TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini penyanyi sekaligus dokter bedah plastik Tompi mengunggah soal suntik filler hidung yang terlalu berlebihan. Di unggahannya itu, Tompi menjelaskan filler atau hidung yang dibenang terlalu banyak justru membuat bentuk hidung semakin besar melebar.
Untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, Tompi bersama Perhimpunan Bedah Plastik mengadakan konferensi pers mengenai injeksi atau filler yang tidak sesuai dengan aturan yang seharusnya.
Baca juga:
Bahaya Suntik Filler Payudara, Sesak Napas sampai Kematian
Kisruh Deddy Corbuzier-Chika Jessica, Tips untuk Orang Tua Tiri
Celetuk Suho EXO tentang Masturbasi, Simak Mitos Masturbasi
Sebenarnya, menurut Tompi bukan hal yang berbahaya melakukan filler pada hidung, namun harus dilakukan sesuai dengan aturan. Apa yang dia sampaikan pun bukan untuk memutus rezeki mereka yang bisa mengerjakan filler hidung, tapi lebih ke mengedukasi dari dua sisi, untuk yang menyuntikkan filler dan juga untuk pasien.
"Saya tahu ada beberapa pelaku di luar sana yang kecewa, seolah-olah saya ingin menghancurkan rezeki mereka, ini bukan masalah itu kok, ini cuman sebatas ajakan edukasi supaya prosedurnya bisa dijalankan dengan lebih bertanggung jawab. Saya nggak pernah ngeluarin statement filler itu berbahaya, nggak, saya juga pake (untuk pasien) barang yang sama kok, itu nggak berbahaya kok. Cuman balik lagi sesuatu yang dipakai tidak pada tempatnya, tidak pada cara yang benar ya ujungnya masalah," ujarnya ditemui di Shangrilla Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu 10 Maret 2018 lalu.
Baca Juga:
Lebih lanjut, anggota Trio Lestari itu pun mengatakan, dengan banyaknya pelaku dan pasien filler dia berharap ada regulasi yang tegas. Karena menurutnya, hampir semua pasien yang jadi korban itu biasanya berangkat dari ketidaktahuan dari dua hal.
"Satu mereka nggak tahu nanya kemana, kedua mereka begitu udah kejadian bingung juga mau nyari pertolongan ke siapa," lanjutnya.
Karena itu dia berharap semua klinik kecantikan bisa melakukan filler sesuai prosedur agar tak jadi masalah di kemudian hari. Dia pun mencontohkan penyuntikkan filler yang tak sesuai dengan prosedur.
"Yang ke saya tuh biasanya yang dateng yang disuntik buat ngilangin kantung mata, padahal nggak cekung, biar rata disuntik filler, kan aneh, itu yang keliru. Pasien yang begitu biasanya dateng ke klinik kita dengan keluhan, ini ada benjolan, harus kita bongkar buka baru kita bersihin dari dalam, kan jadi besar operasinya, cuman gara-gara tindakan kecil yang keliru dan itu sering," ungkap pria 39 tahun tersebut.