TEMPO.CO, Jakarta - Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari merupakan hari yang dapat Anda manfaatkan untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang pada pasangan serta orang-orang tercinta, seperti keluarga dan teman-teman. Rasa kasih sayang bisa ditunjukkan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan ciuman.
Sebuah studi dari Hughes beserta koleganya dalam jurnal “Evolutionary Psychology” mengungkapkan, laki-laki dan perempuan menganggap ciuman sebagai hal yang penting dan interaksi yang sangat intim. Ciuman sendiri, dalam jurnal tersebut, dibedakan ke dalam dua jenis. Yaitu ciuman sebagai bentuk respek dan ciuman erotis.
Baca juga:
Pencemaran Udara Picu Kanker Paru? Simak Kata Ahlinya
6 Kisah Seputar Hari Valentine, Mengapa Ada Bunga Mawar Merah?
5 Alasan Mengapa Hari Valentine (juga) Dibenci
Ciuman bentuk respek biasanya tidak bersifat intim dan bergairah. Jenis ciuman ini biasanya berupa ciuman yang Anda berikan pada keluarga, teman, dan orang-orang terdekat lainnya. Ciuman ini tentu berbeda dengan ciuman erotis yang penuh dengan kecanggungan, kegembiraan, kebingungan, dan kenikmatan.
Ciuman erotis ternyata tidak hanya berguna untuk menunjukkan rasa kasih sayang atau menyalurkan gairah yang tersimpan. Sebuah hipotesis menunjukkan, ciuman dapat dijadikan sebagai mekanisme untuk mengumpulkan informasi mengenai potensi seksual yang dimiliki oleh pasangan. Responden laki-laki dan perempuan dalam sebuah studi oleh Robert Gallup dari University of Albany, New York, mengungkapkan bahwa ciuman yang berkesan tidak menjadi jaminan untuk menjalin hubungan romantis setelahnya.
Perempuan dalam studi tersebut menyatakan, bau serta rasa dari pasangan mereka selama proses ciuman dapat menentukan keberlanjutan hubungan mereka. Sebuah studi lainnya menemukan, napas seseorang, termasuk rasa bibir dan gigi mereka, bisa menandakan kesehatan dan kebersihannya. Dengan begitu, seseorang bisa lebih mengenal dan mengetahui kondisi fisik pasangannya. Hal itu juga tidak menutup kemungkinan bahwa ciuman yang gagal akan mengurungkan niat mereka untuk menjalin hubungan lebih jauh selanjutnya. Itu manfaat pertama.
Manfaat kedua datang dari hipotesis lainnya. Disebutkan bahwa ciuman juga berperan penting pada psikis seseorang, yaitu untuk mengekspresikan serta memperkuat rasa percaya, kedekatan, serta keintiman dengan pasangannya. Saat mencium seseorang, Anda akan membawa mereka ke dalam sisi personal diri Anda. Sadar maupun tidak sadar, Anda bahkan berani mengambil risiko terkena infeksi atau penyakit yang dimiliki oleh pasangan Anda. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciuman juga merupakan bentuk keterbukaan dan kepercayaan seseorang terhadap pasangannya.
LIVE SCIENCE | PSYCHOLOGY TODAY | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA