Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SNMPTN 2018 Bukan Segalanya, Simak 3 Jurus Mengatasi Kegagalan

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melihat pengumuman di Makassar, Jumat (6/7) malam. ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melihat pengumuman di Makassar, Jumat (6/7) malam. ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - SNMPTN dan SBMPTN 2018 telah digelar. Menurut Ketua Panitia Pusat SNMPTN dan SBMPTN 2018, Ravik Karsidi, jumlah pendaftar SNMPTN tahun ini akan meningkat hampir sebesar dua kali lipat dari tahun 2017, yaitu 517.166 siswa. “Tahun ini akan lebih ekstensif. Diperkirakan jumlah pendaftar tidak kurang dari 800 ribu siswa,” katanya.

Kenaikan jumlah pendaftar di SNMPTN dan SBMPTN 2-18 ini otomatis akan memperketat persaingan antarsiswa di seluruh Indonesia. Tidak menutup kemungkinan, anak akan dihadapi pada kegagalan memasuki perguruan tinggi negeri. Kegagalan tentunya akan memberikan dampak buruk bagi anak jika mereka tidak mengetahui cara yang tepat untuk bertoleransi serta bangkit kembali untuk meneruskan cita-citanya. Untuk itu, penting bagi orang tua mengajarkan kegagalan pada anak sedari dini.

Menurut Madeline Levin, Ph.D, penulis buku The Price of Privilege: How Parental Pressure and Material Advantage Are Creating a Generation of Disconnected and Unhappy Kid, orang tua umumnya melihat kegagalan sebagai sumber penderitaan anak, bukan sebagai pembelajaran. Padahal, menurut para guru dan tenaga profesional untuk anak, anak sebenarnya butuh belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan. Sebab, jika tidak diajarkan, mereka rentan mengalami kekhawatiran yang dapat berujung pada keengganan untuk berusaha. Untuk itu, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut ini untuk mempersiapkan anak menghadapi kegagalan yang akan terjadi dalam hidupnya.

Baca juga:
Mau Koleksi Sepatu Olahraga? Lakukan 3 Syarat Ini Dulu
Reza Rahadian Anti Media Sosial, Apa Komentarnya Tentang Pelakor?
Mengenali Gejala Kanker pada Anak, Simak Kata Dokter Ini

1. Kurangi pujian pada anak
Memanjakan anak dengan pujian bisa memberi dampak negatif lebih banyak daripada dampak baik. Anak yang terlalu diagungkan akan bergantung pada orang lain dan terus menerus membutuhkan pujian. Padahal, menurut psikolog Dan Kindlon, seseorang akan mendapat rasa percaya diri dari keberhasilan setelah melalui tantangan, bukan karena dipuji terus-terusan. Alih-alih memuji dengan kata-kata manis, berilah apresiasi secukupnya pada anak dengan tulus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Ajarkan mereka untuk tidak cepat merasa puas
Anak biasanya akan meminta sesuatu yang harus disediakan saat itu juga. Sebagai orang tua, coba ajarkan mereka untuk mengontrol keinginannya. Menurut penelitian oleh psikolog profesor Walter Mischel, jika anak-anak lebih mudah mengontrol keinginan dan fokus untuk mencapai seduatu, dia akan lebih mampu menghadapi tantangan.

3. Perhatikan perilaku Anda
Anak merupakan seorang peniru ulung. Mereka mempelajari hampir seluruh gerak-gerik orang tuanya. Karena itu, penting bagi Anda untuk tetap tenang saat menghadapi sebuah masalah. Kalau Anda sering menunjukkan kepanikan saat terjadi sesuatu, anak tidak akan belajar cara menghadapi situasi buruk dengan tenang. Lalu, cobalah untuk mengakui kesalahan di depan anak agar mereka dapat belajar bagaimana cara bertanggung jawab pada kesalahan. 

CHILD MIND INSTITUTE | PARENTS | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA| SDJ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

4 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

13 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

15 hari lalu

Andien dan keluarga/Instagram -@andienaisyah
Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

15 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.