Jadi Presiden

Anies membentuk komite yang terdiri dari empat elemen untuk mencegah terjadinya perundungan (bullying) di sekolah saat menjadi Gubernur DKI Jakarta


Gara-gara Turis Keasyikan Selfie, Gondola di Venesia Terbalik

3 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Gara-gara Turis Keasyikan Selfie, Gondola di Venesia Terbalik

Pendayung gondola di kanal Venesia itu sudah meminta penumpangnya untuk tetap duduk dan berhenti selfie saat perahu berjalan.


Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Polisi Tetapkan Satu Anak Berhadapan Hukum

3 hari lalu

Suasana rumah duka dari Fatir Arya Adinata, 12 tahun, bocah yang diduga menjadi korban bullying hingga berujung kakinya harus diamputasi di Jalan Cemara Raya, Jatimulya, Kabupaten Bekasi.  Fatir kritis pasca-operasi amputasi dan meninggal pada Kamis, 7 Desember 2023. Tempo/Adi Warsono
Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Polisi Tetapkan Satu Anak Berhadapan Hukum

Fatir Arya Adinata, 12 tahun, yang diduga menjadi korban bullying hingga kaki kirinya harus diamputasi meninggal pada Kamis dinihari.


Fatir Bocah Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi Meninggal Hari Ini

4 hari lalu

Suasana rumah duka dari Fatir Arya Adinata, 12 tahun, bocah yang diduga menjadi korban bullying hingga berujung kakinya harus diamputasi di Jalan Cemara Raya, Jatimulya, Kabupaten Bekasi.  Fatir kritis pasca-operasi amputasi dan meninggal pada Kamis, 7 Desember 2023. Tempo/Adi Warsono
Fatir Bocah Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi Meninggal Hari Ini

Fatir Arya Adinata, 12 tahun, yang diduga korban bullying di sekolah di Bekasi hingga kaki kirinya harus diamputasi meninggal Kamis, 7 Desember 2023.


Viral Anak SD di Bekasi Jadi Korban Bullying Usai Pelajar SMA Kalah Main Bola

13 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Viral Anak SD di Bekasi Jadi Korban Bullying Usai Pelajar SMA Kalah Main Bola

Tujuh siswa SMA di Bekasi viral melakukan bullying terhadap anak SD usai kalah main bola. Anak SD itu diduga mengejek pelajar SMA.


Pakar Sebut Selfie Sudah Jadi Gangguan Kesehatan Mental

15 hari lalu

Ilustrasi pria berfoto selfie atau berswa foto. shutterstock.com
Pakar Sebut Selfie Sudah Jadi Gangguan Kesehatan Mental

Tak sedikit pakar yang menganggap kegemaran berfoto selfie terkait masalah kesehatan mental karena rela mengambil risiko tewas demi sebuah momen.


Perlunya Libatkan Pelaku dan Korban untuk Atasi Perundungan

17 hari lalu

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Perlunya Libatkan Pelaku dan Korban untuk Atasi Perundungan

Psikiater mengatakan untuk mengatasi kasus bullying tak hanya lewat evaluasi terhadap pelaku tapi juga kondisi korban perundungan.


Psikiater Sebut Pelaku Perundungan Kebanyakan Mantan Korban

17 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Psikiater Sebut Pelaku Perundungan Kebanyakan Mantan Korban

Pelaku perundungan biasanya merupakan mantan korban perilaku serupa. Pola asuh orang tua memegang peranan penting dalam hal ini.


Kondisi Terkini Fatir Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Belum Banyak Bicara

31 hari lalu

Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Kondisi Terkini Fatir Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Belum Banyak Bicara

Fatir, 12 tahun, masih trauma pascaoperasi amputasi kaki kiri di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Diduga korban bullying sesama teman sekolah.


Pemda Bekasi Janji Bantu Anak Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi

35 hari lalu

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau keberadaan eks Gedung Islamic Center Kabupaten Bekasi di Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara pada Senin, 30 Mei 2022. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Pemda Bekasi Janji Bantu Anak Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menjenguk Fatir Arya Adinata, 12 tahun, yang diduga korban bullying di sekolah berujung kaki harus diamputasi.