Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Deodoran Penyebab Kanker? Cek 3 Fakta Ini

image-gnews
ilustrasi deodorant (pixabay.com)
ilustrasi deodorant (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDeodoran kini mungkin sudah menjadi salah satu kebutuhan harian Anda. Penggunaan deodoran selain untuk mencegah keringat berlebih, juga bisa menjaga wangi harum tubuh. Terutama fokus pada area ketiak.

Namun, banyak informasi yang mengungkapkan bahwa penggunaan deodoran tidak baik bagi kesehatan. Bahwa deodoran ternyata memiliki sejumlah bahan kimia yang dapat memicu berbagai penyakit berbahaya.

Dilansir dari Mental Floss, antiperspirant sering dikaitkan sebagai bahan kimia yang sama dengan deodoran. Ternyata, kedua senyawa kimia ini berbeda dan juga memiliki fungsi serta cara kerja yang beda. 

Baca juga: Anak Bandel dan Susah Diatur? Ini 3 Jurus Ampuh Mengatasinya

Deodoran berfungsi untuk membunuh atau menghalangi bakteri pada ketiak Anda, sehingga meminimalisir bau tidak sedap. Sedangkan, antiperspiran yang memiliki kandungan garam, aluminium dan senyawa lainnya mampu menyegel keringat area ketiak Anda dan menjaganya tetap kering. Mungkin tidak ada pemakaian produk kimia yang tidak memiliki dampak pada tubuh, namun bukan berarti hal tersebut dapat membahayakan Anda.
Ilustrasi mengenakan deodorant. Shutterstock.com

Berikut beberapa mitos terkait deodoran disertai dengan fakta yang sebenarnya.

1. Menyebabkan kanker?
Sejumlah informasi telah beredar luas dan menimbulkan stigma terhadap kandungan aluminum dalam antiperspiran. Aluminium ini sendiri berfungsi menjadi salah satu senyawa kimia yang membantu menyegel keringat berlebih di ketiak. Namun, banyaknya kanker payudara dengan awal tumbuh sel di bagian atas payudara dekat ketiak, menimbulkan dugaan masalah kesehatan oleh beberapa peneliti. Mereka menduga bahwa antiperspiran menyebar ke dalam tubuh melalui kulit dan merusak DNA sehingga memicu pertumbuhan tumor. 

Fakta:
Kepada WebMD, perwakilan American Cancer Society, Ted S. Gansler, menjelaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa penggunaan antiperspiran maupun deodoran akan meningkatkan risiko kanker. Sejumlah penelitian terkait penyebab munculnya karsinogen, yaitu senyawa pemicu kanker, juga memberikan hasil yang beragam dan tidak meyakinkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Meninggalkan noda pada pakaian?
Mungkin Anda sering mengalami masalah terdapat noda yang menguning dan lama kelamaan mengeras pada pakaian Anda di area ketiak. Banyak anggapan bahwa noda tersebut diakibatkan oleh penggunaan deodoran atau antiperspiran.

Baca juga:
Yoghurt Tak Aman untuk Penderita Maag, Mitos atau Fakta?
Sarapan ala Nadine Chandrawinata, Apa Manfaatnya?

Fakta:
Juru bicara Proctor and Gamble, Mike Norton, menjelaskan bahwa noda kuning terjadi ketika sebum, yaitu sekresi minyak pada ketiak yang berasal dari folikel rambut, pada pakaian Anda tidak dicuci dengan baik. Dengan demikian, selama proses pengeringan sebum yang masih tertempel pada pakaian tersebut akan membentuk noda kuning. Yang sesungguhnya adalah deodoran ataupun antiperspiran dapat memperparah pewarnaan tersebut. Hal ini karena beberapa bahan yang dikandung deodoran dan antiperspiran melekat pada kain, dan menyediakan lapisan tempat sebum dapat mengendap. Jadi, penyebab noda kuning pada pakaian Anda bukanlah penggunaan deodoran dan antiperspiran. Namun, jika sudah terdapat noda pada area ketiak pakaian Anda, deodoran maupun antiperspiran dapat menambah noda menguning tersebut.

3. Penyebab penyakit Alzheimer?
Beberapa puluh tahun lalu, terdapat para ilmuwan yang memberikan peringatan terkait kemungkinan hubungan antara aluminium dan penyakit Alzheimer. Saat itu, orang-orang mulai ketika memasak dengan aluminium foil, menggunakan panci aluminium, juga menggunakan antiperspirant, yang mengandung partikel aluminium, ke kulit mereka.

Fakta:
Perkembangan penelitian selanjutnya menghasilkan bahwa tidak ada bukti konklusif bahwa penggunaan antiperspiran dalam Deodoran dapat menyebabkan Alzheimer. Penggunaan aluminium dapat berbahaya jika digunakan dalam dosis tinggi. Konteks  dosis yang tinggi ini bisa Anda dapatkan dengan memakan aluminium tersebut.  Sedangkan, berdasarkan penelitian, aluminium yang digunakan dalam antiperspiran sesungguhnya tidak terserap ke dalam tubuh karena bereaksi dengan keringat di atas kulit. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa aluminium menyebabkan Alzheimer.

WEBMD | MENTALFLOSS | MEDIUM | CHICAGOTRIBUN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.