Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kandungan Vitamin Durian Kuning Kalimantan Turunkan Kolesterol?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Pegawai Fikri sedang memilihkan durian untuk pengunjung di Pasar Kuto, Palembang, kamis, 15 Februari 2018. Tempo/Francisca Chrisry Rosana
Pegawai Fikri sedang memilihkan durian untuk pengunjung di Pasar Kuto, Palembang, kamis, 15 Februari 2018. Tempo/Francisca Chrisry Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - “Mari bang dicoba, ini durian non kolesterol,” kata Suryana, pedagang yang mengisi salah satu stan Pasar Durian di La Piazza, kawasan Mal Kelapa Gading, sore itu.

Seorang pengunjung yang mendengarnya tampak seperti berpikir dan mungkin karena merasa penasaran, dia pun singgah di stan durian tersebut. Di meja dagangan tertulis “Lay Mas”, Suryana mengatakan bahwa itu merupakan nama dari durian yang dimaksud.

Warna dagingnya kuning, cukup kontras dibandingkan dengan jenis durian lain yang berderet di lokasi tersebut yang berwarna agak kekuningan dan putih. Namun saat ditanya atas dasar apa dia mengatakan durian yang tidak berbau itu tergolong buah yang non-kolesterol, Suryana hanya tersenyum dan menggeleng. Baca: Agnez Monica Diulas Vogue, Artis ini juga Ditulis Media Asing

Dia mengaku perkataannya tersebut hanya untuk mendapatkan perhatian pengunjung karena biasanya durian menjadi salah satu buah yang dikhawatirkan oleh mereka yang menderita hipertensi.

Sebenarnya Suryana tidak terlalu keliru. Laman resmi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika melansir, durian merupakan salah satu genus tanaman buah asli Indonesia dan Kalimantan. Diantara 28 spesies yang ada di dunia, 19 spesies berasal dari Kalimantan dan Sumatera dan tujuh spesies diketahui menghasilkan buah yang bisa dimakan. Lai (Durio kutejensis Becc.) merupakan salah satu dari enam durian edible tersebut.

Lai atau Lay merupakan nama khas yang diberikan oleh penduduk asli Kalimantan Timur. Di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Lai dikenal dengan nama Pampaken atau Pampakin , di Serawak dikenal sebagai durian Nyekak, sedangkan di Brunei dikenal dengan nama durian Pulu. Baca: Festival Jamu di Yogyakarta, Jamu Gendong Sekarang Naik Motor

Pampaken mengandung vitamin A yang jauh lebih tinggi dari durian biasa. Kandungan vitamin A sejalan dengan warna buah yang kuning-oranye sampai oranye yang merupakan indikator banyaknya karoten sebagai provitamin A. Kandungan kalori, kadar gula dan lemak Pampaken juga lebih rendah. Lemak merupakan penyumbang terbesar kolesterol yang menjadi risiko bagi penderita hipertensi.

Namun, meskipun memiliki kandungan gizi yang lebih baik, tetapi Pampaken belum sepopuler durian lain dan sebagian masyarakat belum menggemarinya. Padahal, sejak enam tahun lalu, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika sudah mendorong pengembangan dan promosi komoditas ini karena memiliki potensi pasar domestik dan ekspor yang cukup tinggi. Baca: Suka Bergantung pada Kekasih? Waspadai Dampak Hubungan Cinta Ini

Musim panen Pampaken biasanya pada Januari sampai Maret dengan masa puncak pada Februari. Durian jenis ini umumnya mempunyai perbandingan daging dengan buah, 20:40 persen dan bertekstur agak kering. Buah yang baru gugur biasanya belum terlalu masak, mutunya baru meningkat beberapa hari setelah gugur. Pampaken memiliki aroma yang lembut dan kadang-kadang beraroma wangi mawar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelebihan lain dari Pampeken adalah pada daya simpan yang lebih lama. Durian jenis lain relatif mudah pecah karena memiliki umur simpan yang pendek, tetapi Pempaken tidak demikian. Dengan tingkat kemasakan yang maksimal, Pempaken bisa bertahan sampai tujuh hari. “Makan durian seperti enggak makan durian. Walaupun dimakan banyak tetapi tidak bikin pusing. Karena buahnya langka, harganya lebih mahal dari durian biasa,” kata Suryana.

Dia mengaku baru beberapa bulan belakangan menjual Lay. Meskipun setiap musim dirinya menerima pasokan, tetapi tidak dalam jumlah banyak. Meskipun tidak sebesar dan semanis durian lain- paling berat hanya 2 kg- tetapi menurut dia masyarakat sudah mulai meminatinya. Sehingga dia dan rekan-rekannya memutuskan untuk terus melanjutkan penjualan Pampaken. Baca: Hari Valentine Justru Putus Cinta? Hadapi dengan Cara Ini

Center Director Summarecon Mal Kelapa Gading Tommy L mengatakan, durian Lay Mas menjadi salah satu jenis durian yang ditawarkan dalam Pasar Durian di mal kelolannya. Tidak seperti kegiatan-kegiatan serupa yang hanya mengetengahkan beberapa jenis durian, Pasar Durian La Piazza menawarkan belasan jenis durian yang bahkan lebih banyak dari kelompok pedagang yang terlibat.

Dalam penyelenggaraan kegiatan yang dihelat melalui kerjasama dengan Paguyuban Durian Bogor Semarang Nusantara tersebut ada sekitar 13 komunitas pedagang dan pemasok durian. Sedangkan jenis-jenis durian yang ditawarkan a.l. Durian Bawor, Durian Sukasari Super, Durian Raja, Durian Petruk, Durian Kendil Mas, Durian Timbul, Durian Ketan, Durian Medan, Durian Sipandan dan lainnya.

"Kalau dijumlah, semuanya ada 18 varian," ujar Tommy. Dan dari pengamatan, Pampaken hanya dijual oleh Suryana dkk.

Pasar Durian itu sendiri merupakan event yang pertama kalinya digelar PT Summarecon Agung, pemilik dan pengelola Mal Kelapa Gading (MKG). Dalam kegiatan yang digelar pada 12-18 Februari 2018 tersebut para pedagang menawarkan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran. Baca: Sukses, CEO Mayapada Group Baca Minimal 3 Koran Tiap Pagi

Menurut Tommy, pihaknya memang mendorong para pedagang untuk memberikan harga khusus selama kegiatan berlangsung. Beberapa jenis durian dijual lebih murah 10 persen-20 persen dari harga pasaran. Adapun jenis yang paling laris selama kegiatan berlangsung adalah Durian Petruk dan Durian Bawor. Hal hal itu karena keduanya merupakan jenis yang lebih murah dari yang lain meski berukuran besar.

Setelah kegiatan selesai, pihaknya akan melakukan evaluasi dan bila transaksi dinilai berjalan baik serta memberikan manfaat bagi pengunjung, maka acara yang sama akan digelar lagi. Dan tentunya, Pampaken akan kembali dibawa ke tengah pasar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

18 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

21 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

8 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

15 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

16 hari lalu

Durian Musang King. Istimewa
Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

Setelah dicegat, penyanyi beserta kru keluar bandara dan menghabiskan durian itu sebelum terbang.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

16 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

18 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.