TEMPO.CO, Jakarta - Atlet Emilia Nova menceritakan koleksi sepatu miliknya saat ditemui Tempo di Jakarta, pada 22 Februari 2018. Pada kesempatan itu, atlet Indonesia cabang atletik untuk Asian Games 2018 itu mengaku lebih banyak mengoleksi sepatu olahraga ketimbang high heels atau sepatu hak tinggi. Alasannya sederhana, yaitu untuk mencegah terjadinya celaka akibat memakai sepatu berhak tinggi. “Koleksi, sih (sepatu hak tinggi). Tapi nggak boleh sering dipakai (hak tinggi) karena itu nggak bagus dan bikin gampang cedera. Sepatunya keras juga, kan. Bisa cedera tumit, cedera ankle, dan bisa cedera Achilles juga,” ujarnya.
Baca juga:
Mau Koleksi Sepatu Olahraga? Lakukan 3 Syarat Ini Dulu
Reza Rahadian Anti Media Sosial, Apa Komentarnya Tentang Pelakor?
Mengenali Gejala Kanker pada Anak, Simak Kata Dokter Ini
Emila Nova dan high heels (instagram.com)
Menurut dr. James Loli, asisten profesor operasi ortopedi di Harvard Medical School, memakai sepatu hak tinggi dapat mengencangkan atau memperpendek tendon Achilles. Hal itu bisa menyebabkan cedera pada kaki. Tendon Achilles adalah ikatan jaringan fibrosa yang menghubungkan otot betis dan tulang tumit (kalkaneus). Tendon ini berperan penting untuk membantu Anda berdiri atau menaruh beban pada jari kaki saat berjalan, berlari, dan melompat.
Selain itu, sebuah studi pada tahun 2012 dalam Harvard Medical Publishing menyebutkan, pemakai sepatu hak tinggi biasanya akan memiliki langkah yang lebih pendek, jari kaki melengkung (flexed toes), juga mengalami pengecilan otot betis sehingga kaki lebih rentan terhadap cedera. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memilih sepatu yang ideal demi menjaga kesehatan tubuh, terutama otot.
Baca Juga:
Menurut informasi dalam laman Harvard Medical Publishing, kriteria sepatu yang baik dan ideal adalah memiliki ujung yang lebar dan tidak lancip, sepatu dengan material yang empuk, dan sepatu dengan permukaan datar atau flat shoes.
Memakai sepatu flat memiliki keuntungan tersendiri bagi kesehatan tubuh. Pertama, tulang belakang tubuh akan tetap lurus, tidak seperti sepatu hak tinggi yang bisa menyebabkan tulang belakang tidak lurus. Kedua, otot betis akan menjadi relaks karena permukaan sepatu yang datar. Ketiga, sepatu flat dapat membantu distribusi beban tubuh secara merata di telapak kaki. Keempat, sepatu flat juga membuat nyaman, bebas bergerak, tidak membuat cepat lelah, keamanan saat berjalan, dan lebih ramah lingkungan.
HARVARD MEDICAL PUBLISHING | SPINE HEALTH INSTITUTE | WEB MD | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA