TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda mencintai karier yang sedang dijalani? Howard Shultz, pendiri Starbuck yang terkenal mengatakan dalam bukunya Pour Your Heart into It (tuangkanlah hatimu ke dalamnya). Menurutnya, itulah kunci sukses Starbuck. Dengan kata lain, mencintai pekerjaan dalam definisinya adalah sungguh-sungguh memberikan hati dengan apa yang dilakukan. Itu tanda pertama.
Ciri kedua, adanya kondisi flow saat mengerjakan. Apakah flow itu? Flow adalah suatu kondisi di mana seseorang lupa waktu dan segalanya. Saking asiknya dia dengan apa yang dikerjakan. Misalnya, dikatakan saat mengerjakan tulisannya, Charles Dickens bisa berhari-hari hanya asik menulis tanpa mau diganggu. Tatkala mendapatkan inspirasi luar biasa seperti menulis buku Christmas Carol-nya yang terkenal, Charles Dickens menghabiskan waktu berhari-hari selama beberapa pekan anya menulis dan menulis.
Baca juga:
Tak Mudah Menjalin Cinta dengan Orang Sensitif, Intip 12 Cirinya
Lempari Pelakor dengan Uang, Wajarkah Ungkapan Emosi Bu Dendy?
Sylvester Stallone Masih Hidup, Ini 2 Rahasia Bugarnya
Ketiga adalah kita mendapatkan kepuasan yang luar biasa justru ketika mengerjakannya. Sebagai contoh yang menarik adalah kisah hidupnya Bill Porter, seorang salesman sabun Watkins yang menjual secara door to door. Sampai-sampai kisah hidupnya dibuat menjadi film yang terkenal, yakni Door to Door. Meskipun dia penderita celebral palsy (lumpuh otak), ada kutipan menarik dari Bill Porter, “Ayah saya penjual. Saya adalah penjual dan saya cinta untuk menjual!”
Bahkan, dia sering sampai berkata bahwa kalau pun dikasih kesempatan hidup lagi berikutnya, dia akan memilih pekerjaan sebagai seorang penjual lagi.
Selanjutnya, keempat mencintai pekerjaan adalah sungguh all out atau totalitas dengan apa yang dikerjakan. Ada yang menarik tatkala Larry King, salah satu pewawancara terkenal di CNN saat ditanya apakah dia mencintai pekerjaannya. Dia menegaskan, “Yang aku tahu setiap kali melakukan pekerjaan, aku lakukan dengan all out. Dan ketika pekerjaan selesai, aku lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan tidak diganggu.”
Dikatakan, Larry King bukanlah orang yang ekstrovert banget untuk melakukan pekerjaan sebagai seorang pewawancara. Namun, karena tuntutan pekerjaan, dia berusaha keras untuk total dengan pekerjaan. Hasilnya, dia akhirnya bisa mencintai pekerjaannya.
Ciri kelima dari mencintai pekerjaan adalah melihat dampaknya bagi orang lain. Ada kisah yang menarik saat AA Milne penulis cerita anak-anak terkenal Winnie The Pooh terpaksa menghentikan buku anak-anaknya, karena kehidupan anaknya Chriostopher Robin jadi terganggu.
Namun, pekerjaan menulisnya dilanjutkan setelah anaknya sendiri menyemangatinya bahwa pada saat anaknya itu pergi ke medan perang, kisah Winnie The Pooh justru menjadi kenangan manis bagi banyak tentara di medan perang.
Akhirnya, AA Milne melihat bagaimana bukunya, ternyata menjadi inspirasi yang luar biasa. Jadi, mencintai karier atau pekerjaan bukan lagi sekadar mengejar uang ataupun popularitas.