TEMPO.CO, Jakarta - Bayi Anda sudah mulai merangkak? Setelah bisa merangkak, bayi mulai mengeksplorasi ruangan dan benda-benda di sekitar.
Mereka bisa berpindah sesuka hati, merangkak di lantai hingga tanah, serta menyentuh benda apa pun yang dilihat, lalu dimasukkan ke mulut. Tidak jarang, kebersihan menjadi sulit dijaga untuk mereka.
Di balik kerepotan mengejar dan membersihkan tubuh bayi yang mulai merangkak, ketahuilah bahwa fase ini merupakan tahap penting dari pertumbuhan bayi dan menyimpan banyak manfaat.
Baca: Berburu Lelang Koleksi Pribadi Pejabat, Ada Sepatu Rp 1.000
“Merangkak membantu menguatkan tangan, lengan, lutut, dan pundak karena bayi harus secara konstan mengaktifkan otot-otot di bagian tubuh itu untuk menopang berat badan mereka,” kata Felice Sklamberg, terapis tumbuh kembang anak dari Sekolah Kedokteran Universitas New York, Amerika Serikat.
Merangkak juga merupakan fase saat anak belajar tentang keseimbangan, koordinasi gerak mata dan tangan, serta pemahaman spasial.
Bersama dengan penguatan otot-otot tubuh, mekanisme merangkak menstimulasi berbagai area berbeda dalam otak, yang penting untuk proses belajar anak pada masa depan. Ketika anak mulai merangkak, gerakan berulang pada merangkak membantu merapikan sel-sel saraf yang membuat otak mampu mengontrol proses kognitif, seperti perbandingan, konsentrasi, dan ingatan.
Ketika merangkak, bayi juga mulai belajar memutuskan ke arah mana akan bergerak, mempelajari dimensi ruang dan jarak, serta belajar mempercayai intuisi. Kemampuan koordinasi gerak tangan dan mata juga kelak membantu mereka belajar menulis, membaca, dan kegiatan olahraga.
Baca: Tips Agar Sepatu Sneaker Putih Tetap Kinclong, Gunakan Kuteks
“Anak-anak yang melewati fase merangkak akan melalui kesulitan ketika harus menceburkan diri ke kolam, memanjat, mengambil benda yang jatuh, atau bangun dari lantai ketika di usia lebih besar,” kata Sklamberg.