TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki karier yang lebih baik menjadi keinginan semua orang. Ada kalanya, orang itu mengundurkan diri di suatu perusahaan untuk mendapatkan karier yang lebih baik.
Saat ada karyawan yang mengundurkan diri atau pindah ke perusahaan lain demi peningkatan karier, akan ada akibat yang ditimbulkan. Dalam prosesnya, keluar masuknya karyawan ini bisa menimbulkan beberapa penyesuaian bagi perusahaan dan karyawan yang ditinggalkan.
Penyesuaian dalam masa transisi ini bisa dilewati dengan mulus, atau malah menimbulkan masalah baru. Sebagai seorang pimpinan perusahaan, biasanya mereka akan melakukan apapun agar organisasi tetap berjalan seperti biasa tanpa adanya hambatan. Terkadang pimpinan malah mendelegasikan pekerjaan yang ditinggalkan oleh karyawan yang mengundurkan diri kepada karyawan yang masih tetap tinggal di perusahaan. Apalagi jika karyawan yang memilih untuk loyal paham akan pekerjaan dan tugas dari karyawan keluar itu. Baca: Masturbasi Tak Menyehatkan, Simak 9 Fakta Tentang Mr P
Lalu apa yang harus kita lakukan ketika mendapatkan tambahan pekerjaan dari karyawan yang keluar itu? Menolak mentah-mentah mungkin bukan pilihan bijaksana. Walaupun bukan rahasia lagi, jika ada karyawan keluar pekerjaan yang ditinggalkan akan dibagi-bagi. Sayang limpahan pekerjaan itu tidak diikuti dengan tambahan gaji.
Penolakan mungkin mengakibatkan pimpinan kita mungkin akan merasa kecewa sehingga loyalitas kita dipertanyakan dan berimbas pada kelangsungan karier kita di perusahaan. Ingat, di atas gunung masih ada langit. Masih ada big boss di atas pimpinan kita. Jika kita bisa membantu pimpinan kita untuk terlihat bagus dalam performa pekerjaan, imbasnya pun akan sampai ke kita. Lalu harus bagaimana jika kita terpaksa menerimanya?
1. Tanyakan Batas Waktu
Kita sadar memiliki tanggung jawab pekerjaan utama yang harus dilakukan. Ketika pimpinan mengalihkan sebagian tugas karyawan yang keluar kepada kita, otomatis beban kerja kita bertambah. Ada waktu dan tenaga ekstra yang harus kita korbankan tentunya. Apabila dapat kita selesaikan dengan baik, bukan berarti pimpinan langsung menganggap bahwa kita bisa melakukan semuanya dan menunda-nunda mencari karyawan pengganti. Baca: Heboh Dylan Sada: Ini Sebab Kekerasan Atas Perempuan Bisa Terjadi
Sah-sah saja kita menanyakan kepada pimpinan batas waktu kita mengerjakannya, sampai adanya karyawan pengganti. Mengutarakan kepada pimpinan bahwa kita siap untuk mengajarkan dan mendelegasikan pekerjaan tersebut kepada karyawan pengganti.
2. Tanyakan Kompensasi
Seperti disebutkan pada poin sebelumnya, ada ekstra waktu dan tenaga yang dikorbankan oleh karyawan yang mengambil alih pekerjaan. Diskusikan dengan pimpinan, apakah perusahaan bersedia mengeluarkan kompensasi seperti uang lembur, atau bahkan pengganti hari cuti apabila kita terpaksa menyelesaikan tugas di hari libur. Baca: Gary Oldman Menikah 5 Kali, Artis Ini Menikah Lebih dari 7 Kali
3. Ungkapkan Konsekuensi
Mengerjakan pekerjaan tambahan, walau sementara juga bisa membuat pekerjaan utama kita menjadi terganggu. Utarakan konsekuensinya kepada pimpinan apakah mereka bisa mentolerir apabila hasil pekerjaan utama kita tidak optimal. Jangan lupa juga diskusikan kembali skala prioritas pekerjaan bersama pimpinan agar semua pekerjaan dapat berjalan dengan baik.