TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Mayjen TNI Suhartono mengatakan sangat penting seorang anggota Paspampres memiliki kemampuan menembak. "Menembak kemampuan yang wajib dimiliki Paspampres. Maka dari itu kemampuan ini harus terus diasah," katanya dalam acara Paspampres Shooting Championship 2018 pada Ahad 11 Februari 2018 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat.
Menurut Suhartono, anggota Paspampres harus menguasai kecepatan dan ketepatan dalam hal menembak. Kemampuan dasar seperti memegang senjata juga harus dikuasai. Dalam penilaian lomba ini, contohnya, apabila laras senjata miring sedikit saja akan didiskualifikasi. Baca: Mengapa Orang Tua Berkompetisi Dalam Asuh Anak?
Ajang perlombaan Paspampres dalam rangka memperingati Hari Bhakti ke-72 ini dimulai sejak Jumat lalu. Pada perlombaan menembak Paspampres tahun ini, tidak hanya anggota Paspampres yang boleh ikut serta, masyarakat umum pun boleh mendaftar.
Beberapa kategori yang diperlombakan antara lain kelas eksekutif Perwira Tinggi TNI-Polri, eksekutif sipil undangan, eksekutif Perwira Menengah TNI-Polri, kelas Paspampres style, kelas pistol reaksi IPSC dan non IPSC, serta kelas senapan MP5/SMG/Rifle 9mm. Baca: Ketika Presiden Emoh Pakai Rompi Anti Peluru, Tugas Paspampres...
Dalam kesempatan ini Suhartono turut mengikuti lomba dan keluar sebagai juara dalam kategori eksekutif Pati (Perwira Tinggi) dan Undangan. "Ini ajang untuk mengukur kemampuan diri kita sebagai Paspampres. Selain itu, acara ini juga salah satu cara untuk mengusir kebosanan. Kalau hanya latihan terus, kan akan bosan,” kata Suhartono.
Dalam kategori eksekutif Pati dan Undangan itu sendiri, jenis lomba yang harus diikuti ada dua, yaitu slow fire dan rapid fire. Suhartono mengumpulkan nilai 95 pada kategori slow fire. Sedangkan, untuk kategori rapid fire, ia mengumpulkan nilai 99. Total nilai yang ia kumpulkan adalah 194.