TEMPO.CO, Jakarta - Sama seperti merencanakan dana pendidikan atau persiapan membeli rumah, pensiun juga penting untuk diantisipasi jauh-jauh hari. Apalagi, kebutuhan di hari tua sangat besar, jauh lebih tinggi dari biaya pendidikan anak atau beli rumah.
Salah satu faktor tingginya dana hari tua adalah akibat inflasi setiap tahun, mulai dari saat memasuki usia pensiun hingga berapa lama dana itu bertahan untuk membiayai kehidupan. Karena itu, Anda harus berhitung apakah dana pensiun bisa untuk 15--20 tahun atau lebih?
Karena nilainya sangat besar, maka perjalanan mengakumulasi dana untuk hari tua adalah sebuah perjalanan panjang dan membutuhkan kedisiplinan layaknya seperti lari maraton.
Baca juga:
Heboh Istilah Alay, Apa Bedanya dengan Anak Alay?
Roy Kiyoshi : Paranormal yang Takut Melihat Masa Depan
4 Jurus Anti Kerutan di Kulit Wajah, Ada Jeruk Nipis
Masa pensiun adalah waktu ketika penghasilan terhenti yang disebabkan karena telah memasuki usia pensiun bagi karyawan, atau bagi pengusaha dan profesional tidak dapat terus bekerja lantaran kondisi fisik yang semakin menua. Memiliki aset yang menghasilkan pendapatan pasif bisa mulai Anda pikirkan sejak sekarang.
ilustrasi pensiun (pixabay.com)
Perencana keuangan OneShildt Budi Raharjo menyarankan untuk mulai mengakumulasi dana hari tua sejak bekerja demi kemandirian finansial di hari tua. Dengan memulai sejak dini, maka persiapan untuk hari tua tidak akan terasa berat bagi pengeluaran.
“Sejak bekerja di usia 20-an tahun sudah menyisihkan 10 persen dari penghasilan untuk diinvestasikan guna persiapan dana hari tua. Awalnya mungkin berat, namun nilai tersebut akan semakin tidak terasa ketika penghasilan meningkat setiap tahunnya,” jelas Budi.
Sebagai ilustrasi, katakanlah Anda saat ini berusia 22 tahun, masa pensiun datang saat Anda 55 tahun. Selama 1 tahun penghasilan yang didapatkan adalah Rp60 juta. Gaya hidup pensiun dari gaji adalah sebesar 70 persen.
Apabila merencanakan dana pensiun untuk kebutuhan selama 15 tahun, paling tidak kebutuhan hari tua adalah sebesar Rp3 miliar. Guna mencukupi kebutuhan tersebut paling tidak anda harus melakukan investasi sebesar Rp5,9 juta per tahun.
Semakin Anda menunda dalam memulai perencanaan masa tua maka akan semakin besar pula beban persentase investasi setiap tahunnya untuk mencapai target dana pensiun yang diinginkan.
Selain itu, dengan mempersiapkan sejak dini, Anda memiliki lebih banyak alternatif instrumen keuangan yang akan digunakan, kemudahan pengaturan keuangan, serta dapat mengelola risiko lebih baik untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi.
“Bagi karyawan, sebagian kebutuhan dana hari tua dapat diperoleh dari pesangon pensiun dan atau program dana pensiun yang disediakan perusahaan,” ujarnya.
Kendati begitu, lanjutnya, untuk dapat mempersiapkan dana hari tua yang memadai tetap memerlukan inisiatif pribadi. Apalagi untuk pengusaha dan profesional (self-employed), mereka perlu mempersiapkan segala sesuatunya sendiri.
Untuk membuat perencanaan yang baik, direkomendasikan berkonsultasi dengan penasihat keuangan yang memahami tentang persiapan pensiun. Tujuannya adalah membantu untuk menilai kebutuhan dana hari tua serta bagaimana cara mencapainya.