TEMPO.CO, London - Aktor Henry Cavill kebingungan karena dinyatakan meninggal oleh Google. Dalam profilnya yang tertera di Google sebelumnya, ia dinyatakan meninggal pada 3 Maret 2018. Padahal, ia masih hidup dalam keadaan baik-baik saja. Ia kemudian mengunggah bukti kesalahan tersebut dalam akun Instagram resminya, @henrycavill, pada Senin, 5 Maret 2018, dengan keterangan foto berbunyi: “Saat kamu mengetahui kalau kamu meninggal dunia dua hari lalu…". Kini, keterangan kematian Henry telah dihapus oleh Google.
Henry Cavill dikenal karena laganya dalam beberapa film Hollywood ternama, seperti Man of Steel (2013), Batman vs Superman: Dawn of Justice (2016), dan Justice League (2017). Selain berbakat, ia juga dikenal dengan postur tubuhnya yang fit dan berotot. Berbanding terbalik dengan kesalahan informasi di Google, kondisi kesehatan Henry Cavill masih terlihat prima. Bahkan, ia sering membagikan aktivitas olahraganya dalam media sosial.
Unggahan Henry Cavill tentang profil kematiannya di Google yang diunggah di Instagram pada Senin, 5 Maret 2018 (Foto: instagram.com)
Baca Juga:
“Aku mau memberi tahu kepada orang-orang kalau olahraga itu adalah sebuah proses. Aku juga mau menginformasikan kalau mereka tidak usah menyiksa diri untuk berolahraga,” ujarnya pada Men’s Fitness. Menurut Henry, olahraga itu adalah sebuah proses yang panjang dan tidak instan. Dibutuhkan proses penyesuaian untuk menemukan pola olahraga yang cocok untuk kondisi tubuh masing-masing orang. Baca: Mudik Sebentar Lagi, Tilik 4 Jurus Ampuh Berburu Tiket Kereta Api
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pendampingan dari ahli, seperti personal trainer. Mereka akan menginstruksikan langkah-langkah yang tepat dan aman untuk membantu Anda mencapai target yang diinginkan. Karena, kebutuhan orang akan tubuhnya pasti berbeda-beda. Henry sendiri juga didampingi oleh pelatihnya, Michael Blevins. “Kalau aku bilang ke dia, aku mau membesarkan urat lutut, dia langsung memberitahu langkahnya,” kata Henry.
Berolahraga, khususnya untuk membentuk otot, memang memerlukan konsistensi. Sebab, menurut asisten profesor ortopedi dari Emory University, Spero Karas, hormon testosteron yang berperan dalam pembentukan otot bekerja optimal pada usia 16–18 untuk laki-laki dan batas maksimal kerjanya ada pada usia 20 tahun. Setelah itu, kerja hormon tidak akan semaksimal sebelumnya sehingga laki-laki dewasa harus bekerja ekstra, khususnya dalam latihan kekuatan. Baca: Wadah Baru Komik Digital, Tarif 'Si Juki' Rp 15 Juta per Lembar
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membentuk serta menumbuhkan otot di usia dewasa, yaitu latihan kekuatan secara konsisten, melatih otot-otot tubuh secara bergilir, menjalani diet seimbang, menambah asupan protein seimbang, tidur cukup, dan menggunakan bantuan pelatih.
INSTAGRAM | MEN'S FITNESS | WEB MD | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA