TEMPO.CO, Jakarta - Gizi merupakan salah satu elemen penting dalam proses tumbuh kembang anak. Karena itu, peran orang tua dalam memberikan asupan gizi sedari kecil sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak ke depannya. Namun sudahkah Anda memberi gizi yang seimbang kepada anak?
Ketua Pusat Kajian gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Ahmad Syafiq mengungkapkan, pengetahuan masyarakat akan pedoman gizi seimbang di Indonesia belum tersosialisasi dengan baik. “Gizi seimbang belum tersosialisasi dengan baik, sehingga pengetahuan tentang gizi seimbang itu rendah sekali, baik di keluarga maupun di lingkungan sekolah antara guru dan murid. Pemahaman akan pedoman gizi seimbang itu sangat penting. Setiap orang harus paham, kalau tidak, pemahaman tentang gizinya bisa bias,” kata Ahmad dalam acara Tingkatkan Kualitas Pendidikan Gizi kepada Anak-anak di Sekolah yang digelar Frisian Flag Indonesia, Kamis, 1 Februari 2018, di Jakarta. Baca: Jadi Tersangka KPK, Ini Saat Zumi Zola Ingin Punya Wajah 'Ancur'
Ahmad melanjutkan, ada empat pilar dalam pedoman gizi seimbang yang harus mulai disadari serta diterapkan masyarakat terkait dengan perbaikan dan perkembangan gizi, khususnya untuk anak.
1. Konsumsi makanan beragam
Tidak ada jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi komplet. Untuk melengkapi asupan gizi dalam tubuh, Anda perlu menyajikan aneka jenis makanan dalam hidangan yang dikonsumsi. “Gizi harus pas, gizi itu harus seimbang. Makanya makanan itu harus beragam jenisnya, jangan hanya satu jenis saja. Misalnya, hidangan dalam piring makanan itu harus tiga warna, jangan satu atau dua warna,” kata Ahmad.
Sebagai contoh, dalam satu porsi piring makanan Anda, nasi merupakan sumber karbohidrat dan kalori tapi kandungan mineralnya sedikit. Sayur dan buah kaya akan serat dan vitamin, tapi sayur dan buah sangat minim kandungan protein. Baca: Terungkap, Ini Hadiah dari Melania Trump untuk Michelle Obama
Baca Juga:
Karena itu, keberagaman makanan dalam piring makanan Anda sangat penting demi kebutuhan gizi yang lengkap. Namun ingat, bukan hanya keberagaman makanan yang harus Anda perhatikan. Jumlah dan proporsi makanan itu sendiri pun harus seimbang.
Ilustrasi ibu dan anak makan sayur. shutterstock.com
2. Biasakan perilaku hidup bersih
“Membiasakan perilaku hidup bersih ternyata berpengaruh terhadap gizi. Misalkan, kenapa cuci tangan harus pakai sabun? Oh ternyata, kalau tidak membiasakan hidup bersih, anak akan mudah terserang infeksi penyakit. Kalau anak sakit, otomatis gizinya akan turun,” kata Ahmad.
Perilaku hidup bersih memiliki hubungan timbal balik terhadap gizi di dalam tubuh. Mulailah mengubah kebiasaan sehari-hari yang kurang memperhatikan kebersihan, untuk diri sendiri, terlebih anak-anak. Baca: Waspadai Bahaya Anak Saat Jadi Selebgram, Predator Mengintai
3. Lakukan kegiatan fisik
Selain untuk memperlancar sistem metabolisme dalam tubuh, melakukan kegiatan fisik baik untuk metabolisme zat gizi. Jumlah kalori yang berlebih di dalam tubuh dapat dikurangi atau dikeluarkan dengan melakukan aktivitas ini. Dengan begitu, kandungan zat di dalam tubuh akan seimbang. Kalori yang tersimpan di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan bisa menyebabkan obesitas.
4. Pertahankan dan pantau berat badan
Metode yang dianjurkan dalam pedoman gizi seimbang otomatis memicu masyarakat untuk memiliki berat badan yang seimbang. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan obesitas, dan kekurangan berat badan menandakan asupan gizi di dalam tubuh Anda kurang. Karena itu, Anda harus mulai memantau serta mempertahankan berat badan tubuh yang ideal.
