TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan sarapan masih menjadi kendala bagi anak di Indonesia. Ada anak yang ke sekolah tidak mendapatkan sarapan terlebih dahulu oleh orang tua yang kebanyakan pekerja. Ada pula anak yang hanya mendapatkan segelas susu saja untuk sarapan. Hal ini tentu menjadi persoalan gizi pada pertumbuhan anak.
Pentingnya porsi karbohidrat pada sarapan anak yang meliputi setengah porsi sarapan bukan tanpa sebab. Dokter Soesialis Gizi Samuel Oetoro mengingatkan para ibu bahwa bagaimana pun karbohidrat sumber energi utama tubuh. Baca: Gaya Pacaran Widi Mulia : Mencurahkan Isi Hati Lewat Surat
Karbohidrat yang dikonsumsi juga tidak boleh sembarang. Samuel merekomendasikan karbohidrat kompleks atau karbohidrat yang tinggi serat. Contohnya, nasi merah, roti gandum, atau oatmeal.
Karbohidrat kompleks berfungsi menjaga persediaan energi dalam tubuh. Saat karbohidrat kompleks masuk ke dalam tubuh, ia diserap perlahan-lahan sehingga menjaga kadar gula dalam darah tetap stabil. Baca: Khasiat Tinju kata Jokowi , Intip Lawan Mainnya
“Berbeda dengan karbohidrat sederhana. Jenis karbohidrat ini membuat gula darah cepat naik dan langsung dikirim ke seluruh tubuh sehingga gula yang berada dalam darah tinggal sedikit. Kondisi inilah yang membuat tubuh kurang energi sehingga mudah lemas. Untuk anak sekolah, hal ini akan membuat mereka sulit bekerja dengan otak,” kata Samuel Oetoro.