TEMPO.CO, Jakarta - Balerina Indonesia berhasil meraih prestasi di kancah internasional. Tim remaja Indonesia dari Cicilia Ballet School berhasil meraih tiga medali emas dalam ajang Australian Teachers of Dancing (A.T.O.D) International Dance Competition 2018 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada 8–11 Februari 2018. Kategori yang berhasil dimenangkan murid asal Cicilia Ballet School tersebut adalah kategori Section 3 Repertoire Teen Part 3, Section 2 Repertoire Teen, dan Section 8 All Style Group Teen. “Kita meraih tiga medali emas,” kata Ade Siregar, pemilik sekolah balet Cicilia Ballet School. Baca: Apa yang Dilakukan Paspampres Saat Tidak Mengawal Presiden?
Ade mengatakan, ketujuh peserta yang menjadi perwakilan Cicilia Ballet School tersebut sudah berpengalaman mengikuti kompetisi balet. Mereka adalah murid-murid berprestasi dari sekolah balet tersebut. Untuk kompetisi ini, mereka melakukan persiapan selama 3–4 bulan dengan penambahan intensitas latihan, baik dari segi waktu maupun materi.
Baca Juga:
“Iya, ada penambahan jam latihan untuk anak-anak yang mengikuti lomba ini. Ada juga penambahan dari segi materi karena anak-anak ini saya ikutkan ke berbagai balet,” kata Ade saat dihubungi Tempo pada Senin, 12 Februari 2018. Untuk intensitas waktu latihan, Ade mengatakan, para murid berlatih 5–6 jam setiap harinya guna mempersiapkan diri untuk kompetisi tersebut. Terlebih lagi, ini adalah pertama kalinya Cicilia Ballet School mengikuti perlombaan tingkat internasional. Biasanya, mereka hanya berlatih 3 jam dalam sehari. Baca: 5 Tanda Kualitas Tidur Anda Kurang, Ceroboh dan Mudah Tersinggung
Tidak hanya di Indonesia, balerina ini juga gigih berlatih di Thailand sebelum hari perlombaan. Pelatih lain, Yanti Jayusman mengatakan anak-anak ini giat berlatih di tempat penginapan yang merupakan rumah sewaan. “Kita sewa penginapan satu rumah. Saya cuma sewa ruang latihan satu kali. Jadi, (sisanya) mereka latihan di pelataran parkiran,” kata Yanti saat dihubungi Tempo secara terpisah pada Senin, 12 Februari 2018.
Saat dimintai komentar tentang perjuangan mereka, Yanti berulang kali mengatakan bahwa para pemenang sangat bekerja keras. “Mereka latihan (di parkiran) sampai sepatunya rusak, kaos kaki robek. Mereka bangun pagi. They worked hard.”
Ashanty Karima Putri atau biasa dipanggil Kay adalah salah satu anggota dalam grup balet yang berhasil meraih peringkat pertama dalam pertandingan tersebut. Gadis berusia 15 tahun itu telah menggeluti dunia balet sejak berumur 3,5 tahun. Kepada Tempo, ia mengungkapkan perasaan bahagianya karena berhasil memenangkan pertandingan tersebut bersama timnya. “Senang. Bangga karena bisa membanggakan Indonesia,” kata Kay.
MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA