TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri sekaligus Direktur PT. Netika Indonesia Christian H Siboro mengaku sering sekali menerima keluhan dari beberapa klien perusahaannya tentang sumber daya manusia. Chris, sapaan Christian, mengatakan klien perusahaannya kerap mengeluh tentang banyak sekali karyawannya yang tidak loyal terhadap perusahaan. Lain waktu Chris mendapat keluhan tentang betapa seringnya pegawai tidak memberikan kinerja terbaiknya untuk perusahaan. "Keluhan atau penyakit perusahaan lain adalah tentang teamwork pegawai di perusahaan tidak baik, atau budaya perusahaan buruk. Bila saya teliti, salah satu faktornya ada di tim Human Resource Development (HRD)," kata Chris kepada Tempo 8 Maret 2018 di kantornya, Quiney Academy, Sovereign Plaza, Jakarta.
Chris mengatakan kurangnya kemampuan HRD menjadi salah satu faktor pegawai sering keluar dari perusahaan. Pria yang sudah 20 tahun bekerja di bidang HRD mengatakan kebanyakan pemimpin perusahaan di Indonesia lebih suka membeli fasilitas perusahaan baru dibanding mengembangkan atau memberikan pelatihan kepada karyawannya. "Kesalahan tim HRD di perusahaan model ini adalah mereka (HRD) tidak mampu meyakinkan manajemen perusahaan betapa pentingnya pengembangan sumber daya manusia pegawai," kata Chris. Baca: Roy Kiyoshi : Paranormal yang Takut Melihat Masa Depan
Baca Juga:
Chris sering mendengar omongan dari para petinggi perusahaan bahwa karyawan adalah aset penting perusahaan. Sayang, walau mengeluh tentang masalah manusia di perusahaannya, perusahaan akan lebih memilih membeli komputer tercanggih dan fasilitas kantor lainnya. Yang lain akan lebih suka menambah pegawai di bidang pemasaran atau marketing dibanding menambah jumlah pegawai di HRD. "Rata-rata pola pikir para pengusaha ini, dengan menambah fasilitas baru atau mempekerjakan tim pemasaran akan menambah pemasukan bisnis. Para pengusaha tidak melihat keuntungan pasti investasi di bidang tim HRD," lanjutnya.
Tim HRD menjadi salah satu unsur penting dalam pengembangan karyawan perusahaan. Tim ini tidak hanya bertugas mengurus administrasi perusahaan seperti gaji, atau tunjangan karyawannya. Namun tim HRD bertugas membuat sistem agar tercipta lingkungan kerja yang sehat dan baik di perusahaan itu.
Di Indonesia, ada tiga macam perusahaan. Pertama perusahaan besar seperti perusahaan multinasional atau Badan Usaha Milik Negara yang besar. Perusahaan model ini biasanya sudah memiliki sistem kepegawaian yang baik karena sistem dan tim HRD mereka cukup baik dikembangkan. "Perusahaan model ini ada yang langsung mencontoh pengelolaan SDM di negara asal, alias kantor utama mereka. Para perusahaan besar ini juga sudah menempatkan jumlah pegawai yang cukup untuk mengurusi sumber daya manusia di kantor itu. Perusahaan besar model ini juga sudah menyiapkan anggaran yang cukup untuk menangani masalah SDM.
Ketika perusahaan besar sudah cukup baik mengelola tim HRD, perusahaan kecil biasanya lebih realistik. Para bos perusahaan kecil biasanya akan lebih memilih mengembangkan bisnisnya dan mencari koneksi demi meningkatkan pemasaran dan penjualan produknya. menurut Chris, perusahaan yang kurang memikirkan kualitas tim HRD ini ada di perusahaan menengah. "Sayangnya, mayoritas perusahaan di Indonesia ada d perusahaan menengah. perusahaan menengah dalah perusahaan mayoritas di Indonesia. Baca: 4 Khasiat Cokelat untuk Kesehatan, Jangan Lupa Dark Chocolate
Chris menyarankan agar tim HRD perusahaan menengah diberikan pendidikan khusus tentang mengelola sumber daya manusia di pelabuhan itu. Para pelatih Human resorce penting sekali. HRD yang pintar dan dilatih khusus diharapkan bisa membuat sistem yang baik tentang kepegawaian di perusahaan itu. Manusia itu kan investasi jangka panjang," katanya.
Selain menambah jumlah pelatihan khusus, ada baiknya pula para perusahaan mempekerjakan HRD yang sudah memiliki pendidikan di bidang HRD. Jumlah anggota tim HRD di perusahaan pun bisa ditambah sesuai kebutuhan perusahaan itu masing-masing. Komitmen terakhir yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengembangkan aset perusahaan adalah dengan menambah anggaran untuk tim HRD. "Selama ini HRD dianggap hanya mengurus gaji dan administrasi saja, padahal ada banyak ilmu khusus yang penting diketahui HRD untuk pengembangan pegawai di perusahaan itu," kata Chris.
Quinie Academy adalah perusahaan konsultan yang memberikan pelayanan di bidang pengembangan ahli di bidang sumber daya manusia. Para tim HRD bisa diajari membuat sistem di bidang penggajian, manajemen performa, manajemen keahlian pegawai, analisis pekerjaan, serta manajemen pelatihan. Baca: Konflik dengan Si Dia? Ini Saran Ahli agar Cinta Tetap Langgeng
Menurut Chris, ilmu ilmu yang diajarkan untuk pengembangan tim HRD pasti akan memerlukan waktu agar cocok untuk perusahaan tempat pegawai HRD bekerja. "Biasanya sistem kepegawaian terbaik perlu pula mencocokkan diri dengan budaya perusahaan yang sudah ada. Pencocokan itu bisa berlangsung bulanan hingga tahunan tergantung kualitas HRD," katanya.