Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota-Kota Ini Dipersiapkan Jadi Kota Baru, Apa Saja Fasilitasnya?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi Kota Jakarta. Getty Images
Ilustrasi Kota Jakarta. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan kota baru tengah menjadi permasalahan di berbagai negara. Karena itu, dua program studi dari Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara bersama dengan Harvard Club of Indonesia dan Harvard Graduate School of Design mengadakan diskusi bertajuk, “The Economics of New Towns: Why They So Often Fail?”. Acara tersebut ditujukan untuk mengevaluasi, memberi, serta memperoleh masukan terkait pembuatan kebijakan pengembangan kota baru di Indonesia dari sudut pandang lain. Baca: 4 Kunci Agar Anak Bisa Tumbuh Optimal, Simak Kata Ahli

Penelitian sempat dilakukan oleh Richard Peiser dari Harvard University dan Huynh The Du dari Fulbright School of Public Policy, Vietnam. Mereka menemukan terjadi cukup banyak kegagalan terhadap pengembangan kota baru di dunia. Kedua peneliti ini kemudian mengambil fokus pada kota-kota baru di Asia.

Dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada Senin 19 Maret 2018, Peiser menjelaskan, ada lima alasan mengapa kota baru di Asia bisa lebih sukses untuk dikembangkan. Lima alasan itu adalah pertumbuhan kota baru yang lebih cepat, kemungkinan rampung dalam kurun waktu 10 tahun, dukungan finansial serta investasi infrastruktur yang kuat, manajemen arus kas yang lebih baik, serta investasi internasional.

Dalam rilis yang sama, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana Winayanti menjelaskan di Indonesia akan ada 11 kota baru yang disebutkan sebagai prioritas pembangunan. Berikut adalah rencana master infrastruktur di beberapa kota untuk tahun 2025 menurut infrastruktur. Baca: Ini Dia Acara Alay yang Dimaksud Deddy Corbuzier

1. Kota Baru Maja, Tangerang
Infrastruktur yang akan dibangun di kota ini meliput pembuatan water supply system, perumahan sederhana dan sehat, pembangunan flat, peningkatan kualitas kereta api rute Rangkas Bitung-Serpong-Tanah Abang, dan sebagainya.

2. Kota Baru Sofifi, Maluku Utara
Kota baru di bagian Maluku Utara ini akan dilengkapi dengan beberapa infrastruktur, seperti sistem drainase utama, sistem manajemen air limbah, dermaga penyeberangan, dermaga kontainer dan kargo, dan sebagainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Kota Baru Mapanget, Manado
Infrastuktur yang akan ditambahkan pada kota baru Mangapet di Manado adalah pembangunan jalur tol, meningkatkan sistem manajemen limbah domestik, mengembangkan water supply system, membangun rumah untuk pegawai pemerintahan, membangun pemasok air baku dari sungai Kima, dan sebagainya. Baca: Chef Harada Tutup Usia, Ini Perjalanan Kariernya di Indonesia

4. Kota Baru Maritim, Makasar
Di kota baru ini, akan dibangun banyak infrastruktur baru. Beberapa di antaranya adalah membangun apartemen lorong, pembangunan perumahan swadaya, meningkatkan jaringan sistem drainase, mengembangkan kembali desa nelayan Untia, membangun teknologi air payau, dan sebagainya.

Selain kota di atas, kota baru yang menjadi prioritas pemerintah berada di Pontianak, Tanjung Selor, Palembang, Sorong, Padang, Banjar Baru, dan Jayapura.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan

16 Desember 2023

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan

RDTR bukan hanya sebagai alat perencanaan, tetapi juga sebagai wahana inovasi yang juga mempertimbangkan beberapa isu global yang dihadapi


Pakar Tata Kota Sebut Tata Ruang Jakarta Jadi Pemicu Banjir

27 Oktober 2022

Warga berjalan melintasi banjir di permukiman penduduk kawasan Rawajati, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. BPBD DKI Jakarta pada Senin pukul 06.00 WIB mencatat sebanyak 53 RT di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pakar Tata Kota Sebut Tata Ruang Jakarta Jadi Pemicu Banjir

Nirwono Joga menyebut banjir Jakarta adalah konsekuensi logis.


