TEMPO.CO, Jakarta - Tuntutan karier kini dituntut semakin sempurna, belum lagi jika atasan Anda tidak memiliki pandangan yang sama sehingga sering salah paham. Tekanan yang Anda rasakan dalam lingkup kerja yang semakin tinggi, mengakibatkan kesulitan menyeimbangkan hidup kerja.
Keseimbangan hidup kerja adalah tentang menemukan cara untuk memprioritaskan karier dan juga memprioritaskan kehidupan di luar pekerjaan (misalnya: kesehatan, kesenangan, keluarga, serta waktu luang). Meskipun keseimbangan hidup kerja terlihat sedikit berbeda untuk semua orang, kurangnya keseimbangan hidup kerja cenderung menjadi masalah umum.
Baca juga: Gunung 'James Bond' Meletus: Ini Sebab Abu Vulkanik Bikin Sesak
Mungkin Anda sudah mencoba untuk memisahkan kepentingan pekerjaan dengan kehidupan pribadi Anda, namun tetap saja tekanan pekerjaan yang begitu besar akhirnya mempengaruhi hubungan Anda dirumah. Ada beberapa masalah yang Anda hadapi saat bekerja yang mungkin akan mempengaruhi hubungan Anda di rumah.
Dilansir dari Pyschology Today, ada beberapa model untuk membantu Anda memahami mengapa dan bagaimana tekanan pekerjaan dapat mempengaruhi hubungan Anda dan pasangan.
Konflik kerja-keluarga
Masalah ini terjadi ketika tekanan pekerjaan Anda menghambat fungsi rumah. Misalnya, ketika Anda bekerja beberapa hari berturut-turut untuk menyelesaikan proyek yang penting namun memakan waktu, Anda mungkin gagal melakukan pekerjaan rumah Anda dengan adil. Jenis konflik ini lebih mungkin terjadi pada orang-orang dengan Tipe A (ambisius, teratur, berenergi tinggi, kompetitif, tidak sabar), memiliki emosi atau pandangan negatif, mengalami tuntutan pekerjaan termasuk tekanan kerja atau memiliki emosi "palsu", contohnya seperti berhadapan dengan pelanggan kasar, memiliki jadwal kerja yang tidak diinginkan, atau merasa kelebihan beban saat bekerja namun tetap harus berpikir positif. Dampak dari konflik kerja-keluarga ini adalah menciptakan interaksi bermusuhan dengan pasangan Anda, sekaligus mengurangi kepuasan batin masing-masing.
Konflik keluarga-pekerjaan
Konflik terjadi saat peran Anda di rumah mengganggu pekerjaan. Contohnya, saat anak Anda ternyata sakit dan akhirnya Anda harus meninggalkan pekerjaan untuk merawatnya. Peran sebagai orang tua mengganggu peran Anda sebagai karyawan dalam pekerjaan. Baca: Selvi Kitty Ingin Punya Anak Lelaki, Simak 6 Jurus Bercinta Ini
Konflik bekerja berlebihan
Bekerja berlebihan terjadi saat Anda membawa tekanan atau masalah pekerjaan ke rumah. Akhirnya, Anda bekerja dan mengkhawatirkan masalah pekerjaan di rumah. Gagasan dasar dari pembentukan konflik ini adalah Anda tidak selalu meninggalkan pekerjaan dan malah berlebihan fokus pada hal itu, sampai mengorbankan kehidupan sosial atau keluarga.
Konflik pemindahan tekanan ke pasangan
Konflik yang terjadi saat stres Anda terhadap pekerjaan terbawa sampai ke rumah dan mulai mempengaruhi emosi pasangan Anda. Stres dari pekerjaan yang Anda bawa secara efektif ‘menyeberang’ atau berpindah kepada orang lain, dalam hal ini pasangan di rumah. Hal ini terjadi melalui transfer emosi negatif atau bahkan kelelahan (kelelahan total karena kerja paksa dan stres kerja). Periset menemukan bahwa paparan secara emosional terhadap pasangan membuat tingkat kelelahan seseorang meningkat. Ini adalah proses interaktif antara dua orang.
Seorang konselor hubungan percaya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah ketegangan terbesar keempat dalam hubungan pasangan. Setelah sebelumnya adalah ke-tidak saling pahaman, masalah uang dan dorongan seks yang berbeda. Baca: Kulit Choi Tae Joon Halus Bersih, Intip 6 yang Harus Dihindari
CEO Working Families, Sarah Jackson, mengungkapkan bahwa saat tekanan meningkat dalam karier, hal ini bisa meluas terhadap penciptaan tekanan dalam hubungan pribadi. "Hasil polling terbaru kami menunjukkan bahwa untuk jumlah yang sangat besar, dua per lima, pekerjaan telah meningkatkan tekanan dalam hubungan dengan pasangan mereka. Dan seperlimanya telah berkontribusi pada perpisahan.
PSYCHOLOGY TODAY | EXPRESS UK