Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Advent Bangun Gagal Ginjal, Penyakit Ini Rentan Menyerang Wanita

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Aktor laga Advent Bangun, yang mempunyai nama lengkap Yohanes Thomas Advent Bangun juga merupakan pendeta di Gereja Tiberias. instagram.com
Aktor laga Advent Bangun, yang mempunyai nama lengkap Yohanes Thomas Advent Bangun juga merupakan pendeta di Gereja Tiberias. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor laga Indonesia, Advent Bangun sempat berperang melawan penyakit gagal ginjal sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu, 10 Februari 2018, pukul 02.35 WIB. Advent Bangun diketahui mengidap penyakit gagal ginjal sejak April 2017 dan harus melakukan prosedur cuci darah sebanyak dua kali seminggu.

Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kota Yogyakarta, Fx Wikan Indrarto, penyakit gagal ginjal lebih rentan terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia yang seringkali berujung pada hasil yang buruk, yaitu gagal ginjal dan kematian dini. "Penyakit ginjal kronis telah terjadi pada sekitar 195 juta perempuan di dunia dengan angka kematian hampir sebanyak 600.000 setiap tahunnya," kata Wikan dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 10 Februari 2018. Hal itu menjadikan penyakit ginjal kronis sebagai penyebab utama kematian nomor delapan. Baca: Mau Jadi Paspampres, Harus Ganteng? Simak Syaratnya

Wikan mengatakan, penyakit ginjal kronis lebih banyak terjadi pada perempuan dengan prevalensi rata-rata sebesar 14 persen pada perempuan dan 12 persen pada laki-laki. Namun, jumlah perempuan yang melakukan tindakan cuci darah atau dialisis justru lebih rendah daripada pria. "Penyebabnya adalah perkembangan CKD yang lebih lambat pada wanita, hambatan psiko-sosial ekonomi, seperti keterlambatan cuci darah karena kesadaran yang masih rendah), serta akses perawatan yang tidak merata," katanya. 

Wikan menyebutkan beberapa jenis penyakit ginjal yang biasanya dialami perempuan, seperti nefropati lupus dan infeksi ginjal (pielonefritis akut). Nefritis lupus adalah penyakit ginjal yang disebabkan oleh penyakit autoimun, yaitu gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel dan organ tubuh sendiri. Sementara itu, pielonefritis adalah infeksi yang berpotensi parah dan melibatkan satu atau kedua ginjal. Infeksi ginjal, seperti halnya infeksi saluran kemih, lebih sering terjadi pada wanita dan risikonya meningkat pada saat kehamilan. Baca: Advent Bangun Meninggal karena Gagal Ginjal, Simak Pencegahannya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyakit ginjal kronis juga lebih merugikan kehamilan serta mengurangi kesuburan perempuan. Dalam artian, ibu yang menderita CKD dan bayinya berisiko tinggi terkena dampak buruk. Kehamilan dengan CKD stadium lanjut paling sulit diatasi karena berisiko pada hipertensi dan kelahiran bayi prematur. Dengan dialisis, kehamilan mungkin dapat membaik dengan perawatan cuci darah atau dialisis intensif, yaitu cuci darah setiap hari sehingga memerlukan program dialisis khusus untuk wanita dalam usia subur dan wanita hamil. Baca: Awas, Salah Teknik Masak Bisa Buat 10 Makanan Ini Beracun

Wikan menambahkan, potensi terjadinya komplikasi penyakit ginjal sangat tinggi pada ibu yang tinggal di negara berkembang karena akses perawatan pranatal yang universal dan tepat waktu tidak mencukupi. Selain itu, dapat disebabkan juga oleh penanganan medis yang tidak tepat pada ibu hamil dengan preeklampsia dan kurangnya fasilitas dialisis. "Untuk itu, diperlukan kesadaran yang lebih tinggi, diagnosis tepat waktu, dan penanganan penyakit ginjal kronis bermutu pada masa kehamilan," katanya.

AISHA SHAIDRA | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

11 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

22 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

22 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

22 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

23 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal dengan kerusakan yang sudah cukup berat atau berlangsung lama.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

25 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


6 Manfaat Jus Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Cegah Diabetes hingga Menangkal Kanker

30 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang seledri dan jus seledri. Freepik.com
6 Manfaat Jus Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Cegah Diabetes hingga Menangkal Kanker

Seledri adalah sayuran renyah dan berserat yang menawarkan sejumlah manfaat kesehatan. Lantas apa saja manfaatnya?


Waspada, Pasien Diabetes Punya Faktor Tinggi Alami Gangguan Ginjal

34 hari lalu

Diskusi Hari Ginjal Sedunia 2024 bertema Ginjal Sehat untuk Semua pada 13 Maret 2024/Tempo-Mitra Tarigan
Waspada, Pasien Diabetes Punya Faktor Tinggi Alami Gangguan Ginjal

Faktor penyebab terbesar di dunia (termasuk juga di Indonesia) untuk gangguan ginjal adalah diabetes. Jalani gaya hidup sehat mulai sekarang.


Hari Ginjal Sedunia, Ini 4 Hal yang Penting Selamatkan Nyawa Pasien

35 hari lalu

diskusi bertema Hari Ginjal Sedunia 2024: Ginjal Sehat untuk Semua, Meningkatkan Pemerataan Akses Pelayanan dan Praktik Pengobatan yang Optimal pada Rabu 13 Maret 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
Hari Ginjal Sedunia, Ini 4 Hal yang Penting Selamatkan Nyawa Pasien

Hari Ginjal Sedunia tahun ini diperingati pada 14 Mret 2024. Ini 4 hal yang perlu jadi fokus para pihak untuk selamatkan nyawa pasien penyakit ginjal.


Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

35 hari lalu

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.