Hormat kepada Dosen yang Ubah Cara Pandangnya, Ridwan Kamil Kirim Batik dan Foto

28 Agustus 2021

Allan Jacobs, dosen Ridwan Kamil
Hormat kepada Dosen yang Ubah Cara Pandangnya, Ridwan Kamil Kirim Batik dan Foto

Ridwan Kamil mengenalkan dosen pembimbingnya saat mengambil magister di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.


Fakta-fakta DKI Dinobatkan Sebagai Kota dengan Tata Ruang Kota Terburuk di Dunia

25 Agustus 2021

Sejumlah anak bermain di Sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa, 24 Agustus 2021. ANTARA/Galih Pradipta
Fakta-fakta DKI Dinobatkan Sebagai Kota dengan Tata Ruang Kota Terburuk di Dunia

Jakarta mendapat peringkat pertama kota dengan desain perencanaan tata ruang kota terburuk di dunia. Apa kata DPRD DKI dan pakar?


Efisiensikan Perencanaan Kota, Bank Dunia Beri Sejumlah Saran Ini

9 November 2019

Peta Dasar Pertanahan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Efisiensikan Perencanaan Kota, Bank Dunia Beri Sejumlah Saran Ini

"Saya menyarankan investasi dan perencanaan harus tersinkronisasi," ujar Senior Urban Development Specialist dari Bank Dunia, Gayatri Singh.


IMB Akan Dihapus, Begini Dampaknya ke Penataan Ruang Kota

24 September 2019

Pembangunan gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta, 18 Maret 2016. TEMPO/Tony Hartawan
IMB Akan Dihapus, Begini Dampaknya ke Penataan Ruang Kota

Pemerintah sebaiknya berfokus untuk membenahi proses pengurusan IMB, bukan malah menghapuskannya.


2035, PUPR: 75 Persen Masyarakat Hidup Berdesak-desakan di Kota

4 Juli 2018

Sejumlah penumpang mengantre saat berpindah kereta rel listrik (KRL) di peron Stasiun Duri, Jakarta, 16 April 2018. Kepadatan penumpang tersebut terjadi karena operasional KA Bandara Soekarno-Hatta ditambah, sehingga operasional KRL rute Duri-Tanggerang harus dikurangi dari 90 menjadi 80 perjalanan. ANTARA
2035, PUPR: 75 Persen Masyarakat Hidup Berdesak-desakan di Kota

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan jumlah penduduk yang hidup di perkotaan terus meningkat tiap tahunnya.


CEO Lippo Group Bicara Soal Status Tata Ruang Meikarta

21 Maret 2018

Pemimpin Redaksi Harian Kompas Rikard Bagun, Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie, CEO Lippo Group James Riady, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya di acara topping off dua tower di Meikarta,  29 Oktober 2017. TEMPO | ADI WARSONO
CEO Lippo Group Bicara Soal Status Tata Ruang Meikarta

Lippo Group menyebutkan semua perizinan pembangunan dan penyesuaian tata ruang atas proyek Meikarta di Cikarang, Jawa Barat, terus dilakukan.


Sandiaga Uno Revisi Perda Zonasi, Ingin Seperti Silicon Valley

12 Februari 2018

Sekda Jakarta Saefullah bersama Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sandiaga Uno saat meninjau jalan layang Pancoran, Jakarta, 14 Januari 2018. Sandi menargetkan jalan layang yang dibuat untuk mengurai kemacetan di sekitar perempatan Pancoran. TEMPO/ Naufal Dwihimawan Adjiditho
Sandiaga Uno Revisi Perda Zonasi, Ingin Seperti Silicon Valley

Perda 1/2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang direvisi, kata Sandiaga Uno, tidak akan menyalahi aturan.


Pemerintah Seoul Menyulap Jalan Layang Menjadi Taman Kota  

21 Mei 2017

Pemandangan Seoullo 7017, pedestrian di tengah Kota Seoul, pada malam hari. Jalan layang Stasiun Seoul yang dibangun pada 1970 itu kini beralih fungsi menjadi pedestrian dan taman kota yang unik. Sekitar 24 ribu pohon ditanam di sana. Foto: Pemerintah Kota Seoul
Pemerintah Seoul Menyulap Jalan Layang Menjadi Taman Kota  

Pemerintah Kota Seoul, Korea Selatan, mengubah jalan layang yang melintas di atas Stasiun Kereta Seoul menjadi taman tengah kota yang unik.