TEMPO.CO, Jakarta - Perceraian dapat disebabkan oleh banyak hal. Dilansir dari Independent, konselor dan terapis seks, Peter Saddington, menyebutkan 9 faktor perceraian yang paling umum, yaitu finansial, perselingkuhan, masa lalu, perbedaan libido seksual, anak, mertua, perbedaan cara menyelesaikan masalah, kesenjangan komunikasi, dan privasi. Namun, perceraian ternyata juga bisa disebabkan oleh kebiasaan menonton film porno.
Orang yang sudah menikah dan terbiasa menonton film porno memiliki risiko bercerai lebih tinggi dibandingkan yang tidak, menurut sebuah studi. Penelitan yang dilakukan oleh para sosiolog di University of Oklahoma menemukan, menonton film porno akan berdampak negatif bagi suami istri yang baru menikah, memiliki pernikahan bahagia, atau tidak religius. Sementara itu, orang yang taat agama memiliki risiko bercerai yang rendah karena stigma perceraian yang ada di masyarakat. Baca: Istri Opick Meninggal: Pneumonia? Waspada 4 Faktor Risikonya
Kemudian, menurut paper yang dipresentasikan oleh The American Sociological Association, perempuan yang mulai menonton film porno saat menikah berpotensi menggugat cerai suaminya tiga kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Data dari statistik yang dikeluarkan tahun 2015 menunjukkan bahwa 1 dari 3 perempuan menonton film porno setidaknya 1 kali seminggu lewat telepon genggamnya. Jadi, kebiasaan menonton film porno ternyata juga berlaku pada perempuan meskipun tidak seterbuka laki-laki. Baca: Ayah, Puisi Mengharukan Anak Chef Harada yang Sempat Sakit
Namun, asisten profesor sosiologi dari University of Oklahoma, Samual Perry, menekankan bahwa tidak ada hubungan langsung antara film porno dengan perceraian. “Menurut kami, (perceraian karena) film porno tidak ada sangkut pautnya dengan kualitas hubungan. Kemungkinan, perceraian terjadi karena mereka mendapati suami atau istrinya menonton film porno sehingga perspektif pasangan pun menjadi berubah,” ujarnya.
Jangan khawatir, pernikahan dapat diselamatkan dengan cara berhenti menonton film porno. Dengan begitu, risiko perceraian pun akan berkurang.
DAILY MAIL UK | TIME | WOMAN’S HEALTH | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA