TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala adalah salah satu masalah neurologis yang paling umum dilihat oleh dokter umum. Ada lebih dari 100 jenis sakit kepala. Faktor-faktor yang menyebabkan sakit kepala pun beragam. Jadi, seberapa banyak Anda mengetahui tentang sakit kepala?
Berikut ini fakta-fakta mengenai sakit kepala yang perlu Anda ketahui.
1. Anggur merah lebih cenderung memicu sakit kepala daripada anggur putih.
Mengonsumsi alkohol bisa memicu sakit kepala untuk beberapa orang. Alasannya, bisa jadi karena terdapat sulfit yang merupakan pengawet pada beberapa jenis alkohol. Hal ini mengganggu sebagian orang. Alkohol membuat aliran darah mengalir lebih banyak ke otak Anda, yang akibatnya memicu sakit kepala. Atau bisa juga terpengaruh dari bagaimana tubuh Anda mengolah alkohol. Anggur merah, bir, wiski, scotch, dan sampanye adalah penyebab sakit kepala yang paling umum. Baca: Simak Cara Tepat Didik Anak Pasca Perceraian
2. "Sakit kepala es krim
Siapa yang tidak pernah merasakannya? Anda sedang menikmati es krim atau minuman dingin saat tiba-tiba, bagian tengah kepala Anda terasa seperti tersengat atau terbelah. Sakit kepala es krim, atau yang disebut dengan 'pembekuan otak', merupakan rasa sakit yang nyata. Untuk mengatasinya, minum sesuatu yang hangat atau gerakkan lidah Anda ke langit-langit mulut untuk menghangatkannya dan menjadi lebih baik.
3. Pria memiliki risiko enam kali lebih banyak mengalami sakit kepala kluster dibanding wanita
Sakit kepala kluster adalah sakit kepala yang paling tidak umum namun bisa sangat parah. Anda biasanya merasakan sakit di belakang atau di area salah satu mata, dan terasa sangat buruk sehingga Anda biasanya menjadi gelisah. Sakit kepala ini sering terjadi pada waktu yang sama setiap hari, dan serangan ini bisa berlangsung beberapa menit bahkan beberapa jam. Untuk mengatasinya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter Anda tentang pengobatan yang tepat untuk menghentikan atau juga mencegah sakit tersebut. Baca: Takut Pelakor ? Intip Jurus Nia Ramadhani Menghindarinya
4. Obat sakit kepala terkadang bisa menyebabkan sakit kepala
Hal ini agak ironis. Jika sering mengonsumsi obat sakit kepala, ternyata dapat memicu rasa sakit kepala lain, yang disebut rebound headache. Dan ini bisa menjadi lingkaran setan, dimana Anda minum obat untuk merasa lebih baik, namun kemudian Anda merasakan lebih sakit ketika obat itu habis. Penting untuk diingat agar mengonsumsi obat sesuai petunjuk. Jangan coba untuk mengonsumsi lebih banyak atau menggunakan dosis yang lebih tinggi daripada label atau dokumen Anda memberitahu Anda. Jika Anda mengalami banyak sakit kepala, bicarakan dengan dokter Anda tentang cara mencegahnya.
5. Apa yang menyebabkan mabuk?
Alkohol mendehidrasi tubuh Anda, dan itu bisa menyebabkan segala macam hal, termasuk sakit kepala berdenyut yang akan Anda rasakan keesokan paginya. Sakit kepala akibat mabuk juga bisa disebabkan oleh perubahan hormonal akibat alkohol dan efek racun yang dimiliki alkohol pada tubuh Anda. Agar tidak mengalami dehidrasi, usahakan sebelum dan sesudah Anda mengkonsumsi alkohol, banyak minum air putih.
6. Seks bisa menyembuhkan dan menyebabkan sakit kepala
Beberapa orang mengatakan, bahwa aliran kimia yang cepat mengalir di otak saat seks memberikan penyembuhan secara seksual untuk sakit kepala mereka. Tapi untuk sebagian orang lain, seks bisa memicu sakit kepala. Orang, apalagi pria, yang berusia di atas 40 tahun dan memiliki migrain adalah yang paling rentan terkena sakit kepala saat seks. Sakit kepala saat seks cukup jarang, tapi biasanya tidak berbahaya. Tetap saja, jika Anda mengalami hal ini baiknya berkonsultasi dengan dokter. Terutama jika rasa sakit yang menghantam seperti tersambar petir saat Anda mencapai klimaks. Baca: Resmi Pacaran dengan Park Shin Hye, Ini Fakta Choi Tae Joon
7. Segera minta bantuan jika kaki atau lengan terasa sakit saat Anda sakit kepala
Terkadang, sakit kepala bisa jadi sebuah tanda peringatan, bahwa ada sesuatu yang serius sedang terjadi pada tubuh Anda. Segera dapatkan pertolongan medis, jika misalnya, Anda memiliki sakit kepala yang mendadak dan parah disertai dengan leher yang kaku juga muntah. Hal ini bisa menjadi gejala dari meningitis atau pendarahan di otak Anda. Jika merasa sakit kepala seperti setelah baru saja terpukul di area kepala, bisa jadi tanda dari gegar otak. Sedangkan, sakit kepala dengan mati rasa atau kesemutan di lengan atau kaki, bisa menjadi tanda-tanda terkena stroke.
WEBMD | ABC AUSTRALIA