Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Terapi Musik Sembuhkan Penyakit? Simak Kata Ahli

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Duchess of Cambridge, Kate Middleton, mengikuti
Duchess of Cambridge, Kate Middleton, mengikuti "terapi musik" dengan bermain drum saat menghadiri pesta natal di Anna Freud Centre Family School di London, 15 Desember 2015. REUTERS/Chris Jackson
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rini Wardani, 51 tahun, yang beberapa bulan belakangan ini stres oleh proyek pekerjaan yang datang bertubi-tubi, juga menjajal terapi harpa. Mulai mengenal harpa beberapa waktu lalu, perempuan yang bekerja di lembaga swadaya masyarakat di bidang kesehatan ini menikmati melodi yang dibawakan sambil memejamkan mata. "Pikiran saya jadi tenang," ujarnya seusai terapi musik. Baca: 

Andreas Harry, neurolog senior-dengan pengalaman tiga dekade lebih sebagai dokter ahli saraf-menegaskan besarnya pengaruh musik pada pemulihan kesehatan. Musik, menurut Andreas, berperan membangun kesadaran. Dia mencontohkan hasil penelitian sejumlah saintis Austria yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Neuroscience pada 2015 tentang pasien yang mendapat terapi musik selama lima pekan. Hasilnya? Ada peningkatan aktivitas otak di tiga regio sampai 50 persen, yakni di bagian otak depan, hippocampus-bagian otak besar yang bertugas membentuk, memilih, dan menyimpan memori-serta di cerebellum atau otak kecil, yang bertugas mengontrol gerak dan keseimbangan, serta mengingat kemampuan motorik. "Perilaku (pasien yang diterapi) berubah secara signifikan," katanya. Baca: Waspada Dampak Diet Keto, Mayo dan OCD, Ini Kata Ahli

Menurut Andreas, proses penyembuhannya kurang-lebih demikian: suara akan masuk ke telinga menuju batang otak. Sinyal yang dibawa ke otak akan diproses di bagian otak yang berhubungan dengan pusat-pusat emosi, yakni amigdala, hippocampus, dan sistem limbik. Emosi akan "menerjemahkan" musik bukan hanya sebagai alunan nada, tapi juga memiliki arti buat seseorang.

Kemajuan kesehatan Rini tak bisa dilepaskan dari peran Maya Hasan, harpis senior yang aktif memberikan terapi musik (sound-healing) dalam dua tahun terakhir. Maya mengobati pasien-pasiennya dengan teknik menyelaraskan alunan melodi dengan frekuensi tubuh pasien. "Setiap makhluk hidup pasti memiliki frekuensi, termasuk organ tubuh," kata Maya.

Pemain harpa Maya Hasan. (Tempo/Tony Hartawan)

Harpa, menurut Maya, memiliki gelombang murni tanpa hambatan. Gelombang yang lahir dari nada-nada harpa mampu menembus sel-sel tubuh. Dalam istilah Maya, satu sel gembira karena ditembus gelombang nada harpa akan menularkan sukacita itu pada sel-sel lain. Sel yang bahagia otomatis akan meremajakan diri dan perlahan-lahan menyembuhkan sakit. "Kalau kita bisa membuat satu sel menjadi bagus, multiplikasinya akan bagus sehingga apa pun penyakitnya akan sampai sasaran jika dilakukan terus-menerus," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teknik Maya kurang-lebih sama walau berbeda pendekatan dengan Anthony Holland, asisten profesor sekaligus Direktur Musik Skidmore College New York. Selama bertahun-tahun dia meneliti kekuatan frekuensi resonansi untuk menghajar sel-sel kanker. Hasilnya dilaporkan antara lain di situs Breast Cancer Conqueror. Holland memberi analogi sebuah gelas bisa retak dan pecah oleh suara yang punya vibrasi serupa dengan vibrasi gelas tersebut. Dengan prinsip ini, Holland meneliti musik yang punya vibrasi setara dengan sel-sel kanker-dengan tujuan mematikan sel-sel berbahaya ini dengan musik. Baca: Advent Bangun Gagal Ginjal, Penyakit Ini Rentan Menyerang Wanita

Maya sendiri mengambil studi khusus selama beberapa tahun sebelum mulai melakukan pelayanan kesehatan melalui musik harpa. Dia berguru ke banyak tempat, termasuk belajar quantum touch kepada Richard Gordon di Amerika Serikat. Ia mempelajari anatomi tubuh, obat-obatan, dan saraf, sampai akhirnya belajar menganalisis kebutuhan frekuensi seseorang. Seperti dokter, Maya melihat kebutuhan dari banyak hal. "Misalnya, kecepatan detak jantung seseorang menjadi bahan pertimbangan musik seperti apa yang akan saya mainkan," katanya.

Satu pakem yang dia pegang: tak boleh menggunakan melodi yang dikenal pasien-pasien non-demensia karena bisa jadi melodi yang diperdengarkan justru membangkitkan kenangan buruk. Sebaliknya, penderita demensia justru diperdengarkan lagu yang dikenal agar dapat menghidupkan memori. Saat Sri Mulyati, ibunya yang berusia 86 tahun, mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan daya ingat, Maya memainkan lagu Halo-halo Bandung, Indonesia Raya, dan Garuda Pancasila. "Ibu saya sangat nasionalis," katanya. Lagu-lagu nasional itu berhasil menolong Sri Mulyati. "It works," ujar Maya dengan gembira. Baca: Ketika Presiden Emoh Pakai Rompi Anti Peluru, Tugas Paspampres...



NUR ALFIYAH | HERMIEN Y. KLEDEN | MAJALAH TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 menit lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

7 jam lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

21 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

1 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

3 hari lalu

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya. Foto: Canva
Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

7 hari lalu

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya. Foto: Canva
Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya.