Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macet Bisa Picu Penyakit Jantung ? Cek Risetnya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi kemacetan Jakarta.  REUTERS/Beawiharta
Ilustrasi kemacetan Jakarta. REUTERS/Beawiharta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung ternyata bisa mengancam pada mereka yang hidup di kota besar dengan tingkat kebisingan lalu-lintas yang tinggi.

Sebuah penelitian telah mengungkapkan adanya korelasi antara lalu-lintas dan kebisingan terhadap penyakit jantung.

Sejumlah peneliti menulis di Journal of the American College of Cardiology bahwa kebisingan ternyata terkait dengan gangguan, stres, gangguan tidur, dan gangguan kinerja kognitif.

Artikel berjudul “Environmental Noise and the Cardiovascular System” itu ditulis oleh peneliti asal Jerman dan Denmark, yakni Thomas Münzel, Frank P. Schmidt, Sebastian Steven, Johannes Herzog, Andreas Daiber, dan Mette Sørensen dan terbit pada awal tahun ini.  Baca: Imlek 2018 : Intip 8 Hal Tabu yang Tak Boleh Dilakukan

Disebutkan bahwa kebisingan lingkungan mempengaruhi kondisi jantung, termasuk hipertensi arterial, stroke, gagal jantung dan penyakit arteri koroner.

“Studi observasional dan translational menunjukkan bahwa terutama kebisingan malam hari meningkatkan kadar hormon stres dan stres oksidatif vaskular, yang dapat menyebabkan disfungsi endotel dan hipertensi arterial,” ungkap para peneliti.

Saat ini penyedia layanan kesehatan masih fokus pada faktor risiko tradisional saat mereka mendiagnosis, mencegah, dan mengobati penyakit jantung. Namun, terdapat banyak bukti bahwa faktor dari lingkungan fisik akan berperan dalam mengatasi penyakit jantung.

Meskipun begitu, penelitian tersebut tidak tidak dapat menentukan mekanisme mana yang mungkin jadi pemicu aktif dalam penyakit jantung akibat kebisingan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk memahami mekanisme apa yang bisa mendorong hubungan antara kebisingan dan penyakit jantung, periset dari Departemen Penyakit Dalam di Pusat Medis Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Jerman, meninjau literatur ilmiah yang ada. Baca: Imlek Ditanya Kapan Menikah? Waspadai Dampak Psikologis Ini

Mereka melakukan penilaian terhadap bukti yang muncul tentang hubungan antara penyakit jantung dan kebisingan. Mereka juga meninjau penelitian tentang efek kebisingan pada sistem saraf, serta menyelidiki efek buruk dari kebisingan pada hewan dan manusia.

Dari bukti yang dievaluasi dalam tinjauan tersebut, ditemukan bahwa respons stres pada sistem saraf diaktifkan oleh paparan kebisingan. Respons stres inilah yang mendorong lonjakan hormon yang dapat merusak pembuluh darah.

Peneliti juga menghubungkan kebisingan dengan stres oksidatif – ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk meniadakan efeknya – serta masalah pada pembuluh darah, sistem saraf, dan metabolisme.

Kebisingan, baik dari lalu-lintas atau pesawat terbang, juga berkontribusi terhadap hipertensi, diabetes dan faktor risiko penyakit jantung lainnya. Baca juga: Peruntungan Cinta Menurut Shio di Tahun Anjing Tanah

Mereka mengusulkan agar dilakukan pengaturan tingkat kebisingan, baik pada lalu-lintas darat maupun pesawat terbang. Para peneliti meyakini upaya pengurangan tingkat kebisingan sangat dibutuhkan masyarakat. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

1 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

1 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

2 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

4 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.


Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

5 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

Langsung tidur setelah sahur dapat berpotensi kenaikan gula darah di tubuh. Simak penjelasan spesialis penyakit dalam berikut.