TEMPO.CO, Jakarta - Empat hari lalu, masyarakat merayakan Hari Valentine. Cokelat, bunga, atau kado lain pun diberikan seseorang kepada orang tercinta. Sayang, ada juga orang yang tidak mau menerima kado tanda kasih sayang itu, akibatnya sang pemberi terkadang harus merasakan patah hati.
Perasaan patah hati bisa menimbulkan stres serta perpaduan antara rasa sakit secara emosional serta fisik. Sebuah studi menemukan bahwa perpisahan yang buruk dapat memicu bagian otak Anda menstimulasi perasaan yang sama dengan sakit secara fisik. Baca: Fakta dan Mitos Doggy Style, Betulkah Ancam Reproduksi Perempuan?
Apa dampak dari patah hati yang mempengaruhi kesehatan Anda? Stres bisa membuat dada terasa sesak, jantung berdetak kencang, juga sakit perut. Bisa juga memicu rasa tidak nyaman pada seluruh tubuh Anda. Jadi, jagalah diri Anda ketika patah hati, miliki waktu tidur yang cukup, makan yang sehat, dan olahraga.
Ketika patah hati melanda, mungkin Anda merasa tidak memiliki selera makan. Namun, cokelat hitam memang memiliki ramuan yang bisa menurunkan hormon stres di tubuh Anda. Hibur diri dengan sekotak kecil cokelat dalam satu hari. Baca: 7 Jurus Ampuh Tetap Awet Muda dan Sehat di Usia 50-an
Yang perlu diperhatikan dan Anda ingat adalah tidak mengandalkan makanan manis. Dengan kandungan lemak yang tinggi, seperti es krim, kue, dan pizza untuk merasa lebih baik justru bisa meningkatkan kadar gula dalam tubuh Anda yang akhirnya menjadi faktor berbagai penyakit yang bisa Anda alami. Sebagai gantinya, ada beberapa makanan yang juga dapat membuat perasaan lebih nyaman ketika Anda stres, seperti pisang, alpukat, ayam, dan sayuran berdaun hijau gelap.
Untuk sebagian orang, mengalami perpisahan mungkin membutuhkan waktu beberapa hari untuk menenangkan diri. Namun, ada juga yang memakan waktu hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menyembuhkan diri. Berapapun waktu yang Anda butuhkan, yang terpenting adalah memastikan Anda mulai merasakan perubahan jadi lebih baik dalam 2 atau 3 pekan.
Jika Anda masih benar-benar merasa sedih atau bahkan menjadi lebih buruk, pertimbangkan untuk berbicara dengan seseorang sehingga Anda bisa merasa lebih baik. Cobalah teman, orang tua, konselor, atau siapapun yang Anda percaya.
Menangis memang bisa membuat Anda merasa lebih tenang dan nyaman. Tapi, ada banyak cara yang lebih baik untuk mengatasi perpisahan dan stres. Anda bisa mengeluarkan semua emosi Anda dengan menuliskan perasaan itu di jurnal atau berbicara dengan teman baik dan lakukan secara konsisten. Lalu, perpisahan bisa menjadi waktu yang tepat untuk memulai sesuatu yang baru. Anda bisa mulai melakukan beberapa kebiasaan sehat yang dapat membuat diri Anda jadi lebih baik. Baca: Infeksi Pita Suara Sebabkan Paramore Batal Tampil, Simak Tips Ini
Perlu Anda ingat, terlalu terobsesi kepada mantan tidak akan membantu Anda mengatasi perpisahan Anda. Justru akan membuat Anda lebih stres.
Hindari mantan Anda untuk sementara waktu, dan tahan keinginan untuk melihat apa yang mereka lakukan. Hindari melihat media sosialnya, atau Anda bisa sementara waktu memblokir akunnya. Apapun, yang penting Anda tidak tergoda untuk memantau seluruh kegiatannya.
Dalam keadaan patah hati, memang umumnya seringkali ada pembelajaran emosional yang bisa Anda pelajari dan lalui. Lakukan perlahan secara bertahap. Alam pikiran bawah sadar Anda akan melindungi Anda, dan memberi Anda waktu istirahat sehingga Anda bisa mengatasi hal berikutnya yang akan datang. Anda akan belajar melangkah keluar dari kenangan, meninggalkan hal tersebut, dan memulai hidup baru.
WEBMD | DAILYMAIL