Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fachri Albar Terjerat Narkoba, Perilaku Kecanduan dapat Menurun?

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Fachri Albar. Instagram
Fachri Albar. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fachri Albar ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan narkoba. Seperti diberitakan Tempo.co, anak penyanyi Ahmad Albar tersebut ditangkap hari ini, 14 Januari 2018, pukul 07.00 WIB di kediamannya  di Cirendeu, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Menurut informasi dari Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Mardiaz Kusin Fachri tertangkap memiliki satu paket sabu, dua papan dumolid, dan lintingan ganja. Sore ini, detil tentang penangkapan Fachri Albar baru akan dirilis.

Baca juga:
2 Penyebab Kehilangan Janin Seperti yang Dialami Marissa Nasution
Hari Valentine : Ada Ciuman Respek dan Erotis, Simak 2 Manfaatnya
Jomblo Menderita saat Hari Valentine? Siapa Bilang, Cek 3 Hal Ini

Tahun 2007 silam, sang ayah, Ahmad Albar, juga pernah terjerat kasus narkoba, tepatnya pada tahun 2007. Seperti diberitakan Tempo.co, Ahmad Albar ditangkap karena memiliki 490 ribu butir ekstasi di Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat. Ahmad akhirnya dijatuhi hukuman 3 tahun penjara. Lalu, apakah perilaku kecanduan pada seseorang bisa dikatakan menurun atau menular ke lingkungan sekitar?

Menurut psikolog klinis Danisa Nurkalista, kecanduan zat disebabkan oleh pengaruh kimiawi pada zat yang memaksa tubuh untuk mengkonsumsi zat tersebut secara terus menerus. Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor terkuat yang dapat mendorong seseorang untuk menggunakan zat tertentu. Akan tetapi, ada faktor dalam diri sendiri yang turut mempengaruhi. “Ada faktor dari orangnya sendiri yang mempengaruhi keputusannya untuk mencoba dan akhirnya ketagihan zat,” ujar Danika saat dihubungi oleh TEMPO.CO  pada Rabu, 14 Januari 2018.

Danika mengatakan, faktor sosial-budaya juga turut berpengaruh pada keinginan seseorang untuk menggunakan zat tertentu. “Akan lebih riskan bila seseorang tinggal di lingkungan yang mendukung penggunaan zat,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjelaskan, seseorang yang memiliki pribadi impulsif cenderung lebih rentan untuk menggunakan zat tertentu guna mendapatkan sensasi yang ia inginkan tanpa mempertimbangkan risiko kedepannya. Lalu, ada juga yang menggunakan narkoba untuk mengatasi permasalahan. “Ada teori yang menyebutkan bahwa penggunaan zat kadang digunakan untuk self-medication. Jadi, seseorang menggunakan zat untuk mengatasi luka batin, seperti trauma psikologis, kecemasan, emosi, dan stres.”

Menurut penjelasannya, narkoba tidak akan menghilangkan permasalahan mental yang dimiliki pengguna. “Hilang sementara rasa cemas dan insecure-nya karena pengaruh obat, tapi akar masalahnya tetap ada dan tidak terselesaikan. Kalau ada pemicu yang membuat rasa cemas muncul kembali, obat itu akan (pengguna) pakai lagi,” kata Danika.

CAESAR AKBAR | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

4 jam lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

14 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

18 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

18 jam lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

1 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

8 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

8 hari lalu

Andien dan keluarga/Instagram -@andienaisyah
Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah